Share

4. Georgina

Auteur: Hana Reeves.
last update Dernière mise à jour: 2025-02-27 14:46:09

Deron dan Victoria keluar dari ruang Versaille tanpa ada pembicaraan diantara mereka berdua. Gadis itu merasa dirinya sudah cukup banyak mendapatkan permasalahan dalam kurun waktu kurang dari 12 jam saja dan tidak mau menambahkan lagi. Deron melirik ke arah Victoria yang berjalan sambil menunduk dan tampak gadis itu sedang berpikir.

“Victoria?”

“Aku rasa tugas aku sebagai tameng kamu sudah selesai ya?” ucap Victoria sambil mendongakkan wajahnya ke Deron.

“Apa maksudmu ?”

“Tanggung jawabku sebagai pihak yang bersalah sudah selesai. Jadi kita berpisah sampai disini.”

Mata Deron menyambar mata hijau Victoria. “Tidak semudah itu Victoria!”

“Apa?”

“Kamu tidak bisa pergi begitu saja! Kamu masih harus melanjutkan sandiwara ini!”

Victoria mengerjap-ngerjapkan matanya. “Aku masih harus melanjutkan? Dengar, Tuan Deron, aku hanya melakukan apa yang anda minta tadi. Dan aku … aku rasa aku cukup baik menjadi kekasih dadakan kamu yang … hampir saja ketahuan karena kita belum ada persiapan apapun!”

“Dengar Victoria, aku akan menawarkan kontrak kerja yang menurutku adalah kontrak paling enak di muka bumi.”

Victoria menatap Deron dengan wajah bingung. “Kontrak … kerja?”

“Ya. Kontrak kerja menjadi kekasihku. Kamu akan mendapatkan banyak keuntungan disana! Plusnya bagiku, ibuku itu akan menyerah menjodoh-jodohkan aku dengan si Ursula itu !”

Victoria menggelengkan kepalanya. “Maaf Deron, aku tidak tertarik menjadi kekasih kontrakmu.”

Deron terkejut karena baru kali ini ada wanita yang tidak mau menjadi kekasih seorang Deron Gonzaga. “Berikan alasanmu. Apa yang kamu minta, akan aku berikan!”

“Bukan soal materi, Deron. Tapi … masalah personal. Aku baru saja mendapatkan kejadian tidak menyenangkan dari ke … eh mantan kekasihku dan untuk saat ini, aku sedang dalam krisis kepercayaan pada kaum pria. Jadi … sorry, aku menolaknya.”

Deron memandang wajah terluka Victoria. “Dia melukaimu? Parah?”

Victoria tersenyum sumbang. “Lumayan.”

“Victoria, aku menawarkan uang yang banyak.”

Victoria menggelengkan kepalanya lagi. “Tidak, terima kasih. Aku sudah punya pekerjaan disini jadi soal uang, bukan masalah yang mendesak buatku.”

Mereka pun tiba di depan dua lift dan kedua-duanya pun terbuka. Victoria bergegas masuk ke dalam lift sebelah kanan dan menutupnya cepat hingga Deron tidak memiliki kesempatan menyusul gadis itu. Namun Deron sempat melihat bibir Victoria mengatakan, “Goodbye Deron.”

Deron memukul pintu lift yang sudah menutup itu menuju ke lantai bawah. Pria itu tersenyum smirk.

“Suatu hari nanti, kita akan bertemu lagi … Vicky.”

Sementara itu Victoria harus menepuk dadanya pelan karena adrenalin yang menderanya. Victoria tidak mau mendapatkan masalah lagi dengan terlibat urusan keluarga Deron. Sudah cukup dia mendapatkan kejadian yang menyakiti hatinya hari ini. Vincentia memegang kepalanya yang mulai terasa sakit lagi sekarang setelah sebelumnya tidak ia rasakan.

Victoria rasanya ingin menangis keras-keras meratapi nasibnya tapi dia tahu itu sama saja akan membuatnya tidak bisa lepas dari bayang-bayang ucapan menyakitkan dari Roger dan gaya menjijikan Marilyn, saat mereka dipergoki oleh Victoria sedang bergumul liar.

Victoria mengambil ponselnya dan memblokir nomor Roger dan nomor Marilyn serta menghapus semua akun sosial medianya yang jarang dia update karena dia lebih fokus bekerja demi bisa menyamakan posisinya dengan Roger yang seorang manajer bank. Tapi sepertinya semua kerja kerasnya, tidak ada artinya dimata Roger.

Suara denting pintu lift terdengar dan kali ini Victoria memastikan bahwa dia berada di lantai yang benar. Gadis itu pun berjalan menuju kamarnya dan mengambil kartu dari dalam tasnya. Pintu pun terbuka dan Victoria pun masuk ke dalam lalu menutup pintunya serta melakukan kunci ganda dengan mengaitkan rantai pintu.

