Home / Urban / Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya / 3. Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya

Share

3. Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya

last update Last Updated: 2023-11-06 16:19:14

"Aku harus cepat-cepat sampai di rumah," ujar Kevan.

Kevan mempercepat langkah menuju rumahnya yang berada di dalam gang. Dia melihat pintu rumah terbuka. Dia lantas sedikit menundukkan kepala saat memasuki rumah sewa sederhana orang tuanya.

“Kevan, kamu udah pulang?” tanya wanita bermata sayu dengan kantong mata menghitam. “Kemarilah!”

Kevan melihat tiga orang asing di dalam rumahnya. Dua diantaranya adalah sepasang suami istri yang tua renta dan satunya pria muda dengan perkiraan usia awal 40 tahun.

Semua mata tertuju pada sosok Kevan. Namun dengan santainya, Kevan berjalan menghampiri ibunya.

“Ya, Ma,” jawab Kevan singkat.

“Ehem,” si pria tua berdeham. Tingkahnya terlihat arogan. Berbeda dengan wanita tua yang tersenyum ramah ketika Kevan menatapnya.

Pasangan tua renta itu duduk berhadapan dengan kedua orang tua Kevan.

“Ma, siapa mereka?” tanya Kevan berbisik. Dia menunjuk pasangan tua renta dengan dagunya. “Dan, siapa pria berkumis yang berdiri di belakang mereka?”

“Jasmine!” panggil pria kurus yang duduk di samping kanan Jasmine. “Usia Kevan sudah 25 tahun. Sekarang, sudah saatnya dia tahu.”

“Ya, Suamiku,” sahut Jasmine disertai anggukan. “Duduklah, Kevan! Mama akan mengenalkanmu pada Kakek dan Nenek!” perintah Jasmine tanpa senyum.

“Ada apa ini, Pa? Ma? Apa Papa Theo dan Mama Jasmine sembunyikan sesuatu dariku?” tanya Kevan penasaran. Dia membuka topinya.

"Jasmine meraih tangan Kevan, lalu menggoyangkannya. “Ayo duduk!” perintahnya.

Jasmine mendongakkan kepala menatap wajah anaknya. Dia terlihat begitu tenang.

Sebagai anak penurut, Kevan duduk di sisi kiri Jasmine. Dia memandangi Jasmine dan Theo bergantian.

Wajah Jasmine berubah serius. Dia menggenggam erat tangan kanan Kevan.

“Perkenalkan, mereka berdua adalah Christian Hanindra dan Cinta Hanindra,” ujar Jasmine. “Mereka adalah kedua orang tua Mama yang berarti Kakek dan Nenekmu, Kevan.”

Tunggu dulu, Ma!" seru Kevan. Dia memejamkan mata sesaat berusaha mengingat sesuatu. "Maksud Mama, mereka adalah keluarga Hanindra pemilik gurita bisnis di negara Nexterra yang berkuasa itu?"

Kevan melihat Jasmine mengangguk. Kevan kembali bertanya, "Mereka ... pemilik perusahaan multinasional Hanindra Holdings Company? Lalu, pria berkumis itu?"

Jasmine kembali mengangguk. Dia berkata, “Ya, Kevan. Mereka berasal dari kota Paloma, pulau Orion. Dan, pria berkumis itu Dabin Yuーasisten Kakek.”

“Pulau Orion? Pulau terindah di negara Nexterra?” tanya Kevan dengan terkejut. “Aku baru tahu, Mama masih punya orang tua. Tapi, apa benar mereka Kakek dan Nenekku?”

“Bukan hanya pulau terindah, melainkan juga pulau terkaya di Nexterra, Kevan,” ucap Cinta. Suaranya begitu lembut sama seperti Jasmine.

“Anda … kenal saya?"

Cinta tertawa kecil. Dia menutup mulutnya dengan tangan kanan. “Kamu anak yang manis, Kevan. Mulai sekarang, panggil saya Nenek!”

Kevan terlihat enggan menimpali perkataan Cinta. Dia buru-buru memalingkan wajahnya ke arah Jasmine.

“Katakan kalau ini nggak benar, Ma!” pinta Kevan dengan merendahkan suaranya.

Jasmine menggeleng. “Inilah kenyataannya, Kevan. Kakek dan Nenek ke sini untuk menjemputmu,” ujarnya lagi.

Kevan masih terdiam. Otaknya berusaha mencerna setiap kalimat yang diucapkan Jasmine.

