Share

24. Ranjang Mewah

Akhirnya resepsi pernikahan kami akan berlangsung juga. Sekali lagi aku harus didandani seperti pagi tadi. 

Aku menahan malu saat Bu Titik tengah meriasku. Dia dengan telaten meriasku meski beberapa kali terlihat seulas senyum terbit dari bibirnya. Ah, ini semua karena ulah suamiku. Bisa-bisanya dia memberiku tanda cinta dileher. Haish... Untungnya hasil make up Bu Titik mampu menyamarkan noda tersebut. Hingga setelah selesai dirias, aku menatap takjub diriku di cermin. Wow, apa ini aku? Aku kok kayak princess ya? Aku masih mengagumi penampilanku lewat cermin besar. Hingga aksiku terhenti karena suara pintu kamar yang terbuka.

"Gimana Na, udah sele..." Mas Rayyan masuk ke kamar rias yang sengaja di sewa di Aston.

Kulihat mata Mas Rayyan memancarkan kekaguman dan senyum terbit dari bibirnya. Aku pun tersenyum kearahnya.

"Eh Mas Rayyan, duh yang udah gak sabar mau belah duren. Jangan dicicip dulu ya Mas. Kasihan, nanti dandannya lama lagi," kelakar Bu Titik.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status