Share

15.

PoV Tuan Hamiz

Saat waktu sialan itu, aku pulang dari club dengan keadaan pusing yang luar biasa. Aku diantar oleh Raka dan Kino. Mereka masih kudengar jelas tertawa kala mengantar sampai teras rumah.

Aku masih ingat saat itu, Alana yang membuka pintu dan memapahku ke kamar. Namun belum pula sampai, Raka memanggilnya sedangkan Kino yang beralih membawaku ke dalam.

”Mbak, bawain air putih buat Hamiz, ya,” titah Raka saat itu.

Air putih itu dibawa ke dalam oleh Alana dan Raka menyuruhku minum setelah Alana pergi. Mulanya hanya rasa pening akibat minum terlalu banyak. Namun ketika air bening itu kuminum, ada rasa yang menjalar di seluruh tubuh. Tubuhku seolah kebas dan panas.

”Mbak! Mbak!”

Aku tidak ingat suara siapa yang memanggil Alana, yang jelas teman-temanku yang memanggilnya. Alana tergopoh ke kamar dan mulai membuka sepatuku.

”Mbak, Hamiz muntahin celana, tolong bantu saya bersihin, dia pake celana pendek kok,” ujar temanku. Telingaku masih waras mendengarnya.

Cengengesan kedu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status