Share

Akting Totalitas

Penulis: Lavien Wu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-19 07:09:14

Orang di depannya ini adalah Vanesa, musuhnya saat SMA dulu. Sebenarnya Ana malas untuk bermusuhan dengan siapapun tapi orang ini malah memulai semua hal itu.

Patrik dan Claudia yang mendengar ucapan perempuan itu langsung merasa aneh. "Maaf, mbak ini siapa ya? Kenapa manggil anak saya dengan nama orang lain begitu?" Claudia sudah cukup pusing dengan berbagai situasi yang ada saat ini. Dirinya tidak ingin bertambah pusing dengan hal yang tidak berguna. Claudia yakin bahwa perempuan ini adalah salah satu dari sekian banyak orang yang mengusik keluarga Hariman.

Wajah Vanesa terlihat kebingungan dan wajah Ana makin terlihat pias. Ana tidak ingin dirinya ketahuan secepat ini. Hanya saja melihat situasi yang ada sudah tentu Ana akan ketahuan sekarang bukan?

"Jadi anda ibunya Ana? Seingat saya ibu Ana wajahnya bukan seperti ini. Seingat saya—" Ucapan Vanesa tidak selesai karena Ana langsung memotongnya.

"Kamu mbak-mbak selingkuhannya Jagad ya? Kamu mau menjatuhkan martabat saya di depan keluarganya Jagad hingga rela melakukan apapun bukan? Dengar ya, orang rendahan seperti kamu tidak akan bisa bersanding dengan Jagad. Saya ini, Griselda Edna Hariman, saya lah orang yang pantas untuk mendampingi Jagad. Wanita kalangan bawah seperti kamu harusnya punya batasan diri untuk bermimpi." Ana tidak tahu apakah tindakannya tepat atau tidak. Ana hanya memanfaatkan kasih sayang ibu dan kakak laki-laki Edna. Setelah ini mereka pasti akan bereaksi dengan keras bukan.

Wajah Vanesa terlihat kebingungan sekaligus marah. "Heh, Ana! Kamu mulai berani ya sekarang! Apa-apaan kamu itu! Siapa Jagad dan sejak kapan nama kamu ganti? Jangan main-main dan ayo ikut aku!" Vanesa dengan kasar hendak menarik Ana dari kursi roda namun dengan cepat langsung dicegah oleh Patrik. "Dengar mbak, anda ini gak tahu sedang berurusan dengan siapa? Anda lancang sekali menyentuh adik saya seperti ini dan berbicara menggunakan kalimat yang rendahan begitu. Sebaiknya anda pergi mumpung saya masih memaklumi anda." Wajah Patrik terlihat memerah dan rahangnya mengeras. Dari ekspresi seperti itu terlihat sekali bahwa Patrik sangat marah.

"Benar kata anak saya. Lebih baik anda pergi sekarang juga. Jangan pernah lagi bersinggungan dengan keluarga saya!" Claudia ingin bertindak lebih bijak dengan tidak menyentuh anak itu. Anak itu sudah keterlaluan pada Edna tapi Claudia tidak ingin berbuat terlalu jauh. Cukup sampai disini saja.

"Wah, Ana. Apa-apaan ini kamu? Kamu sekarang sedang main-main menjadi keluarga kaya. Kamu pikir kamu bisa seperti itu? Kemiskinan itu tetap akan melekat dalam identitas kamu." Wajah Vanesa menampilkan kebencian yang amat mendalam pada Ana. Setelah mengatakan hal seperti itu, Vanesa pun pergi meninggalkan tempat itu.

"Ma, aku bisa jelasin." Wajah Ana terlihat memelas. Ana berusaha keras untuk menyembunyikan rasa paniknya karena memang dirinya tidak ingin ketahuan secepat ini bahkan kalau bisa tidak ketahuan selamanya. Masalahnya adalah apakah keluarga ini bisa ditipu apalagi setelah kedatangan Vanesa tadi? Apakah kebohongannya tadi terdengar masuk akal di telinga keluarga ini.

