Share

Abidah

Cahaya matahari menusuk matanya. Filza terbangun. Seketika dia teringat bahwa dirinya ketiduran selepas solat subuh. Menepuk keningnya sendiri, merutuki diri. Di sampingnya, Satria sudah tidak ada. Entah ke mana dia sekarang. Filza beranjak, perutnya masih ramping, memang belum genap tiga Minggu.

Suara khas seperti seseorang yang tengah memotong bawang, terdengar. Filza penasaran, hingga memutuskan mengeceknya sendiri. Sampai di sana, ternyata Satria yang melakukan itu. Filza mendekat. Sebenarnya agak terganggu dengan bawang merah yang tengah dipotong Satria. Tapi dia sungguh tidak mau melewatkan momen langka ini.

"Mas ngapain?" Tanya Filza.

"Masak. Kamu duduk aja! Biar aku yang gantian masak." Balas Satria dengan tangan yang masih bergerak.

"Biar aku aja, Mas."

Tangan Filza hendak mengambil pisau di genggaman Satria. Sayangnya tangan Satria berhasil terngakat dulu hingga pisau itu tidak jadi diambil.

"Enggak, udah sana!" Ucapnya sambi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status