Share

05

Auteur: yeolsoo612
last update Dernière mise à jour: 2022-09-08 15:05:23

Aruna menoleh ke arah Chandra, melihat pria muda itu dengan tatapan bertanya.

“Tidak usah berbicara omong kosong,” ucapnya dengan suara lirih.

“Aku serius dengan perkataan ku. Kau bisa menempati apartemen ku yang ada di Surabaya dan memulai hidup baru mu di sana. Jauh dari keluarga mu,” sahut Chandra tenang.

Pria itu kemudian mengeluarkan selembar kartu nama miliknya dan memberikannya kepada Aruna sebelum kemudian ia bangkit dan melangkah pergi lebih dulu.

Meninggalkan Aruna yang masih saja terdiam dengan wajah kebingungan.

Gadis itu beranjak kembali ke rumah dengan beragam pertanyaan yang muncul di benaknya. 

Ia bertanya-tanya soal mengapa Chandra seolah memaksanya untuk menikah dengan Wisnu terlepas dari uang yang sudah ia gunakan untuk membayar hutang keluarganya.

Perkataan terakhir Chandra membuat pertanyaan Aruna kian bertambah besar.

Apa yang sebenarnya Chandra maksud. Ia terdengar peduli, atau hanya kasihan. Tapi, untuk apa?

Langkah Aruna sempat terhenti saat Ibu dan saudari kandungnya menghadang langkahnya di depan rumah. Beragam pertanyaan mereka lontarkan hampir di waktu yang bersamaan.

Aruna tidak menjawab atau mengatakan apapun. Gadis itu hanya diam dan terus berjalan memasuki rumah tanpa mengindahkan satupun pertanyaan yang diajukan, hal itu membuat sang Ibu juga saudarinya jadi geram dan melemparkan beragam kata kasar untuknya.

Aruna yang masih bisa mendengar perkataan sang Ibu juga saudarinya hanya bisa menghela napas panjang. Diam jadi satu-satunya sikap yang ia ambil untuk menanggapi situasi.

Ia jadi kembali berpikir, haruskah ia menerima tawaran Chandra untuk menikah dengan Wisnu? 

Terlepas dari ia yang membayar yang sudah digunakan untuk membayar hutang, ia juga bisa terbebas sementara waktu dari keluarganya.

Tapi di sisi lain Aruna juga meragu. Dirinya sudah cukup merasa tertekan dan merasa terkekang dengan keluarganya selama ini, haruskah ia juga kembali mengorbankan dirinya dengan menikahi Wisnu?

Lalu bagaimana jika Istri dari pria itu tahu? Apa yang akan terjadi?

Dirinya sudah pasti akan menjadi pihak paling disalahkan oleh semua orang, tidak peduli apa alasan yang sebenarnya, poisisi Aruna nantinya adalah salah.

Terlebih Wisnu juga Diandra memiliki image sebagai satu keluarga harmonis juga sempurna meski keduanya belum memiliki keturunan.

“Apa yang harus ku lakukan?” gumam Aruna dengan cemas.

Tiga hari sudah waktu berlalu. Aruna masih juga belum memberikan jawaban pada Chandra. Meski pria itu sama sekali tidak menghubunginya, ia tahu jika pria itu selalu mengawasi dan memperhatikannya dari jauh.

Pernah sekali, saat dirinya tengah bekerja dan tanpa sengaja ia melihat Chandra yang berada tidak jauh darinya, pria itu tersenyum tipis mengetahui Aruna sadar kan kehadirannya.

Seperti malam ini, Aruna yang sedang melayani pembeli kembali mendapati Chandra yang berada tidak jauh darinya. Gadis itu menghela napas, ia sudah bertekad dalam hatinya untuk memberi keputusan pada pria itu malam ini.

Entah apa yang akan terjadi di masa depan nantinya, yang jelas ia akan melangkah untuk saat ini. Ia ingin memiliki kehidupan baru, kehidupan yang entah akan menjadi lebih baik atau justru lebih buruk dari apa yang dijalaninya saat ini.