"Edna, kamu gak perlu jelasin apa-apa. Yang penting sekarang kamu baik-baik saja ya. Sudah jangan memikirkan apapun lagi. Iya kan ma?" Patrik berusaha menenangkan Edna setelah kedatangan wanita tadi. Patrik tidak tahu apa yang terjadi tetapi sudah jelas bahwa kehidupan Edna di luaran sana tidak terkendali.

"Iya, sayang. Nah sekarang ayo kita naik mobil ya." Akhirnya ketiga anggota keluarga ini menaiki mobil untuk pulang ke rumah.

*

Ana yang baru memasuki gerbang rumah ini merasa takjub. Apakah benar ini adalah rumah? Apakah ini bukan sebuah istana? Rasanya benar-benar nyaman pasti kan ketika tinggal disini.

Patrik melihat bagaimana takjubnya Edna ketika melihat rumah ini. Patrik tidak tahu apa yang menyebabkan Edna sampai sebegitu takjubnya dengan rumah ini karena Edna yang biasanya tentu saja tidak akan menatap rumah ini dengan tatapan yang seperti itu. Namun bukankah itu artinya Patrik dan keluarga ini diberi kesempatan untuk menampilkan kepada Edna bagaimana nyamannya keluarga ini? Patrik sangat bersemangat karena ini adalah awal baru untuk membuat Edna merasa nyaman dengan identitasnya. Patrik ingin memberikan kode pada mamanya tapi saat dilihat rupanya mamanya itu sedang tidur. Ah, mamanya pasti merasa lelah dan juga pusing ketika merawat Edna. Patrik tidak mau menambah pekerjaan mamanya itu untuk sekarang.

"Edna, kamu lega kan karena sudah pulang? Mulai sekarang mas Patrik jamin kamu akan semakin betah di keluarga ini." Patrik harus bisa menata kembali kehidupan Edna yang berantakan ketika berada di luar keluarga ini. Patrik harus memberikan kasih sayang penuh dan ekstra kepada Edna kan kalau begitu.

Ana tidak tahu mengapa Patrik berkata seperti itu. Apakah ada tindakan Ana yang aneh di mata Patrik? Tapi apapun itu yang jelas Ana tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Dari ucapan Patrik terlihat bahwa Patrik percaya pada dirinya. Tentu saja Edna harus memanfaatkan hal ini bukan. Ana akan berakting sebaik mungkin dan akting ini akan dia bawa sampai mati.

"Iya, aku senang dan lega karena sudah ada di rumah. Di rumah sakit bikin aku gak nyaman. Aku kayak gak ingat apa-apa dan badanku sakit semua. Aku minta maaf ya mas Patrik kalau nanti ada tindakanku yang aneh atau kurang bisa ditoleransi." Ana harus memberikan 'peringatan' dulu kan pada Patrik dan juga keluarga ini agar mereka tidak gampang curiga jika ada sedikit saja tindakan Ana yang tidak sesuai dengan kebisaan sehari-hari Edna.

"Iya. Nah sekarang ayo kita keluar dari mobil. Kamu coba bangunin mama deh. Kalau aku yang bangunin pasti mama ngomel. Kalau kamu yang bangunin mama, pasti mama merasa senang. Aku coba keluar dulu untuk mengeluarkan barang-barang ya." Tanpa sempat Ana menyahut Patrik sudah keluar terlebih dahulu. Ana kebingungan bagaimana membangunkan nyonya rumah yang terlihat dingin ini. Walaupun ini adalah mama Edna yang sangat menyayangi Edna kan tetap saja Ana bukanlah Edna disini.

"Ma." Ana membangunkan mamanya Edna dengan suara yang lirih. Bagaimana kalau nyonya Claudia ini mengamuk karena dibangunkan oleh Ana?

"Ma." Ana bersuara lebih keras. Ana benar-benar tidak mengerti kenapa Patrik memberikan pekerjaan semacam ini pada dirinya. Bagaimana kalau nyonya Claudia ini mengamuk? Ana kan bisa mampus dibuatnya.

"Ma." Ana bersuara lebih keras dari tadi. Ana menyerah saja lah kalau panggilan yang ketiga ini mamanya Edna tak kunjung bangun. Nanti Ana akan meminta tolong pada Patrik saja.

