Share

Part 34

Risa terpaku dengan raut wajah pucat. Tulisan di sebuah kertas dengan tinta semerah darah itu membuatnya teramat ketakutan. Dengan tangan yang gemetar, ia meraih ponsel kemudian cepat menghubungi Arya. Panggilannya tersambung, tapi Arya tak menerima panggilan itu, membuat Risa semakin cemas dan ketakutan.

Bayangan-bayangan buruk pun terus berkelindan dalam benaknya. Dalam sekejap Risa menjerit saat ia terbayang jika saat ini Arya tengah bersimbah darah di tangan Dika.

"Enggak, enggak mungkin! Dasar, Dika brengsek!" pekik Risa histeris.

Untuk beberapa saat Risa tenggelam dengan perasaan kalutnya. Rumah besar yang sengaja Arya berikan untuknya seakan berubah menjadi rumah menyeramkan berisi para psikopat yang tak segan-segan untuk menghabisi nyawa dirinya.

Risa menutup kedua mata, dan telinga, berharap apa yang dibayangkannya akan menghilang. Namun, semakin ia mencoba wajah Dika justru semakin jelas menghantui.

"Kamu gak akan pernah bisa buat nyakitin aku!" pekik Risa, sembari mele
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status