Share

Isi Hati

"Apa-apaan ini," umpat Nathan sembari membanting ponselnya kasar di atas meja. Sebuah foto berhasil masuk melalui pesan yang dikirimkan oleh seseorang hingga membuat emosi Nathan mencuat.

Tanpa pikir panjang, Nathan langsung menelpon Leona saat itu juga.

"Halo."

"Ha-halo, Pak," jawab Leona gugup. Baru juga ditinggal sebentar, sudah langsung menelpon. Menyebalkan.

"Sedang apa kamu?"

"Kerjalah, Pak."

"Kau yakin?" Nathan memastikan.

Sementara Leona langsung menoleh ke samping di mana ada Dea di sana.

'Kenapa?' tanya Dea tanpa bersuara. Tetapi sahabatnya tak menjawab.

"Yakin, Pak. Ini saya masih mengerjakan laporan yang bapak minta."

"Nanti sore pulang bareng saya!" Titah Nathan.

"Hah?! Tapi, pak."

"Tidak terima alasan apapun."

Tut.

Panggilan berakhir. Nathan memutuskannya secara sepihak. Si cantik Leona hanya mengernyitkan kening bingung.

"Ada apa, Le?" Dea bertanya keheranan. "Pak Bos nelpon kamu? Baru juga dipanggil ke ruangan kan?"

Leona mengedikkan bahu. "Entahlah."

"Emang dia ngo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status