Share

Tuduhan Rido

"Dek..." panggil suamiku pelan.

"Hmm," sahutku seraya mengalihkan badanku berhadapan dengannya.

"Belum tidur," ucapnya lagi. Matanya menatapku lekat, seolah ingin menyampaikan sesuatu.

Aku menggeleng.

"Dek, tadi bapak bilang...ingin mengalihkan sertifikat tanah itu atas namaku," ucapnya lagi dengan pelan.

"Hah!..." mataku terbelalak.

"Menurutmu bagaimana, Dek?" tanya bang Rozi lagi.

Aku menarik napas panjang seraya menatap lelaki yang sangat kucintai itu.

"Aku yakin Abang pasti sudah tahu jawabannya," jawabku lembut. Aku terus menatapnya.

Suamiku mengangguk, kemudian tersenyum seolah mengisyaratkan kalau dia mengerti dengan apa yang kupikirkan.

___________________

"Bang Rozi! Bang Rozi!" lengkingan suara terdengar dari teras rumahku. Rumah yang hanya sepetak ini memudahkan suara itu sampai di telingaku, walaupun aku di belakang rumah sekalipun.

Aku bergegas menuju teras, di sana telah berdiri Rido sambil berkacak pinggang.

"Mana bang Rozi, Kak?" tanya Rido saat melihatku.

"Ada, lagi i
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status