Rupanya dugaan Ana salah karena Claudia bangun di panggilan yang ketiga. "Astaga, sayang. Maafin mama ya karena tidur. Kita sudah sampai kah?" Wajah Claudia terlihat mengantuk sambil memasang raut wajah yang bersalah.

"Ah, iya kita sudah sampai tadi mas—"

"JANGAN PERNAH DATANG KESINI UNTUK MENEMUI ANAK SAYA, JAGAD!"

Keributan apa itu?

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Melarikan Diri

    "Aku?" Ana jadi makin tidak mengerti dengan ucapan Edric. Manusia ini punya rencana apa sih? Segala macam ucapan yang keluar dari mulutnya terlalu berputar-putar. Ana sampai dibuat pusing ketika mendengarnya."Iya. Ini semua tentang kamu. Itu sebabnya aku gak bisa ngasih tahu apa-apa untuk saat ini. Yah semuanya rumit, semuanya berliku-liku. Aku sendiri bahkan gak yakin rencana ini akan berhasil atau gak. Tapi yang jelas ini gak akan membahayakan kamu kok." Edric berucap dengan sangat yakin.Ana sendiri tidak tahu harus menjawab apa dengan pernyataan Edric ini. Haruskah Ana menyemangati Edric dengan mengatakan bahwa rencananya pasti berhasil? Lah memang Ana tahu apa soal rencana itu? Ana tidak mengerti apa-apa jadi tidak layak rasanya jika dia meyakinkan Edric sampai sedemikian rupa. "Edna, ini bikin kamu mikir lagi ya? Aku minta maaf ya karena aku jadinya kamu harus mikir terus. Mikir terus-terusan itu gak akan baik untuk pikiran kamu. Aku tahu soal itu tapi aku malah membebani kamu

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Memperebutkan Ana

    "Edric, aku gak tahu apa maksud kamu tapi bekerja disini kayaknya bukan pilihan yang tepat. Pekerjaan kamu di tempat lain juga sudah banyak kan? Kenapa harus membebankan diri kamu dengan pekerjaan yang ada disini?" Ana mencoba memberanikan diri untuk bertanya pada Edric. Keberanian ini muncul dengan kesadaran bahwa dirinya adalah istri Edric."Menurut kamu kenapa aku sampai harus bersusah payah seperti itu? Menurut kamu aku cuma mau bekerja saja disini?" Edric malah gantian memberikan pertanyaan yang di telinga Ana terdengar sangat menyebalkan. Kenapa tidak dijawab saja sih daripada harus gantian bertanya seperti ini? "Ya aku gak tahu apa alasan kamu makanya aku sampai nanya gini. Aku yakin juga bukan hanya sekedar keinginan untuk kamu bekerja disini tapi ada hal lain yang lebih daripada itu. Hanya saja aku tetap gak paham apa tujuan kamu, Edric. Aku gak tahu apa yang sedang kamu rencanakan dan lakukan. Aku harap itu bukan hal yang berbahaya." Entah mengapa Ana takut sekali jika hal

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Tujuan Tersembunyi

    Setelah mengatakan hal itu tanpa diduga Nata langsung pergi dengan menggandeng Edric. Tentunya itu bukanlah hal yang pantas untuk dilihat oleh siapapun dan Ana pun berpendapat demikian. Namun untuk mencegahnya pun sudah terlambat. Gerakan Nata lebih cepat dari siapapun dan tanpa diduga. Benar-benar gerakan orang yang sangat serakah dengan apa yang menjadi milik orang lain. "Maksud kamu apa, Edric? Kan kantor ini sudah menjadi milikku. Kamu gak ada hak untuk bekerja disini apalagi mengawasi pekerjaan disini. Istrimu memang mengadu apa ke kamu? Kamu percaya saja dengan ucapan dia padahal kalian belum lama menikah." Suara dan raut wajah Nata terlihat sangat gusar. Tentu saja gusar karena wilayah kekuasaannya dimasuki oleh orang lain. "Nata, kenapa sekarang kamu jadi sok memiliki tempat ini ya? Tidak ada bukti tertulis tempat ini aku serahkan ke kamu kan? Tempat ini tetap menjadi milikku dan aku berhak kembali kesini kapanpun juga. Kamu gak ada hak apapun untuk melarang aku kesini. Just

