Sepanjang perjalanan diam-diam Nolan sering mencuri pandang lewat kaca spionnya hanya untuk memastikan keadaan Violet.
Jujur, ia masih khawatir dengan Violet. Pasti tidak semudah itu melupakan kejadian yang tidak menyenangkan tadi. Nolan tidak menyangka jika Violet bisa sangat pintar menyembunyikan perasaannya. Violet terlihat baik-baik saja meski Nolan yakin bahwa Violet hanya berpura-pura karena takut membuatnya khawatir.
Nolan jadi teringat lagi dengan Aster. Kakaknya tidak bisa bertahan setelah mengalami itu. Namun, Nolan pikir Aster hanya ingin menghilangkan ketakutannya dengan melakukan bunuh diri, mungkin menurut Aster itulah cara satu-satunya agar ia bisa terbebas.
Melihat Violet lagi, Nolan mendadak tidak setuju kalau Violet sampai berpikir hal yang sama dengan Aster. Nolan tidak akan membiarkan itu terjadi.
“Saya tidak akan membiarkan kamu berbuat nekat. Saya akan terus mengawasi kamu mulai sekarang.” Suara Nolan terdengar berbisik l
Untuk alasan apa pun, kata ‘berlebihan’ adalah yang terburuk.Terkadang, itu bisa mengantarkan kita pada kekecewaan.Violet menyukai atau bahkan mencintai Nolan secara berlebihan. Hal itu yang membuatnya lalai sampai masuk ke dalam perangkap.Pertama kali Violet menyetujui tentang misi, dia lupa jika kemungkinan terbesar justru ia yang akan terbuai. Violet kalah dengan pesona memabukkan Nolan.Sekarang, Violet menyadari bahwa dia sudah tidak bisa keluar lagi.Dia sudah terjebak.Di sini, bersama Nolan.“Bosse tidak bercanda, ‘kan?”Itu sudah ketiga kalinya Violet mencoba memastikan. Meskipun, Violet tahu Nolan sedang tidak membual, dia sangat serius. Bahkan, mereka sudah masuk ke dalam salah satu kamar bernuansa putih yang tergolong suite room ini.Nolan sengaja tidak menjawabnya lagi. Setelah merebahkan tubuhnya di atas kasur, Nolan memandangi Violet yang masih meminta penjelasan l
Apakah mudah ketika bertemu lagi dengan orang yang sudah mengecewakan kita?Violet tidak tahu bagaimana menghadapi Nolan sekarang ini. Semuanya tidak mudah. Setiap kali Nolan mengajaknya berbicara, Violet sengaja menghindar atau sekadar menanggapinya jika itu menyangkut soal pekerjaan.Ini lebih parah daripada saat Violet sengaja menjaga jarak karena masih bimbang dengan perasaannya, apakah ia akan benar-benar berusaha menjalankan misi ketika ia sendiri tidak yakin, ini lebih parah karena Violet tidak memberikan kesempatan sedikit pun pada Nolan yang mungkin berniat menjelaskan kenapa dia melakukan hal yang melukai hati dan harga dirinya.Hingga menjelang perjalanan mereka tiba di tempat tujuan, Violet hanya diam sembari melihat pemandangan yang sebenarnya tidak terlalu menarik, hanya deretan rumah-rumah yang terlihat dari kaca mobil. Nolan juga tidak mengajak Violet berbicara. Hal itu yang semakin merentangkan jarak di antara keduanya, seperti penyekat untuk me
Violet sekarang punya waktu luang setelah menyelesaikan tugas dari Nolan. Dia menyempatkan diri untuk membeli secangkir kopi di kafe yang jaraknya cuma lima puluh meter dari lokasi pembangunan, meski sebenarnya Violet tidak menyukai kopi.Khusus saat ini, Violet membutuhkan kopi untuk menyegarkan pikirannya daripada segelas jus dengan tambahan es. Kopi yang ia pilih juga bukan kopi pahit pekat. Dia masih menambahkan banyak susu agar rasanya dominan manis.“Bosse benar-benar tidak meminta maaf. Dia keterlaluan sekali. Aku berhasil membuat Bosse tertarik, tapi aku tidak menyangka dia akan memperlakukanku seperti ini.”Violet menghela napasnya. Tidak pernah satu kali pun ia membayangkan Nolan akan menganggapnya sebagai wanita murahan.Violet memikirkan hal itu berulang kali, sampai ia membiarkan secangkir kopi yang tadinya mengepulkan asap kini perlahan menghilang karena sudah lumayan dingin.Sekali lagi Violet menggumam.“Ter
