Share

14.

Malam ini Tuan Hamiz tidak tidur dengan nyenyak. Beberapa kali Tuan Hamiz terbangun lalu menyelimutiku dan memeluk lagi. Saat pelukannya mulai renggang, ia akan terbangun dan mendekat padaku. Sepanjang malam, peluh dari dahi Tuan Hamiz keluar. Ia pun mengigau-- hampir sesekali merintih. Tuan, sebesar itukah pengaruhku pada dirimu?

Aku tidak ingin kita saling membenci jika saatnya perpisahan nanti. Bencilah saat takdir tidak mempertemukan kita saat kita berdua tidak memiliki beban di pundak seperti sekarang. Agaknya semesta pun menguji hubunganmu dengan menghadirkan aku, lalu janin yang kian berkembang ini.

Jam terus berdetak angkuh tanpa mengindahkan inginku agar lebih lama denganmu. Waktu itu teramat angkuh, Hamizku Sayang. Waktu terus bergulir dan tidak mau menunggu. Posisiku yang sedang berada di ujung tanduk. Bahkan aku masih membuka mata meski hampir subuh, otakku belum menemukan solusi terbaik untuk kita berdua.

Egoiskah aku?

Bertanya-tanya, aku mempertanyakan kebenaran tentang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
muhammad
untukku yg sampai halaman 14 oke sih...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status