Share

Bab 12

"Siapa dia?" tanya Abra dengan suara dingin dan tatapan tidak suka. Membuat nyali Vina mengkerut seketika.

"Edo," jawab Vina takut-takut.

"Edo? Namanya seperti tidak asing di telingaku," ucap Abra yang masih betah berdiri di samping mobil, dan terus menatap ke arah kafe.

Vina bingung harus bersikap bagaimana. Haruskah jujur sekarang? Apa waktunya tepat? Dia takut Abra tidak terima, lantas marah. Tapi kalau tidak jujur sekarang, dia takut masalahnya jadi tambah rumit.

"Mas, aku bisa jelaskan. Tapi bicaranya di mobil saja, ya?" ucap Vina lembut, mencoba melunakkan hati Abra.

Tanpa menjawab, Abra membuka pintu dan langsung duduk di jok sopir. Tak mau Abra menunggu, Vina segera masuk lewat pintu sebelahnya.

Dari roman mukanya, hampir bisa dipastikan kalau Abra tidak sedang baik-baik saja. Mungkin sedang menahan cemburu dan amarahnya.

"Edo itu mantan pacarku, Mas," ucap Vina sambil menatap Abra yang tengah fokus nyetir itu. Hening, tak ada jawaban yang meluncur dari bibir Abra. Meski
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status