Pukul sebelas alam saat jam kerjanya telah berakhir, Aruna memutuskan untuk mendekati Chandra yang masih duduk nyaman di tempatnya.

Gadis itu mengambil tempat di depan sang pria dengan perasaan gusar juga resah.

Jujur saja di satu sisi, Aruna memang memiliki keinginan untuk bisa terbebas dari hubungan toxic keluarganya. Namun di sisi yang lain ia juga memikirkan soal apa yang mungkin saja akan benar-benar terjadi di masa depan.

Membayangkan bagaimana jika dirinya harus menghadapi Diandra juga segala tuduhan yang mungkin saja akan dirinya terima. Aruna merasa tidak yakin dengan hal itu.

Aruna terlonjak saat suara dehaman Chandra terdengar agak keras. Pria itu tersenyum ke arahnya, seolah memberikan sinyal sebuah pertanyaan yang tanpa pria tu katakan pun dirinya sudah tahu.

“Bagaimana keputusanmu?”  tanya Chandra tanpa basa-basi.

Aruna menunduk, ia menarik napas panjang kemudian menghembuskannya secara perlahan.

Dengan perlahan, ia kembali mengangkat kepalanya dan menatap Chandra dengan tekad yang berusaha ia bulatkan.

Meski sempat meragu sekali lagi, namun pada akhirnya Aruna telah memutuskan satu hal.

“Aku menerima tawaran mu.”

Perkataan singkat yang mampu membuat senyum mengembang dengan cepat di bibir Chandra. Pria itu nampak senang dengan apa yang baru saja dirinya dengar.

Pria itu mengangguk pelan kemudian menyodorkan sebuah ponsel ke arah Aruna yang hanya melihatnya dengan raut wajah kebingungan.

“Apa ini?” tanyanya.

“Langkah pertama jika ingin terbebas dari sesuatu yang membuatmu terluka. Mengganti apa yang dulu dengan yang baru. Dalam kasus ini kau bisa mengganti nomor ponselmu dengan yang baru agar kau tidak perlu berhubungan dengan keluargamu lagi,” jelas Chandra.

“Tapi aku bisa saja memblokir nomor mereka atau hanya mengganti nomor saja tanpa harus mengganti ponsel,” sahut Aruna yang kemudian dibalas dengan sebuah senyuman oleh Chandra.

“Jika kau ingin melangkah maju maka kau harus memulainya dengan hal terkecil, yaitu meninggalkan masa lalu,” kata pria itu masih dengan mempertahankan senyuman di wajahnya.

Hanya helaan napas yang terdengar dari Aruna sebagai balasan. Dengan ragu-ragu gadis itu menerima ponsel yang diberikan Chandra.

Kerutan di kening Aruna kembali terlihat saat gadis itu melihat si pria mengulurkan tangannya seolah meminta sesuatu padanya.

“Apa?” tanya Aruna tidak mengerti.

“Ponselmu. Aku akan menyimpannya selama masa nikah kontrak antara dirimu dan Wisnu.”

Belum sempat Aruna mengajukan aksi protes, Chandra lebih dulu menyambung perkataan sebelumnya.

“Malam ini juga kau tidak akan pulang ke rumah

 Kita akan menginap di hotel dan besok kita akan berangkat untuk bertemu dengan Wisnu.”

Tidak ada kata-kata yang bisa dikatakan Aruna sebagai sangkalan atau jawaban. Gadis itu terlalu terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Chandra.

“Apa maksudmu? Lalu bagaimana dengan keluargaku?”

Kekehan kecil terdengar dari sela bibir si pria. Dan nampaknya Aruna tahu apa yang membuat Chandra sampai menertawainya sekarang.

“Ku berkata ingin terbebas dari pengaruh toxic keluargamu, tapi kau masih saja memikirkan mereka? Pergi dari mereka adalah satu-satunya cara agar kau bisa memulai hidup baru. Tidak masalah menjadi kejam sesekali demi kebahagiaan mu sendiri.”

