Share

14

Bunyi mesin pemotong pohon berbunyi keras, dua anggota yang bekerja sebagai pekerja lepas yang bekerja pada Bujang memindahkan kayu yang berjenis kayu Ulin itu ke samping gudang. Kebetulan, Minggu ini ada pesanan perabot dari sekolah, membuat kursi belajar. Mau tidak mau mereka bekerja lebih keras dari biasanya untuk mencapai target.

Luqman menggerutu, pria yang kelihatan lebih tua dari umurnya itu tampak kesal. Dia mengusap keringatnya dengan handuk kecil yang tersampir di bahunya.

"Lain kali kau cari yang lain sajalah, Jang. Jangan kau pakai lagi si Bambo itu, lain disuruh lain pula yang dikerjakan. Bikin aku darah tinggi saja. Sudah seratus kali dibilang, nggak ngerti-ngerti juga."

Bujang memandang sekilas pada Luqman, kemudian kembali menyalakan mesin amplas di tangannya.

"Sabar saja, aku kasihan sama dia, yatim piatu, nggak punya pekerjaan. Abang hanya perlu bersabar sama dia, walaupun dia nggak ngerti, tapi tenaganya kuat melebihi tenaga Abang."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
nyebelin lu Keke,yang mau sendiri tapi kok kayak gak rela
goodnovel comment avatar
Hisma Syarif
benar2 hubungan yang sulit
goodnovel comment avatar
Vidia Astuti
jd suka deh,semangat kumpul berlian buat penulis
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status