Share

Penyakit Hati

“Memangnya kenapa Pak?”

“Perusahaan itu meniru konsep perusahaan kita bahkan hampir semuanya dicontoh,” lanjut Pak Bobby.

Ardhan hanya bisa menuruti perkataan atasannya dan kini dirinya lebih hati-hati dalam memasukkan nama-nama perusahaan ke dalam list. Pekerjaan selesai tepat waktu, ia kembali meneliti nama-nama tersebut sebelum diserahkan kepada asisten Pak Bobby.

Waktu pulang tiba, lelaki itu sibuk membereskan meja kerjanya. Setelah itu ia berjalan keluar, Ardhan berpapasan dengan Moritz –teman yang kini jadi musuhnya- Seperti biasa, tensi tinggi tercipta di antara mereka.

“Hebat ya sekarang, seorang Ardhan salesman biasa sekarang pakai ruangan bekas wakil manager, besar dan istimewa,” ucapnya menyindir. “Dukunmu itu hebat sekali ya.”

“Aku mau pulang bukan mau cari masalah,” ucap Ardhan sembari menutup pintu ruang kerja barunya.

“Aku juga tidak mau cari masalah, kebetulan saja aku lewat lorong ini dan bertemu seorang Ardhan. Dukunmu orang mana, bagi-bagi info dong. Aku juga mau pu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status