Share

Wanita Bergaun Putih

Beberapa detik, setelah aku membuka mata, aku tak dapat mengingat apa-apa. Kurasakan dinginnya lantai, mengamati sekekeliling. Wajah hancur wanita bergaun putih mulai terbayang. Aku buru-buru bangkit dengan perasaan seolah-olah sedang berada di perahu dengan ombak terus menerjang. Dadaku berdebar lagi. 

Nona muda di sofa masih tertidur. Saat aku menoleh ke jendela, mentari tampak menuju senja. 

"Kak ... tolong bangunlah!" Tanganku menggoyangkan bahu Nona Muda dengan pelan. Rasanya aku tak sanggup berada di rumah itu.

Nona Muda tak membuka mata. Bingung harus bagaimana. Mataku sesekali mengamati ujung tangga, lagi-lagi bayangan wanita bergaun putih muncul. 

"Kakak! Tolong!" Kembali aku guncang tubuh Nona Muda karena tak sanggup menahan resah. Tubuh semakin menggigil, muka basah penuh peluh dan air mata. "Aku ingin pulang," ujarku lirih dengan suara serak.

Ada ngilu dan nyeri di punggung, tak mampu aku menahan diri. Pintu utama ta

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status