“Kita mau ke mana, Bosse?”Violet tidak tahan untuk tidak menanyakan hal itu pada Nolan, karena dia merasa perjalanan mereka sudah lumayan lama. Kira-kira tiga puluh menit berjalan tidak ada tanda-tanda Nolan akan berhenti saat-saat ini, mungkin masih beberapa menit lagi.“Jika kamu ingin tahu, maafkan saya dulu.”Nolan menggunakan kesempatan untuk memperoleh maaf dari Violet. Padahal, dia tidak pernah melontarkan kalimat apa pun yang mengindikasikan bahwa dia sedang meminta maaf.“Kamu tahu, saya ini tidak akan pernah mengucapkan kalimat yang kamu inginkan. Tapi, bukan berarti saya merasa tidak bersalah. Untuk orang kaku seperti saya, kamu bisa mengambil kesimpulan sendiri walau dengan kalimat sepele dan terkesan tidak bernilai.”Yang diajak bicara hanya menyimak meski kedua tangannya sedang mengenakan jaket untuk menghalau dingin, karena cuaca tiba-tiba turun hujan. Violet merasa beruntung dengan keputusannya u
“Masih pusing?” Nolan memastikan keadaan Violet.Sementara, Violet masih memejam, karena kepalanya masih berdenyut hebat. Ini bukan pertama kalinya ia naik pesawat, tetapi ini pertama kalinya ia mengalami bagaimana rasanya turbulensi. Hingga saat ini pun, sisa-sisa ketakutan itu masih ada.Meskipun kemungkinan terjadinya turbulensi tergolong besar, Violet masih tidak menduga ia akan benar-benar mengalaminya.Dia masih ingat bagaimana suasana tegang di dalam pesawat. Semua penumpang saling memanjatkan doa sesuai agama masing-masing. Para kru pesawat juga tidak henti menenangkan para penumpang, tidak boleh panik.Namun, mustahil untuk tidak panik. Merasakan guncangan hebat itu sampai melemparkan beberapa penumpang yang tidak memakai sabuk pengaman, beberapa koper berjatuhan di atas laci kabin, dan salah satu penumpang merasakan imbas dari jatuhnya koper yang menimpa kepalanya.Karena turbulensi adalah hal yang tidak bisa diprediksi, pramu
Setelah Helium mengutarakan niatnya, Violet masih mengingat betul kalimat Nolan yang di luar dugaan.‘Violet sudah menjadi kekasih saya’.Seharusnya saat itu ia langsung saja memukul kepala Nolan sekalian, tidak perlu menunggu sampai hari ini, setelah mereka kembali lagi ke Atlanta. Violet sengaja menarik lengan Nolan menuju ke sebuah ruangan kosong yang belum ditentukan diperuntukkan untuk apa nantinya. Nolan mengikuti Violet tanpa protes atau bertanya apa pun.“Kenapa Bosse melakukannya?”Violet yakin Nolan mengerti apa maksud dari pertanyaannya. Mengatakan pada Helium kalau mereka menjalin hubungan membuat tidur Violet tidak nyenyak. Dia tidak mengerti kenapa Nolan melakukannya. Bola matanya tidak bergulir ke mana pun selain wajah Nolan dengan penuh tuntutan.Karena tidak kunjung mendapat jawaban, Violet memajukan tubuhnya satu langkah. “Apa maksud Bosse mengatakan kita ini berpacaran? Kenapa harus?”No
Wajah yang memanas, tatapan sarat akan cinta, serta debaran gila, Violet bisa merasakan Nolan juga sama sepertinya.Cara bagaimana Nolan menatapnya, Violet bisa melihat itu. Meletakkan jemarinya di dada Nolan membuatnya tahu jika detak jantung Nolan seirama dengannya, begitu kencang.Jadi, bolehkah Violet mengartikan itu sebagai bentuk ketertarikan yang sama?Violet seperti tidak mau menyudahinya. Dia ingin terus merasakannya. Nolan membuatnya bergairah, tetapi bukan menjurus pada hal-hal berbau ranjang, meski sempat terlintas.“Kau sangat cantik,” ucap Nolan di sela ciumannya, sebelum ia kembali menautkan bibirnya lagi, untuk sekian kalinya.Jika saja Helium tidak menyela dengan sebuah gebrakan meja, Nolan masih ingin menikmatinya lebih lama.Lagi dan lagi.“Cukup!” Helium terengah karena menahan emosi. “Aku tidak mau melihatnya.”Nolan menarik lembut lengan Violet untuk duduk di sebelahnya.
Entah bagaimana Violet berakhir di tangan Nolan. Perlakuan Nolan dan suara serak yang terdengar begitu seksi berhasil membuatnya takluk. Semuanya mengalir sampai Violet tidak ingat komitmen untuk tidak terjerumus, dia justru sudah kalah telak.Malam ini, Violet menyerahkan diri. Dia dituntun ke sebuah perasaan asing yang menghasilkan sensasi luar biasa bagi tubuhnya. Sentuhan Nolan yang lembut membuat Violet tidak ingin menyudahinya.“Kamu cantik, Sayang.”Seharusnya Violet tidak terpengaruh dengan rayuan yang pasti sudah sering Nolan lantunkan pada wanita lain. Namun, Violet masih saja berdebar, wajahnya memanas, dan jemarinya seperti disihir untuk mengusap rahang tegas Nolan.“Biarkan saya memilikimu, ya?”Itu bukan pertanyaan, karena Nolan tidak meminta persetujuan, dia tidak ingin mendengar jawaban Violet. Bibirnya yang bengkak akibat ciuman panas mendarat di perpotongan leher Violet, menyesap dengan kuat sampai mungkin