Share

Bertubi-tubi

"Kenapa, Bu Mayang? Sepertinya sejak tadi Bu Mayang gelisah?" Pak Brata bertanya.

Aku tersenyum tipis. "Tidak apa-apa, Pak. Saya hanya merasa seperti ada yang mengikuti. Tapi tidak ada siapa-siapa."

"Bu Mayang ini, kan, cantik. Jadi wajar kalau ada yang mengikuti." Laki-laki berperut buncit itu terkekeh. Aku tersenyum masam.

"Apa kamu punya musuh belakangan ini?" Ammar yang berjalan di sebelahku bertanya lirih.

"Ada satu orang yang aku curigai. Tapi sepertinya nggak mungkin dia sampai mengejarku ke sini."

"Siapa?"

"Namanya Talita. Dia mantan pacar suamiku. Dia pernah hampir membunuhku, tapi gagal dan berakhir di penjara. Sepertinya dia dendam," jelasku.

"Hati-hati. Tetap waspada. Jangan jauh-jauh dariku."

Aku menoleh. Menatap Ammar dengan bibir mencebik. Ucapannya sudah seperti satria baja hitam saja.

"Kenapa? Memangnya ada yang salah? Aku hanya ingin melindungimu. Itu saja."

Aku kembali menatap ke depan. "Iya. Tapi ucapanmu itu seperti superhero yang nggak bisa terluka. Songong!"

Di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status