Share

22 — Sampai Dua Tahun Ke Depan Kamu Milikku l

"Maaf," ucap Ansel akhirnya. Dia mengurungkan niatnya untuk mengajak Adara makan siang. Sikap Adara tidak membuat dirinya senang.

"Silahkan pergi kalau tidak ada yang perlu dibicarakan," sahut Adara.

"Memang tidak ada. Saya juga mau pergi kok, Bu. Terimakasih waktunya. Jangan lupa makan siang!"

Setelah Ansel pergi, Adara mendongak ke arah pintu. Sejatinya dia tidak mau mengacuhkan Ansel tapi hubungan mereka sudah tidak sehat.

"Kalau saja dia bisa lebih sopan padaku, aku nggak mungkin begini. Apa-apaan soal ciuman itu?" gerutu Adara sambil membolak-balikkan halaman kertasnya.

Mendadak perutnya berbunyi. Adara melihat jam di ponselnya, helaan napasnya terdengar berat. "Aku malas turun."

Adara memutuskan memanggil office boy untuk membelikan dia makan siang di kantin. Menu rames yang kemarin dibawa Ansel sangat menggiurkan, dia jadi ingin menikmatinya lagi.

Berselang lima belas menit, ketukan di pintu terdengar. Adara pikir itu office boy tadi ternyata bukan. Harum parfumnya mengingat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status