Share

Bab. 62 Kabar Duka 2

Aku terdiam, hanya mampu memeluk tubuh kecil itu. Sedangkan dari tatapan Lesta maupun Haikal, aku menemukan rasa sakit yang amat sangat.

Drama pembunuhan usai, Leo dikebumikan di halaman belakang tak jauh dari kandangnya. Lesta tampak terdiam sambil mengelus rambut tebal milik kucing besar itu, tangisnya terus pecah bersamaan Leo yang ditimbun oleh tanah.

“Maafkan, Kakak ya, Dek!” terdengar bisikan dari lelaki yang berada di sebelahnya. Meskipun ucapan itu setengah berbisik tapi aku jelas mendengarnya.

“Gak papa, Kak. Mungkin takdir Leo memang sampai hari ini.” Lesta tampak mengusap air mata yang terus berjatuhan membasahi pipi.

“Semoga ayah gak akan marah sama Lesta,” ucapnya lirih.

“Gak akan, Dek. Ayah sangat menyayangimu.”

Kedua kakak adik itu saling berpelukan, mendatangkan rasa haru dalam diriku. Ditengah sikap kasar Haikal yang dulunya terus bersemayam, ternyata ia begitu menyayangi keluarganya.

**

Kami ijin pulang, disaat malam sudah benar-gelap, Cahaya terang bulan dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status