Bukan Aku

Bukan Aku

last updateHuling Na-update : 2023-01-21
By:  Navira SemaKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
12 Mga Ratings. 12 Rebyu
53Mga Kabanata
11.2Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Bagaimana bisa suatu hubungan tanpa adanya saling percaya? Apa mungkin? Lalu bagaimana mereka menjalani hidup jika tak saling percaya? Malangnya Filza, tak dipercaya suaminya sendiri, Satria. Semuanya bermula saat dirinya difitnah telah membunuh ayah mertuanya. Sejak itu Satria membencinya. Satria kecewa berat. Dia mengira ayahnya dibunuh istrinya sendiri. Padahal pembunuh sebenarnya adalah mantan pacarnya. Hari-hari Filza di rumah baru bersama suaminya bak penjara hati. Setiap hari selalu saja sakit hatinya. Dia benar-benar tak berarti lagi untuk suaminya.

view more

Kabanata 1

Awal Rasa Sakit

Langit menampakkan senyumannya. Semuanya yang ada di bawah atap itu bergembira. Acara akad nikah baru saja selesai. Filza, pipinya memerah, menambah kecantikannya.

Hingga sosok yang masih asing untuk Filza datang. Ramahnya terlihat jelas.

"Assalamu'alaikum. Maaf, aku terlambat." Ucapnya sopan.

"Wa'alaikumsalam. Gak papa." Filza sendiri yang menjawab.

Satu jam setelah itu, semuanya selesai. Filza merasa harus buang air. Langkahnya terburu-buru menuju toilet. Saat berada pas di tengah-tengah pintu, bukannya langsung masuk, dia malah terpaku.

"Aaa!"

Teriakan itu mengagetkan semua orang, termasuk suaminya, Satria. Filza melihat dengan jelas, ayah mertuanya tergeletak bersimbah darah. Pisau masih tertancap di perut pria lansia itu. Sontak Filza langsung mencabut pisau itu. Pas saat itulah suaminya dan yang lain datang.

"Papa!"

Satria memeluk tubuh Wiroyo. Lalu mengamati sekitarnya. Sontak membawanya ke rumah sakit.

Di depan ruang operasi Satria tak henti-hentinya mendoakan Wiroyo. Ingatannya tertuju pada Filza.

"Apa yang terjadi?" Tanya pada Filza.

"Aku juga gak tau, Mas ...." Belum selesai bicara, Satria malah menatapnya tajam.

"Kenapa Kamu pegang pisau itu?!"

Filza langsung paham apa yang dimaksud suaminya.

"Mas, jangan salah paham. Tadi aku liat pisau ini masih menancap di perut papa. Makanya aku cabut pisau itu."

"Bohong! Aku sendiri yang liat." Suara itu masih asing walau beberapa jam lalu baru mendengarnya.

"Airin?"

Satria heran. Bagaimana mantan pacarnya bisa tahu kejadian ini. Padahal sedari tadi wanita itu berkumpul bersama yang lain.

"Ya, aku saksinya. Filza membunuh papamu."

"Apa itu benar?" Suara Satria melemah bahkan hampir tak terdengar.

"Enggak, Mas. Itu gak bener. Aku baru aja ke sini."

"Ini buktinya."

Tanpa basa-basi, Airin menunjukkan rekaman video yang menunjukkan Filza dengan wajah ditutup masker mengenakan pakaian pengantin, menusuk Wiroyo.

"Filza, apa ini?" Suara dingin Satria menusuknya.

"Enggak, Mas. Itu bukan aku. Bukan, Mas."

"Lalu ini apa? Kenapa Kamu setega ini? Kenapa?!"

"Mas salah paham. Aku gak ngelakuin apapun. Aku cuma narik pisau itu. Cuma itu, Mas."

"Udah ada buktinya. Kamu gak bisa mengelak."

Dokter keluar. Memberi kabar bahagia. Satria dibolehkan masuk ke ruang operasi sebentar saja.

"Papa gak papa?" Tanya Satria saat sampai di hadapan Wiroyo.

"Alhamdulillah, pa ... papa gak papa."

"Pa, Filza bener-bener keterlaluan. Aku akan ceraikan dia."

"Kenapa?"

