Share

6. Carissa dan Niat Liciknya

“Hahaha! Ngaco lo!”

Carissa tertawa terbahak-bahak mendegar dugaan tak terduga yang dikeluarkan dari mulut Sagara. Wanita itu celingak-celinguk memperhatikan lingkungan sekitarnya. Takut jika suara tawanya mengganggu pengunjung lain.

“Gak lah! Suka sama lo aja enggak, gimana mau cemburu? Geer,” celetuk Carissa lagi.

Sagara mengerutkan dahinya kebingungan dengan wanita di depannya yang tiba-tiba tertawa histeris dan menyindirnya langsung di depan wajahnya. “Gue cuma nanya doang. Lagian, lo nanya-nanya soal adik lo mulu. Sampe khawatir soal gosip segala. Salah gue ngira lo cemburu sama adik lo?” tanya Sagara dengan nada sewot.

Carissa menggelengkan kepalanya dan masih tertawa walaupun kali ini wanita itu mengontrol volume tawanya. “Gak salah. Gue yang salah,” balas Carissa. “Gue cuma penasaran aja,” lanjut Carissa menggantungkan kalimatnya.

“Penasaran karena?”

“Karena kayaknya lo lebih tertarik sama adik gue dibandingkan gue.”

Sagara terdiam. Pria itu tidak mengelak sama sekali. Bahkan jika dilihat dari ekspresi yang Sagara keluarkan saat ini, pria itu sepertinya sedang memikirkan lebih lanjut mengenai ucapan Carissa.

Carissa mendengus tak percaya. Sepertinya dugaan yang dilemparkannya itu benar. Hal itu sebenarnya merupakan sesuatu yang baik bagi dirinya. Sejak awal, Carissa tidak tertarik dengan pernikahan, apalagi jika dijodohkan. Wanita itu memiliki niat licik untuk menghibahkan perjodohan ke adik perempuannya itu jika Sagara berminat.

“Gak salah juga sih. Kalo bisa milih, gue mending dijodohin sama adik lo daripada sama lo.” Akhirnya Sagara membuka mulutnya setelah berpikir cukup lama.

Carissa mengangguk sembari tersenyum puas. Sepertinya, rencana liciknya itu bisa berjalan dengan lancar.

“Tapi kenapa lo tetep mau dijodohin sama gue? Gak minta orang tua lo buat tuker aja posisi gue sama Dara,” ucap Carissa dengan entengnya.

Sagara tertawa kecil. “Kalo bisa main tuker-tuker gitu juga, gue mending minta tuker sama adik lo,” balas Sagara lalu terdiam sejenak. “Lagian, lo berdua bukan barang. Tukar-tuker aja bahasa lo,” lanjut Sagara yang menyadari bahwa bahasan mereka mengenai ‘pertukaran orang’ ini terasa sedikit aneh dan tidak manusiawi.

Carissa ikut tertawa. Ucapan Sagara tidak salah, hanya wanita itu yang terlalu blak-blakan. Ini merupakan pertemuan resmi mereka untuk pertama kali setelah pengumuman perjodohan yang serba mendadak dan dapat dilihat bahwa keduanya akan sangat tidak akur.

Percakapan mereka terdengar seperti teman lama yang sedang bertengkar mengenai hal kecil dibandingkan pasangan yang sedang melakukan kencan. Hal ini membuat Carissa semakin yakin untuk membuat adiknya menggantikan posisinya dalam perjodohan ini.

“Gimana dinner datenya, cantik? Lancar?” goda Dara sesaat melihat Kakaknya yang baru datang dan langsung merebahkan dirinya di sofa ruang tamu.

“Kepo amat. Cemburu ya?” balas Carissa menggoda adiknya.

“Dih, apaan. Gak tuh. Fitnah lo!” sahut Dara membalas lagi.

