Share

Chapter 16

Seruni mengalihkan pandangan. Sungguh ia tidak tega melihat binar mata jahil Nuri meredup. Ia dan Nuri sama-sama perempuan. Istimewa ia juga baru ditinggalkan Bian. Melihat orang yang kita cinta bersama dengan wanita lain, sakitnya memang tidak terkira. Kita seperti dipaksa untuk mengakui bahwa diri kita tidak berarti meski kita mencintai mereka setengah mati.

"Saya--saya keluar sebentar ya?" Nuri meminta diri dengan suara tergagap-gagap. Kesedihan jelas tergambar di raut wajahnya. Seruni merasa rangkulan Xander di bahunya kian mengetat. Seruni mendongak. Mengamati air muka Xander. Wajah Xander berubah kaku dengan mulut membentuk satu garis lurus. Xander marah. Dan semua itu pasti dikarenakan ia menyaksikan kesedihan Nuri. Seruni meringis. Makin lama cengkraman Xander kian kuat. Sepertinya Xander tidak sadar kalau ia telah menyakitinya.

"Mas, sakit." Seruni berbisik pelan. Kaget, Xander melepas cengkramannya. Selanjutnya ia menyusul Nuri y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
yusi wandhini
wkwkwk , ngakak sama bapaknya xander
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status