Share

Sabar

Suara tangisan Abidah terdengar hingga ke sudut-sudut rumah. Tidak heran kalau Biha yang mendengar jadi sedikit panik, takut Abidah kenapa-napa. Nyatanya setelah didatangi, Abidah tengah menangis keras di gendongan Filza. Satria sudah siap dengan pakaiannya juga tas berisi susu milik Abidah.

"Tante, Kami mau ke rumah sakit dulu. Abidah demam." Ucap Filza pada Biha.

"Ya udah, kalian hati-hati, ya." Biha mengusap kepala Abidah hingga tangannya bisa merasakan suhu tubuh Abidah.

"Iya, assalamu'alaikum." Satria dan Filza menuju garasi.

"Wa'alaikumsalam."

Tidak sampai berjam-jam, mereka pulang. Bersyukur sekali mereka karena tidak terlambat membawa Abidah ke rumah sakit hingga sakitnya tidak terlalu parah. Filza meminta ijin lebih dulu untuk tidak masuk kerja, dia memilih untuk merawat anaknya sampai sembuh. Sedangkan Satria, mau tidak mau dia harus berangkat ngantor.

Hanya berselang seminggu dari kejadian itu, Satria kembali dilanda kesedihan. Se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status