Share

16.

Akhirnya pernikahan berlangsung juga di rumah. Tidak ada hiasan bunga-bunga untuk memeriahkan, bahkan Alana hanya memakai baju lusuh dan kerudung segi empat. Hanya disaksikan Paman dan keluarga yang ada di rumah, juga beberapa keponakan saja.

Tidak ada yang memberikan ucapan selamat menempuh hidup baru selayaknya orang menikah pada umumnya. Alana menjabat tanganku dan mencium punggung tangan. Ada getar berbeda ketika ia melakukan itu-- seolah beban yang tadinya tidak ada dan tak terlihat kini justru beralih ke pundak.

Bahkan untuk mahar pernikahan, Alana hanya kuberi uang sebanyak tiga ratus ribu. Sepanjang kami berdua akan menikah, Alana tidak menegur atau bahkan tersenyum. Tidak ada raut berseri dari wajahnya. Bahkan sepanjang ijab qobul diucapkan, Alana hanya diam meski tidak menangis. Gadis seperti apa yang ada di sampingku ini yang telah kurusak, Tuhan? Segini jahatnya, kah, aku? Bukankah di zaman sekarang, hal seperti ini sudah termasuk lumrah?

Semua kerabat sudah pulang, kini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status