Share

Chapter 14

"Tidak bisakah kalian tinggal di sini lebih lama lagi? Padahal Nenek sudah menganggap kalian seperti cucu Nenek sendiri," tanya wanita tua itu dengan raut wajah sedih.

"Kalau kami tetap tinggal bersama Nenek dan Kakek, nanti kalian bisa ikut terseret dalam masalah kami," jawabku sambil tersenyum sedih. "Aku tidak mau kalau sampai terjadi apa-apa pada kalian."

Kami kembali terdiam. Layla yang telah selesai mengikat perban pada tanganku naik ke sofa dan duduk di sampingku lalu termenung.

Kakek memecahkan keheningan ini dengan bertanya, "Jadi, kapan kalian pergi?" Kuangkat mukaku melihat wajah pria tua itu yang juga menampilkan ekspresi sedih.

"Secepatnya, Kek. Mereka pasti sudah mulai curiga karena salah satu rekan mereka menghilang," jawabku sambil menghembuskan napas berat. Jika aku tidak melenyapkannya, mungkin tidak akan ada yang berubah karena bisa saja dia malah memberitahu rekannya tentang keberadaan kami di sini.

Kakek menghembuskan napa

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status