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Pekerjaan Baru

    Hari ini adalah hari kerja seperti biasanya. Ana bekerja untuk mendapatkan uang dan tentunya harga diri setelah merasa dirinya lebih rendah daripada Nata. "Edna, kamu datang terlambat." Ana yang baru saja masuk kantor langsung diserbu dengan ucapan bahwa dia terlambat. Ana tidak mengerti. Apakah dirinya benar-benar terlambat atau Nata ini hanya cari gara-gara saja dengan dirinya? "Iya? Saya terlambat?" Ana buru-buru mengecek jam tangannya dan dirinya terlambat satu menit. "Iya. Kamu terlambat satu menit. Jangan mentang-mentang kamu istrinya Edric maka kamu beranggapan bahwa kamu lah yang paling berkuasa disini. Disini itu semuanya setara, Edna. Ini adalah wilayah yang aku kelola jadi gak sepantasnya kamu bersikap arogan. Aku harap setelah ini gak ada kesalahan semacam ini lagi." Nata berucap dengan intonasi yang jujur saja membuat Ana merasa geram. Andai saja di dunia kerja ini boleh mencampur adukkan antara urusan pribadi dan urusan profesional maka dengan segera Ana langsung memb

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Anak Adalah Kunci

    Raut wajah Edric terlihat terkejut dengan ajakan yang dilontarkan oleh Ana sedangkan Ana sendiri memiliki rasa terkejutnya sendiri yaitu Edric yang hanya diam dan tidak kunjung menjawab atau melakukan apapun. "Edric, kenapa diam saja? Apa ajakanku salah? Atau bagaimana?" Jujur saja Ana merasa takut bahwa dirinya melakukan kesalahan yang besar sehingga Edric sekarang ini hanya diam membatu. "Kamu gak salah kok. Aku saja yang terkejut karena ajakan kamu yang tiba-tiba gitu. Edna, kita memang merencanakan untuk punya anak secepatnya tapi proses pembuatannya juga tidak secepat ini ya. Aku yang belum siap kalau sekarang kita melakukan hal tersebut. Bagaimana kalau ditunda dulu sampai aku siap?" Edric merasa posisinya dengan Ana saat ini terbalik karena biasanya perempuan lah yang tidak siap jika harus melakukan aktivitas ranjang. "Kamu siapnya kapan kalau gitu?" Balasan Ana makin membuat Edric merasa bahwa dirinya adalah perempuan. "Edna, seperti yang aku bilang tadi. Kita bisa merenca

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Ajakan Yang Mengagetkan

    "Tempat yang tepat bersama dengan Jagad? Maksud kamu itu apa, Harjokusumo? Aku benar-benar gak mengerti dengan jalan pikiran kamu dan apa yang kamu inginkan sebenarnya. Pikiranku benar-benar kacau dan orang yang seharusnya menenangkanku malah bersikap sesantai ini. Aku benar-benar tidak paham." Claudia benar-benar frustasi. "Bagaimana kalau kita singkirkan Edna palsu itu saja? Awalnya aku masih mengasihani anak itu tapi begitu tahu bagaimana tempat pemakaman Edna aku benar-benar tidak habis pikir. Darahku mendidih. Bisa-bisanya mereka memperlakukan Edna dengan kejam seperti itu. Putri konglomerat Harjokusumo dimakamkan di tempat yang tidak layak dengan nisan bertuliskan nama orang lain pula." Sekarang ini Harjokusumo baru terlihat emosional. Emosi yang ditunjukkan oleh Harjokusumo menular kepada Claudia. Claudia benar-benar tidak tahu harus bersikap seperti apa sekarang ini. Semuanya benar-benar kacau dan di luar kendalinya. "Mas, menyingkirkan anak itu pun sekarang bukan tindakan y

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status