Sepasang kakak dan adik yang tidak pernah damai ini saling memberikan tatapan sinis. Keduanya mungkin akan berdamai jika dunia akan berakhir.

“Tapi bener deh, Kak. Gimana datenya? Lancar gak?” Kini saudara kembar Dara, Gavin, yang bertanya.

Carissa mengangkat bahunya tanpa memberikan ekspresi apapun di wajahnya. “Ya… gitu aja. Lo emang expectnya first date kayak gimana?” balas Carissa yang malah balik bertanya.

Gavin mengerucutkan bibirnya kesal mendengar jawaban setengah hati kakak perempuannya yang tidak sedikit pun menjawab pertanyaannya. “Maksud gue, lo cocok sama Bang Sagara?” tanya Gavin lagi.

Dara mendelik ke arah Gavin. “Buset. Pake ‘bang’ segala kayak udah akrab aja,” sindir Dara yang tentu saja tidak dipedulikan oleh saudara kembarnya itu.

“Cocok atau enggak, gue gak peduli. Yang jelas, gue gak minat dan dia juga gak minat,” jawab Carissa memuaskan rasa penasaran adiknya itu.

Carissa yang semula sedang dalam posisi rebahan langsung duduk tegap. Wanita itu mengarahkan pandangannya kepada Dara dan tersenyum misterius. “Sagara lebih minatnya sama dia soalnya,” lanjut Carissa sembari menunjuk Dara.

“Hah? Gimana?” sahut Gavin yang langsung membalakan matanya karena terkejut. Pria itu memang selalu memberikan reaksi berlebihan terhadap segala hal.

Yang ditunjuk hanya bisa terdiam. Dara antara terkejut dan tidak ketika mendengar ucapan sang kakak. Sagara jelas-jelas memgatakan bahwa pria itu lebih baik dijodohkan dengan dirinya karena alasan bahwa Sagara lebih mengenalnya. Namun, bukan berarti bahwa bosnya itu harus mengatakan hal yang sama kepada kakaknya.

“Ngomong doang itu,” ucap Dara setengah bergumam karena bingung dengan apa ia harus merespons ucapan kakaknya.

Carissa berusaha menahan tawanya melihat wajah panik Dara. “Dia gak tertarik sama gue katanya. Pengennya dijodohin sama lo,” ucap Carissa ulang.

“Kak! Ih!” teriak Dara kesal.

Gavin menutup mulutnya tidak percaya karena melihat drama cinta segitiga secara langsung. “Lo mau nikung kakak lo, Dar?” tanya Gavin ikut menggoda Dara.

“Nikung apaan!? Kok jadi gue sih yang nikung?” balas Dara kesal.

Carissa dan Gavin tertawa kencang melihat saudara mereka yang tersiksa karena sebuah fitnah. Sungguh pemandangan yang jarang terlihat dalam keluarga Sidharta yang biasanya hanya berbicara seputar bisnis.

“Tapi serius, kalo lo mau Sagara, gue bisa bantu kok,” sahut Carissa setengah serius.

Dara menggelengkan kepalanya dengan kuat. “Gak. Makasih. Buat lo aja. Gue udah tahu niat jelek lo. Lo mau gue gantiin posisi lo buat perjodohan ini, kan? Sorry, udah ketebak,” jelas Dara yang sudah mengetahui langkah-langkah kakak perempuannya yang selalu menindasnya dengan berbagai cara itu.

Carissa tersenyum menyeringai. Membuat Dara merasakan merinding di sekujur tubuhnya.

“Bagus kalo lo udah tahu. Just for your information, gue bakal bikin hal itu terjadi. Gak ada yang bisa berhentiin gue, termasuk lo,” ucap Carissa dengan seringai mengerikannya lalu pergi meninggalkan kedua saudara kembar.

Dara dan Gavin saling bertatapan satu sama lain dan memberikan ekspresi yang sama persis. Ekspresi ketakutan.

“Gila emang itu orang.”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status