"Loh? Papa kok nanya gitu? Dia udah berani berusaha membunuh papa."

"Ka ... kamu .... Papa gak mau denger kata cerai dari Kamu. Kamu gak boleh berpisah dari Filza."

"Tapi kenapa, Pa?"

"Karena ...." Sebelum Wiroyo mengatakan yang sebenarnya, matanya terlebih dulu tertutup.

"Papa kenapa? Pa, bangun!"

Langit jadi mendung. Suasana rumah Wiroyo jadi pilu. Apa yang terjadi?

"Pa, bangun!" Satria sesenggukan.

"Ikhlasin papa Kamu, Nak." Biha, tantenya Satria menepuk pelan pundak pria itu.

Di balik dinding yang memisahkan antara ruang tamu dan ruang keluarga, Airin berdiri tegak, muncul seringai kecil di bibirnya.

Pemakaman sudah selesai. Kini Filza berada di dalam rumah barunya dengan suaminya. Tapi tak sesuai bayangan, bayangan yang selama ini dia harapkan. Saat-saat dia bahagia bersama Satria, itu tidak terjadi. Kenyataannya, malah terbalik.

"Kamu tidur di sana. Aku di sana." Menunjuk dua kamar yang bersebrangan.

"Loh, bukannya yang itu mau dibuat kamar tamu?" Filza heran.

"Seorang pembunuh gak boleh tidur sekamar apalagi seranjang bersamaku." Ucapan itu menandai berakhirnya pembicaraan antara Filza dan suaminya hari ini.

Sontak mata Filza berkaca-kaca. Rupanya Satria masih mengira dia yang membunuh Wiroyo. Menyadari betapa Satria tak memercayainya, hatinya hancur. Berat, tapi dia harus masuk ke kamar tamu. Sendirian tentunya.

Pagi datang. Suara itu berasal dari dapur. Filza sibuk dengan kompor di hadapannya. Satria muncul, duduk di kursi makan sambil terus merapikan letak dasinya.

"Mas, ini udah jadi sarapannya."

Filza girang, memberikan masakannya pada Satria. Diletakkan seporsi menu sarapan pagi ini. Tapi sayangnya Satya beranjak.

"Aku udah terlambat. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Tapi, Mas ...."

"Aku berangkat."

Setitik kecewa mendarat di pelupuk hati Filza. Tapi tak apa. Bukan masalah besar baginya. Pagi ini, jadwalnya sarapan sendirian.

Malam, Filza sudah menyiapkan masakan khusus untuk Satria. Lelaki itu keluar dari kamar menuju dapur. Baru sadar bahwa Filza yang memasak, dia langsung berbalik arah.

"Mas, mau ke mana? Makan dulu, ya!" Filza mendekat.

"Aku makan di luar aja."

"Tapi aku udah masak khusus buat Mas."

"Aku bilang apa barusan?"

Filza sedikit bingung, tapi dia tahu apa yang harus dia jawab. Sedikit takut memang, tapi mudah-mudahan jawabannya benar.

"Mas mau makan di luar."

"Itu tau. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Filza memandang punggung itu yang semakin menjauh. Lagi-lagi Satria tak mau banyak terlibat dengannya.

Filza sendiri seorang guru Sekolah Dasar. Dia suka anak-anak, apalagi yang gendut, menggemaskan. Seperti biasa, dia datang lebih awal dari guru-guru yang lain. Berkutat di bangkunya, memerhatikan nilai-nilai muridnya.

"Assalamu'alaikum. Bu Filza udah dateng, ya? Rajin banget dateng sepagi ini." Ucap salah satu guru di sana, namanya Tiyas

"Wa'alaikumsalam. Bu Tiyas juga rajin."

"Oh iya, gimana sama suami Ibu? Pasti bahagia, kan? Maaf, ya. Saya gak bisa dateng di resepsi pernikahan Ibu."

"Alhamdulillah, gak papa Bu."

Di dalam hati Filza, "aku bahagia sama Mas Satria. Bagaimanapun dia. Insyaa Allah. Cepat atau lambat mas berubah. Aamiin."

Tiyas menepuk pundaknya pelan. Alhasil, Filza terkejut.

"Kenapa, Bu?"

