Share

Bab. 58 Khawatir dan cemburu itu beda tipis

Aku melepas pelukan itu dan mendelik ke arahnya. Tak lupa sebuah cubitan kulayangkan di lengannya. Hingga ia mengaduh dan kembali menghadirkan senyuman. Beberapa detik kemudian ekspresi Reynan tampak berubah seperti menahan sesuatu, keringatnya mulai bermunculan bersamaan dengan dahi yang tampak berkerut menahan sakit. Sedangkan tangannya ia arahkan ke perutnya, dan sesaat kemudian terdengar rintihan kesakitan.

“Reynan, kamu kenapa?”

Aku membantu ia duduk ke kursiku, menyandarkan punggungnya dengan hati-hati.

“Viv, bisa tidak kamu ambilkan obat di laci mejaku,”ucapnya dengan lirih, perlahan wajahnya tampak memucat .

“Baik, aku segera datang.” Setengah berlari aku masuk ke ruangan Reynan, mendekati mejanya dan membuka laci tesebut. Sekilas aku menatap laptop yang masih di atas meja, menampakkan cctv dari ruanganku. Reynan tampak kesakitan dengan terus memgang perutnya.

‘Ya Tuhan, cobaan apalagi ini. Tolong berikan keajaiban untuk kesembuhan lelaki itu, bahkan aku rela jika aku harus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
alhamdulillah, Rey ternyata baek2 sja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status