"Nggak, Ma!" seru Kevan menolak. "Aku nggak akan pergi ke mana-mana. Lagipula, bagiku mereka hanyalah orang asing!"

"Kevan, dengar baik-baik!" pinta Jasmine. Dia menghela napas sejenak sebelum kembali berbicara. "Saat Mama seusiamu, Papa dan Mama nggak dapat restu dari Kakek juga Nenekmu. Kami berdua memilih untuk kabur dan menikah tanpa restu."

Kevan memandangi Theo. Pria itu mengangguk membenarkan pernyataan sang istri.

"Mama pikir, nggak adil melibatkan kamu ke permasalahan kami, Kevan. Kamu berhak bahagia dan sekarang adalah saatnya."

Jasmine berbicara sambil berlinang air mata. Kevan mengusap air mata yang mengalir di pipi sang ibu. Hatinya sedih setiap kali melihat Jasmine menangis.

"Dengarkan Papa, Kevan!" Theo menatap Christian tanpa ekspresi. "Bagaimana pun juga, kamu adalah Cucu pertama keluarga Hanindra, Kevan."

Theo menatap Jasmine, lalu menatap anak tunggalnya.

"Ya, itu fakta yang nggak bisa terbantahkan," ujar Jasmine. "Kamu tahu, Kevan? 50% saham Universitas Golden Baubau dimiliki oleh keluarga Hanindra. Itulah sebabnya, kamu bisa berkuliah di sana dengan beasiswa 50%."

Kedua mata Kevan melotot. "Benarkah? Jika memang begitu, kenapa Kakek nggak biarin aku kuliah gratis, Ma? Apa Kakek sepelit itu?"

"Ha! Ha! Ha!" Tawa Christina pecah. Semua orang terkejut, termasuk Cinta dan Dabin.

"Tuan, Anda tertawa? Apa pendengaran saya nggak salah?" tanya Dabin keheranan.

"Nggak. Saya dengar juga kok," jawab Cinta. "Kamu memang anak yang jujur, Kevan."

Christian manggut-manggut. Dia berkata, "Jika Kakek biarin kamu kuliah gratis sedangkan nilai akademik mu biasa aja, apa kamu nggak curiga? Lagipula ... Kakek mau lihat seberapa hebatnya kamu mencari uang untuk biaya kuliah."

"Kevan, ikutilah keinginan Mama!" seru Theo tiba-tiba.

"Haruskah?" tanya Kevan sedikit kesal. "Gimana kalau aku nggak mau?"

"Ya," jawab Theo. "Tempatmu bukan di sini, melainkan di mansion keluarga Hanindra."

Suasana menjadi hening sesaat. Semua orang menunggu respon Kevan. Namun hingga kini, Kevan tidak berkata apapun.

"Nggak perlu basa-basi lagi," ujar Christian menghidupkan suasana. "Kami datang ke tempat kumuh ini untuk membawamu ke Paloma. Setelah hari wisuda nanti, kamu akan menjabat sebagai wakil komisaris perusahaan keluarga Hanindra."

Kevan menggeleng dengan cepat. "Nggak!" serunya tegas. "Aku nggak akan pergi tinggalin orang tua. Persetan dengan jabatan apapun! Aku nggak peduli."

Kevan memang keras kepala. Namun, pernyataan Kevan barusan justru membuat Cinta senyum-senyum.

"Lihatlah, Christian!" seru Cinta kepada suaminya. "Kevan keras kepala sama sepertimu. Dia benar-benar mencerminkan dirimu ketika masih muda dulu."

Ada kebanggaan tersendiri bagi Christian melihat beberapa kesamaan sifatnya dengan Kevan. Namun, dia buru-buru menutupinya agar tidak terlihat buruk di mata orang lain.

"Kevan!" panggil Jasmine lembut. "Kami akan tetap di sini. Jika kamu bosan, datanglah kemari!"

"Anda tenang aja, Tuan Muda! Karena Tuan Besar Christian sudah membeli rumah besar di ujung jalan untuk kedua orang tua Anda," ujar Dabin, dia berjalan mendekati Theo.

"Hah?! Yang benar?!" tanya Kevan tidak percaya.

Dabin menyerahkan dokumen di tangannya kepada Theo. "Ini sertifikat rumahnya. Anda dan Nyonya Jasmine akan menjadi Bos pengumpul barang bekas di kota Tango."

Kevan melihat Christian duduk bersandar sambil tersenyum. Namun, dia tidak suka melihatnya.

