Share

Bab 8 : Kecewa

Pintu terbuka dan perlahan Sandra masuk ke dalam ruangan private ini lagi dan membuyarkan lamunan David. Bersamaan dengan itu Gilang berteriak-teriak memanggil namanya dari seberang telepon. Seketika David mematikan teleponnya dan meletakkan di atas meja.

"Siapa?" tanya Sandra penasaran.

"Klien." jawab David singkat dan datar.

"Udah selesai makannya?" Sandra melirik hidangan penutup yang telah bersih.

"Udah."

"Mau ke mana lagi kita?" tanya Sandra berharap diajak pergi nonton film di bioskop setelah makan siang ini.

"Ehm," David berdeham, "San, maaf, sepertinya pertemuan kita sampai sini aja-"

"Oh, kamu ada keperluan mendadak ya?" potong Sandra.

"Ehm," David berdeham lagi, memastikan agar kalimatnya terdengar jelas oleh Sandra, "Ya, begitulah." lanjut David berbohong.

"Baiklah kalau begitu, kita bisa ketemu besok minggu atau sabtu depan lagi. Jadwalku kos-"

"San," potong David bergantian, sebelum harapan itu semakin membuncah di pikiran Sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status