Share

Keanehan Rafael

Rafael bangkit dari duduknya. Dia mencengkeram kerah baju Ammar dengan kencang. "Bedebah! Iblis lo!"

Aku menarik ujung kemeja Rafael. Dia bisa terkena masalah jika seperti ini. Ammar orang yang licik. Dia bisa berbuat apa saja dengan mudah. Bahkan dia tega membuat nyawa Rafael hampir melayang dulu.

"Udah, Raf. Jangan kayak gini." Aku mengajaknya duduk kembali. Ammar tampak kesal. Wajahnya terlihat memerah. Dia terlihat sangat berbeda jika seperti ini.

"Kalau kamu berani menyentuhku lagi, aku pastikan kamu mendekam di penjara," ancam Ammar.

"Stop, Mar! Cukup! Apa salah keluargaku padamu? Apa salah kami?" Nada bicaraku meninggi.

Ammar berjalan dengan tangan terselip dalam saku celana menuju jendela. Dia menatap keluar sana dengan sorot tajam. Sorot yang sepertinya menyimpan sebuah kebencian dan dendam.

"Papamu sudah membunuh Papaku, May. Apa aku salah jika seka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status