Share

Wound

“Akh!”

Axe meringis saat cubitan tak seberapa dariku malayang ke perutnya. Tidak biasanya dia seperti itu. Aku tahu Axe sedang tidak bercanda, sebab di raut wajahnya mengatakan keseriusan. Dia juga tipikal orang yang sanggup menahan rasa sakit fisik. Apa yang terjadi? Jika hanya cubitan dariku, tidak mungkin Axe bereaksi seperti itu.

Tidak! 

Aku rasa aku melewatkan banyak hal di sini. Ada yang tidak beres, pasti ada luka tidak biasa yang bersembunyi di balik kaos hitam polosnya.

“Apa yang kau lakukan?” tanyanya waspada melihat tanganku bergerak menyentuh ujung kaosnya.

“Aku—“ Kuhentikan sejenak kalimat yang mengambang di tenggorokan. Kutatap matanya dalam – dalam hingga menyadari sesuatu. Aku harus memulai segalanya secara pelan, termasuk mencari tahu apa yang membuatnya meringis seperti itu.

“Aku menginginkanmu.”

Tanganku bergerak menyentuh rahang tegas miliknya. Mengelusnya pelan ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status