“Banyak manusia yang justru menemukan kebahagiaan nya saat ia mau menjadi egois untuk dirinya sendiri. Menjadi egois bukan sesuatu yang salah, daripada kau harus terlihat baik-baik saja dengan keadaan dan mengabaikan perasaanmu sendiri yang mulai hancur dengan perlahan.”

“Ada hal yang harus diingat dari sifat manusia dan keegoisan mereka. Saat kau berada di atas mereka akan datang padamu dengan sukarela, berbuat baik atau hanya sekadar memanfaatkan keadaan yang ada. Tapi saat kau terjatuh, kau bisa memastikan jika hanya tersisa sedikit dari mereka yang masih bertahan, atau justru malah tidak ada. Jadi kurasa bukan masalah jika kau ingin bersikap egois demi kebahagiaan dan kewarasan mu sendiri.”  

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   epilog

    Pukul tiga dini hari saat Wisnu dikejutkan dengan suara rintihan pelan yang berasal dari sebelahnya. Pria itu menoleh dengan mata yang masih setengah terpejam."Kamu kenapa?" tanya pria itu dengan suara serak. "Perutku tiba-tiba saja terasa sakit," keluh Aruna sembari memegangi perut buncitnya.Omong-omong kandungan wanita itu saat ini sudah menginjak bulan ke sembilan. Dan menurut perkiraan Dokter, wanita itu akan melahirkan dua minggu dari sekarang.Pelan-pelan Wisnu coba bantu menenangkan, tangan besarnya ia gunakan untuk mengelus perlahan perut sang istri berharap dengan itu rasa sakit yang diderita bisa mereda."Perutku mulas," ucap Aruja tiba-tiba."Ayo, aku bantu ke kamar mandi."Saat Wisnu hendak membantu Aruna untuk bangun dari tidurnya, wanita itu terkejut saat mendapati kasur yang ditempatinya sebelumnya basah."Kamu mengompol?" tanya Wisnu."Air ketubannya pecah."Keduanya sempat terdiam sesaat, sebelum kemudian kepanikan melanda mereka. Wisnu dengan siap siaga memapah Ar

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   107

    Dua tahu sudah semuanya berlalu. Seperti harapan yang terkabul, kehidupan Aruna dan keluarganya begitu baik semenjak hari itu.Anak-anak yang tumbuh sehat dan menggemaskan, perkembangan perusahaan yang kembali naik setelah terungkapnya rekaman percakapan rencana kriminal Celine yang tanpa sengaja bocor.Membuat para investor yang sebelumnya mencabut saham mereka dari perusahaan kembali bergabung bahkan menanam saham lebih besar dari sebelumnya.Juga soal pernikahan Aruna dan Wisnu. Keduanya memutuskan untuk membuat pesta resepsi sekaligus untuk mengumumkan pernikahan mereka pada khayalak ramai.Hal itu guna membersihkan nama Aruna dan meluruskan kesalahpahaman yang ada. Tentunya dengan menutup beberapa fakta jika sebenarnya Diandra yang meminta wanita itu untuk menjadi ibu pengganti.Seperti saat ini, Aruna yang tengah mengawasi David juga Nadine yang tengah bermain di halaman belakang tersentak saat sebuah pelukan mengejutkannya dari arah belakang.Itu adalah Wisnu. Pria itu baru saja

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   106

    Wisnu yang merasa tidak tahan melihat adegan itu memilih keluar lebih dulu, membiarkan dua wanita itu saling menumpahkan perasaannya masing-masing."Tolong jaga Nadine, saat ini dirinya tidak memiliki siapapun lagi," kata mbak Riri setelah pelukan keduanya terlepas.Aruna mengangguk, wanita itu akan melakukan tugasnya dengan tulus karena jauh sebelum ia memikirkan permintaannya untuk mengadopsi Nadine, memang wanita itu sudah menyayangi Nadine selayaknya ia menyayangi David, anaknya sendiri."Pasti mbak, pasti. Aku juga sudah menganggap Nadine selayaknya anakku sendiri jauh sebelum ini.""Ya, aku percaya pada kalian. Maaf atas segala perbuatanku," kata wanita itu menunduk."Sudah, mbak. Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan, yang harus dilakukan hanya berubah menjadi seseorang yang lebih baik di masa depan. Dan lagi, aku yakin bahwasanya Mbak Riri sebenarnya adalah orang yang baik."Belum sempat Mbak Riri menjawab perkataan Aruna, seorang sipir masuk dan berkata jika waktu merek

