Share

Part 32

Malam ini, bulan tampak malu-malu untuk menampakkan sinarnya. Langit terlihat lebih kelam dari biasanya, hanya ada beberapa bintang saja yang masih setia berkelip menghiasi malam.

"Sepi sekali malam ini," gumam Risa sambil menengadah menatap langit.

Sendiri, dan terbelenggu sepi. Hanya itulah kata yang pas menggambarkan kondisi Risa saat ini. Jiwanya haus akan kasih sayang dan cinta yang tak pernah ia rasakan sekalipun dari ke dua orang tuanya.

Risa masih termenung di beranda kamarnya, sesekali ia menatap potret dirinya bersama Arya. Seulas senyum terbit di wajah cantiknya itu.

"Aku tak pernah bosan untuk terus berharap agar kamu selalu jadi lelakiku satu-satunya," gumam Risa penuh harap.

Ponsel berdering.

Risa hampir menjatuhkan ponsel itu dari genggamannya, beruntung ia masih bisa menguasai ponsel itu agar tak jatuh.

"Nazwa?"

Setelah berdeham beberapa kali, Risa langsung menerima panggilan suara itu.

"Halo, Nazwa?" sapa Risa dengan suara serak.

"Apa kamu baik-baik saja, Ri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status