Share

Tunangan Fira

Apa yang mau dia lakukan lagi di sana? Hatiku mendadak cemas. Tiap kali melihat wajah laki-laki itu, pikiran buruk pasti datang. 

Sepertinya aku harus ke toko sekarang untuk mengeceknya secara langsung.

Kusambar tas kecil di atas meja. Lalu berjalan cepat menyusuri koridor. Sesekali kujawab sapaan karyawan yang kebetulan lewat.

**

Mobil kuhentikan di pelataran toko. Dengan perut yang sudah buncit, ruang gerakku menjadi terbatas. Tapi untuk menyetir sendiri aku masih bisa. Rasanya tak leluasa memakai sopir.

Pandanganku terarah ke toko. Di sana sudah tidak ada laki-laki. Hanya ada beberapa pembeli perempuan bersama anak kecil.

"Loh, Bu Mayang, kok, udah sampai di sini? Bukannya tadi video call-an masih di kantor, ya?" Fira bertanya bingung.

"Laki-laki tadi mana?"

Kening Fira mengernyit. "Laki-laki yang mana, Bu?"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status