"Eh, enggak, Bu."

Selesai mengajar, Filza menuju parkiran sekolah. Sontak menggembungkan kedua pipinya melihat ban motor bagian depannya bocor. Tak mau menunggu, Filza menelpon Satria.

"Assalamu'alaikum." Filza memulai pembicaraan di telepon.

"Wa'alaikumsalam."

"Mas, ban motorku kempis. Mas bisa jemput aku?"

"Gak bisa. Aku sibuk. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Rasa sedih kembali lagi. Sekejap Filza memejamkan matanya. Berusaha segenap hati sabar menghadapi Satria. Mau bagaimana lagi? Dia tak punya bukti kuat bahwa dia bukan pelaku pembunuhan ayah mertuanya.

Malam datang, sepeti kemarin, Satria tiba-tiba pergi. Saat ditanya, dia mau makan di luar.

"Mas kenapa?" Kali ini Filza tak mau  suaminya cuek lagi.

"Gak papa."

"Makanlah di sini! Aku udah masak buat Mas."

"Kalau aku bilang makan di luar, ya udah, makan di luar. Jangan maksa!"

"M ... maaf, Mas."

Satria pergi. Filza duduk di sofa ruang keluarga. Pandangannya tertunduk. Matanya basah. Sesaat kemudian bulir bening menetes. Cepat-cepat dia menghapusnya.

Di sepertiga malam, Filza bangun. Dia membayangkan ada Satria yang tidur di sampingnya. Tapi nyatanya tak ada. Satria tidur di kamar lain. Rasanya sakit jika mengingat itu. Tak mau membuang waktu, Filza menggelar sajadah dan mengambil wudhu.

Setelah shalat tahajjud selesai, dia berdoa dengan sepenuh hati.

"Ya Allah .... Tolong sadarkan Mas Satria. Hanya Engkau yang bisa menyadarkannya. Hamba sudah menunggu masa-masa ini dari dulu. Hamba tidak mau kehilangan Mas Satria. Hamba mohon, sadarkan Mas Satria. Aamiin."

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Maria Goreti
Eaaa penjara hati. Sabar ya Filza. Aku padamu.
2021-06-04 21:06:02
2
user avatar
Aquarius
Bisa"nya langsung percaya. gak mau cari tahu dulu kek🤦🏻‍♀️
2021-06-01 12:40:41
2
user avatar
DRoss
Hey! Baikan dong. Biar cepet punya anak
2021-06-01 11:34:13
1
user avatar
Anizz Suranizz
Ide ceritanya menarik. Diksinya ringan tapi enak dibacanya. Jadi ingat mantan yang udah nyakitin berulang kali gara-gara selalu ada yang fitnah aku, tapi aku masih mau sama dia sampai akhirnya aku udah ga kuat dan pilih tinggalin dia. Pas dia sadar, dia rayu aku balik dan berharap aku mau balikan
2021-05-31 21:30:12
1
user avatar
Putri Oktaviani
Ide ceritanya menarik ditambah diksi yg ringan.. semangat lanjutin ceritanya thorrrr🥰🥰🥰
2021-05-31 20:22:03
1
user avatar
Handira Rezza
Filza semoga hidupmu bahagia
2021-05-31 18:58:37
1
user avatar
DRoss
Hilih. Ketus doang. Sama kecoa takut 🤣🤣🤣
2021-05-31 16:06:46
1
user avatar
DRoss
Lah si Airian 🤬 Dajjal juga ya
2021-05-31 15:58:43
1
user avatar
Warknight_ Sakamaki
Ceritanya menarik, seru dan menegangkan sekali. lanjut Thor🤩
2021-05-31 12:15:19
1
user avatar
Liliss354
Keren kak ceritanya, alurnya menarik dan bikin penasaran😍 Semangat kakak, jangan lupa feedback "King of Night" ya:)
2021-05-22 20:27:43
1
user avatar
Navira Sema
yuk tinggalan komentar kalian di sini!😉
2021-04-25 16:08:23
1
user avatar
Putri Oktaviani
Menarik alur ceritanya, untuk gaya bahasanya sangat easy reading dan semoga author namatin ini cerita🤩🤩😍😍
2021-04-13 09:52:25
1
53 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status