Share

indahnya persaudaraan

"Dek, rumah kita sudah ada yang beli," ucap bang Rozi dengan senyum sumringah.

"Betul, Bang... Alhamdulillaah." Aku mengucapkan syukur, akhirnya uang bapak bisa kami kembalikan. Jujur, aku merasa tak enak hati, karena kedua orang tua suamiku itu sudah banyak membantu kami.

"Iya, Dek. Besok orang yang mau membeli rumah kita akan datang sekaligus membawa uangnya."

"Orang mana yang membelinya, Bang?"

"Abang tidak tahu juga, Dek. Yang jelas teman abang yang mengenali orang itu dan katanya orang itu dari kota," jelas suamiku pula.

Aku mengangguk, pertanda paham. Ya, sudahlah yang penting rumah itu sudah terjual.

_____________________

Benar yang dikatakan bang Rozi. Keesokan harinya, orang yang akan membeli rumah kami pun datang ke rumah bersama teman bang Rozi. Dia membayar lunas rumah kami, tanpa di tawar sedikit pun. Alhamdulillaah, semua di permudahkan.

Setelah surat-menyurat selesai, dan uang pun sudah di tangan kami. Tak menunggu lama, aku pun mengajak bang Rozi ke rumah emak untuk me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status