Kevan membuka mulutnya dan berkata, "Itu masih belum cukup." Tatapan Kevan dan Christian beradu.

"Apa maksudmu, Kevan?" tanya Jasmine kebingungan.

"Aku akan ikut mereka, tapi dengan satu syarat."

Bagi Christian, pernyataan Kevan barusan begitu menantang. "Katakan!"

"Jangan ikut campur semua urusan saya karena yang saya butuhkan hanyalah dukungan Anda. Bagaimana, Kakek?"

Semua orang menahan napas mendengar permintaan Kevan yang benar-benar di luar dugaan. Mereka menunggu jawaban Christian.

"Sepakat," sahut Christian begitu saja.

Kevan tersenyum tipis. Dia menghela napas sebelum menjawab, "Oke. Aku akan ikut kalian."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Roman Saputra
sayang sekali setting tempat/lokasinya fiktif
goodnovel comment avatar
Nathan Ryuu
jeeng jeeng jeeng jeeeeeng! /auto zoom in zoom out ala pilem india/
goodnovel comment avatar
Anisa Salsabila P
sip banget!
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    370. Akhir Perjalanan Hidup Kevan Hanindra

    Donita menyadari ada yang tidak beres dengan suaminya. "Leon, kamu kenapa?" tanyanya, cemas. Donita bergegas lari ke arah Leon. Tangan Leon bergetar hebat. Setelah melototi dokumen kesehatan Christian di tangannya, sekarang Leon sedang menatap wajah ayahnya yang semakin memucat. Kemudian, dia segera membaca laporan keuangan keluarga.Melihat pemandangan itu, tidak ada seorang pun yang berbicara. Mereka menunggu reaksi Leon. Donita menarik paksa dokumen dari tangan Leon. Beberapa detik kemudian, mulutnya menganga lebar. "Ini nggak mungkin!" teriak Donita. "Ini pasti ada yang salah." Donita melirik Cinta yang duduk tenang memandanginya. "Iya kan, Mama mertua? Ini cuma halusinasi aku aja karena terlalu stres." Donita berkata dengan frustasi.Cinta menggeleng. Sedangkan Leon mematung di tempat. "Paman Leon sama Bibi Donita kaget, ya?" Suara Kevan memecahkan keheningan. "Di rumah ini, cuma keluarga kalian dan anak-anak Paman Ken aja yang belum tau."Hati Leon dan Donita semakin terir

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    369. Masalah Internal Keluarga Hanindra

    Setelah kesalahpahaman dengan Ciara selesai, Kevan meminta tunangannya pergi ke Pink Beach Island lebih dulu bersama Felicia dan Quden untuk mempersiapkan pernikahan. Sedangkan Kevan kembali ke kota Paloma. Dia ingin menjemput keluarganya sebelum menyusul Ciara. Sehari sebelumnya, Ciara sudah mengetahui rencana pernikahan mereka. Karena keduanya melakukan fitting baju pengantin bersama. "Huhhh!" Kevan menghela napas panjang. Dia baru tiba di rumah besar keluarga Hanindra. Dia berjalan menuju ruang tengah di mana semua orang telah menunggunya."Tuan, Anda harus sabar!" Omar senantiasa mengingatkan Kevan. Kevan tidak menjawab. Dia terus berjalan tanpa menoleh.Setibanya di ruang tengah, semua orang sudah duduk bersama Christian dan Cinta. "Silakan duduk, Tuan!" Rofiq mempersilakan Kevan untuk duduk di sisi kanan Christian. "Malam, Kakek, Nenek," sapa Kevan. Lalu, dia menatap kedua Theo dan Jasmine yang duduk di sebelahnya. Rencana Kevan untuk menyusul Ciara tidak berjalan dengan

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    368. Move On

    "Apa?! Anak kandung Kak Kevan?!"Ciara mengulangi kata-kata Nulla. Dia merasa hal itu sangat mustahil. Tapi jika dipikir-pikir, tidak ada hal mustahil di dunia ini kan? Bagaimana bisa, Kevan yang begitu bucin kepada Ciara menghamili wanita lain? Apalagi wanita itu adalah Nulla yang notabenenya mantan pacar sekaligus cinta pertama Kevan. Namun, jika sudah berurusan dengan nafsu, apapun bisa saja terjadi, kan?Kevan menghela napas kasar. Dia menatap Nulla yang sedang tersenyum lebar. Kevan beranjak pergi menghampiri Ciara. "Yang, jangan dengerin Nulla!"Ciara menghempas tangan Kevan. Dia memandangi Kevan dan Nulla bergantian. "Kamu belum bisa move on dari Cinta pertama kamu ya, Kak?" Wajah Ciara masam. "Kalo kamu belum selesai sama masa lalu, jangan berani-beraninya mulai sama orang baru."Usai mengatakan hal itu, Ciara pergi. Dia mengambil langkah cepat seolah tidak peduli dengan jantungnya yang terasa sakit. "Eh, Van! Kamu mau ke mana?" Nulla berteriak. Dia mencoba menghalangi Ke

