Share

15. Hati Yang Galau

Satu minggu sejak pertunanganku, ini kali pertama aku hanya pergi berdua dengan Syam naik motor. Sepanjang perjalanan aku merasa canggung. Apalagi jika mengingat selama perjalanan ini harus berusaha tidak memeluk perut Syam saat tiba-tiba dia mengerem mendadak.

"Kita mau kemana?"

"Terserah kamu aja," jawabku.

"Jalan-jalan ke mall ya?"

"Iya."

Sampai di mall yang kami tuju, Syam langsung menggenggam tanganku. Aku merasa risi dan malu. Meski lama pacaran dengan Ilo tapi kami jarang bertemu dan kontak fisik.

Aku canggung sekali, tapi Syam sepertinya tidak peduli. Bahkan beberapa kali tangannya melingkar di bahuku saat kami sedang melihat-lihat baju atau sepatu. Bahkan kadang melingkar ke perut.

Aku ingin bilang pada Syam, tapi tak enak hati rasanya. Silakan saja kalian mengatakan aku ini kuno atau kuper. Tapi memang inilah aku adanya. Meski mainku jauh sampai Hongkong tapi hubungan dengan lain jenis bisa dikatakan minus.

"Syam."

"Iya."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status