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   105

    Wanita itu menatap ke arah Wisnu dengan sengit."Apa yang mbak lakukan? Kenapa mbak tega pada David?!" tanya Wisnu marah.Wanita itu tersenyum, Mbak Riri atau yang bernama asli Arini itu terkekeh kemudian tertawa terbahak-bahak. Ia menunjuk Wisnu dengan ibu jarinya."Karena orang sepertimu pantas mendapatkannya!" Amarah terpancar begitu jelas di wajah Mbak Riri, wanita itu seolah menyimpan dendam yang teramat besar kepada Wisnu."Apa kamu ingat dengan seorang gadis yang juga pelayan di rumah Celine? Gadis polos yang dengan bodohnya membantumu keluar dari rumah itu hanya karena beranggapan kamu adalah seorang lelaki baik-baik. APA KAMU MENGINGATNYA!!"Wisnu tersentak, ingatannya kembali terputar saat ia menjadi korban tawanan Celine saat itu.Tentu saja ia ingat, seorang gadis yang begitu baik mau membebaskannya meski taruhannya ia sendiri yang akan menjadi korban tabiat buruk Celine.Dan disaat itu ia teringat dengan janjinya pada gadis itu. Bahwa ia akan melindungi keluarganya dari

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   104

    Tidak ada yang dilakukan Wisnu, ia hanya duduk diam dengan pandangan kosong ke arah depan.Kepalanya tidak bisa berpikir, ia tidak tahu apa ya g sebenarnya ada dalam hatinya sekarang. Semuanya terlalu bercampur aduk hingga ia sendiri tidak tahu apa yang jadi tujuannya saat ini.Ia tentu tidak ingin berpisah dari Aruna, mau bagaimanapun sejujurnya dirinya begitu mencintai wanita itu.Namun di sisi lain dirinya hanya takut, ia takut jika di masa depan Celine juga akan kembali melakukan hal gila lainnya, bahkan lebih.Memang, keadaan wanita itu juga tidak lebih baik daripada David. Ia mengalami pendarahan juga patah tulang yang cukup serius, namun rasa takut itu tentu masih ada dalam perasaan Wisnu saat ini.Ia hanya tidak ingin baik Aruna ataupun David akan menjadi korban lagi, sudah cukup untuk sekarang."Melamunkan apa?"Pria itu tersentak. Seorang pria paruh baya duduk di sebelahnya di depan ruang tunggu kamar VIP. Omong-omong beberapa jam yang lalu David sudah bisa dipindahkan ke r

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   103

    "DAVID!!"Teriakan itu tidak terelakan, air mata turun begitu saja dari pelupuk mata si wanita. Ia meraung, melihat bagaimana buah hatinya harus menjadi korban dari perasaan egois seseorang.Wisnu yang juga ada di sana tampak tidak jauh berbeda. Pria itu sama terkejutnya, tidak menyangka dengan apa yang dilakukan Celine.Wanita itu benar-benar nekat.Melihat bagaimana histerisnya Aruna, Wisnu segera menahan wanita itu saat ia ingin mengikuti jejak Celine terjun ke bawah sana.Wisnu memeluk Aruna yang meraung keras, keduanya menangis hebat perasaan mereka hancur berkeping-keping.Tangisan Aruna belum juga reda, justru terdengar kian keras dan menyayat hati saat wanita itu melihat bagaimana tubuh mungil buah hatinya yang bersimbah darah tergeletak di atas brankar."David, sayang."Rasanya Aruna tidak mampu lagi untuk berdiri di atas kakinya, hingga tidak lama kemudian wanita itu ambruk tidak sadarkan diri.Wisnu yang juga masih menangis bersusah payah untuk membopong tubuh istrinya, mes

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status