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    367. Sepasang Kekasih

    "Masuk, Van!"Nulla membuka pintu kamar apartemen nomor 303. Namun, Kevan tidak langsung masuk. Merasa tidak ada pergerakan dari Kevan, Nulla menoleh ke belakang. "Kenapa? Ayo masuk!" ajaknya lagi. Nulla baru selesai mandi. Rambutnya basah dan dia masih memakai jubah mandi. Kevan tidak bodoh. Nulla pasti sedang merencanakan sesuatu. Bisa jadi firasat Omar tadi benar. Untuk sesaat, Nulla sibuk dengan ponselnya. Dia sedang mengetik pesan singkat untuk seseorang.Nulla: Nona Ciara, cepetan dateng ke Grand Hyeth Apartment nomor 303. Kamu pasti penasaran aku dan tunangan kamu ngapain aja, kan?Nulla tidak berniat menunggu pesan balasan Ciara. Dia kembali menatap Kevan. "Ada perlu apa?" tanya Kevan dengan tatapan sinis. "Di sini aja ngomongnya!"Kevan enggan masuk. Dia tidak ingin menimbulkan kecurigaan."Aku mau ngomongin tentang Miguel. Kamu yakin mau ngomong di depan pintu? Kamu nggak takut kalo ada yang nguping?"Nulla berdiri di ambang pintu, lalu celingukan. Sepi. Suasana di kori

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    366. Grand Hyeth Apartment

    Sesampainya di rumah, Kevan melihat Ciara murung. Ciara berbaring lesu di kamarnya. Dia bahkan tidak menyadari kehadiran Kevan dan Felicia. Felicia menghampiri anak satu-satunya. "Cia!" Ciara terkejut. Dia segera bangun. "Mama kapan pulang?" Sore hari yang redup ini sepertinya kota Baubau akan diguyur hujan. Suasana hati Kevan sedang tidak baik, sama seperti Ciara. Kevan mendekati Quden yang berdiri di dekat pintu. "Apa seharian ini Cia cuma tiduran aja?" tanyanya, penasaran. "Dia nggak bales chat aku sama sekali. Gimana nafsu makannya hari ini?"Quden adalah seorang yang jujur. Dia pun menjawab apa adanya. "Nona sama sekali nggak mau makan. Dia cuma minum susu aja, Bos." Kevan menatap Ciara yang sedang berbicara dengan Felicia. Wajah keduanya sedih. "Seharian ini, Nona Ciara habisin waktu di depan laptop baca-baca berita keluarga Darwin. Jadi, apa rencana Bos selanjutnya? Ngomong-ngomong, Pak Omar ke mana?""Omar masih di pengadilan. Aku balik sama Angga." Kevan terlihat benar-

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    365. Putusan Sidang

    "Huh!" Kevan melirik Felicia sedang menghela napas berat. Sejak tadi, Kevan berusaha menguatkan hati calon ibu mertuanya. Kevan memberikan botol air mineral kepada Felicia. "Ma, minum dulu!" Kevan lega. Karena setidaknya, Felicia masih mau minum di tengah ketegangan suasana ruang sidang. Dua hari lalu, Ciara sudah membereskan para pemegang saham yang ingin mundur dari Darwin Group. Ciara mentransfer uang sebanyak Rp 10 triliun sebagai ganti saham mereka. Tidak hanya itu, sehari sebelum sidang perdata digelar, keluarga Darwin sudah mengumumkan kebangkrutan mereka. Kini, Darwin Group telah diakuisisi oleh K.C Tobacco milik Kevan. Dengan cara itu, sudah sangat jelas bahwa K.C Tobacco ingin mengambil alih penuh tanpa melibatkan pemegang saham lama dalam struktur kepemilikan baru. Akuisisi ini memang menyakitkan bagi Ciara dan Felicia. Namun, mereka tidak memiliki cara lain. Selain itu, mereka berdua masih memiliki saham di K.C Tobacco. Tentu saja, Miguel tidak tahu hal itu. Denga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status