Share

14. Lamaran

"Mbar."

"Iya?"

"Maukah kamu menikah denganku?" 

Deg. Aku melotot, jantungku berhenti berdetak. Aku dilamar? 

Kami saling menatap. Keheningan menyelimuti kami berdua. Cukup lama tak ada satupun yang bersuara.

"Mbar."

"Ambar!"

"Hah? Apa?!"

"Aku tanya sama kamu? Maukah kamu menikah denganku? Aku serius.  Kalau kamu setuju. Aku akan melamarmu segera secara resmi."

Aku terdiam. Bingung. Jujur aku shock, bagaimana mungkin seorang Syam yang sempurna tertarik padaku? Aku hanya wanita biasa. Mantan TKW, dan cuma lulusan SMA.

"Aku cuma lulusan SMA, Syam?" lirihku.

"Ya gak masalah."

"Umurku udah tiga puluh."

"Aku juga tiga puluh punjul sepuluh bulan."

"Aku 'wong ndeso' gak kayak kamu."

"Aku juga orang desa, Ambar. Cuma sekarang seringnya di kota."

"Aku yatim."

"Ck. Ambarwati, kamu kenapa sih? Kenapa kamu jadi minder begini? Denger ya Ambar! Aku menerima kamu apa adanya. Jadi, jangan tolak aku ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status