Victoria melemparkan tasnya sembarangan diatas tempat tidur dan mulai melepaskan gaunnya serta pakaian dalamnya. Gadis itu menyambar handuk besar yang ada di kamar mandi dan menutup tubuhnya yang mulus dengan kain berwarna putih itu. Victoria mengambil gaun tidurnya dari dalam kopernya dan masuk ke dalam kamar mandi karena dia butuh membersihkan tubuhnya.

Victoria sedang mengeringkan rambut merahnya, ketika ponselnya berbunyi. Victoria mengambil ponselnya yang ada di dalam tas, tersenyum saat tahu siapa yang menelpon dirinya.

“Halo, George,” sapanya sambil tersenyum.

“Hai Tori. Sudah sampai Milan kamu? Apakah sedang bersama Roger sekarang?” cerocos si penelepon yang dipanggil George itu.

“Batal!” cebik Victoria dengan penuh kebencian.

“Apa maksud kamu batal?” seru George bingung.

“Dia berselingkuh dariku, Georgina!” jawab Victoria dengan nada penuh amarah dan juga sedih.

“Apa? Dengan siapa?” geram Georgina atau biasa dipanggil George oleh Victoria karena sahabatnya dari junior dan high school itu memang tomboy. Sementara Georgina memanggil Victoria adalah Tori, karena nama panggilan Vicky sangat pasaran.

“Dengan Marilyn Rowan.”

Victoria bisa mendengar sahabatnya mengumpat dengan sangat kasar di seberang. “Georgie ….”

“Sudah kamu blokir? Orang itu ya, belum pernah aku lindas dengan Ducati aku!” amuk Georgina kesal. “Dengar bestie, apakah kamu akan memberikan pelajaran dengan dua orang ular beludak itu? Jika memang iya, aku dengan senang hati melakukannya !”

Victoria tertawa kecil mendengar omelan sahabatnya. “Kamu tidak usah repot-repot, bestie. Aku tidak apa-apa. Justru aku bersyukur, kami belum menikah dan aku belum tidur bersama Roger. Jadi aku tidak merasa rugi kan?”

“Nah, itu baru bestieku! You’re strong girl! Kamu kuat, Tori! Hempaskan mereka berdua! Jangan kamu kasih panggung dan kesempatan lagi ! Pantas aku tidak pernah suka dengan dua kutu itu!” ucap Georgina berapi-api.

“Sudah George. Sekarang kamu touring dimana?” tanya Victoria mengalihkan omelan sahabatnya.

“Aku di Istanbul sekarang dan aku sangat suka disini karena anjing serta kucingnya bebas. Kamu tahu sendiri kan, aku tidak bisa memelihara hewan jika masih hobi touring begini?” jawab Georgina yang memang bekerja sebagai koresponden majalah otomotif.

“Oke George, aku ingin beristirahat setelah hari ini sangat melelahkan dan menjengkelkan.” ucap Victoria.

“Oke Tori. Selamat tidur dan jika kamu butuh aku, aku akan datang.”

“Thank you bestie.” Victoria mematikan ponselnya dan melanjutkan mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Setelah dirasa rambutnya sudah kering, gadis itu pun naik ke atas tempat tidur untuk merebahkan tubuhnya. Victoria pun menarik selimutnya hingga sebatas dada.

Victoria mengira dirinya akan memikirkan soal Roger dan Marilyn sebelum tidur tapi dia salah. Tanpa diminta, dirinya terbayang bagaimana Deron menciumnya dengan penuh gairah dan sentuhannya, membuat tubuhnya menggelenyar. Victoria menggelengkan kepalanya. Ini hanya nafsu sesat. Tapi kenapa dia merasa rindu dengan Deron?

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Ellyana Imutz
yakin deron u pasti dapetin Vicky nth Kpn nikmati aj proses ny...
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    41. Bersama Evelyn Gonzaga

    Victoria hanya mendelik mendengar ucapan tanpa filter Georgina yang tampaknya bodo amat yang penting dia sudah mengatakan apa yang ada di benaknya. Deron hanya tersenyum simpul melihat dua sahabat itu namun dia tidak marah karena tahu itu hanya gurauan garing. "Oke, aku rasa aku harus pulang. Sampai besok,sayang." Deron mencium bibir Victoria lembut. "Bye Georgie." "Bye Deron. Drive safe." Deron pun masuk ke dalam lift dan melambaikan tangannya ke Victoria dan Georgina yang membalasnya. Pintu lift itu pun tertutup. Victoria menoleh ke arah Georgina. "Really, tidur bersama?" "Hanya menyarankan." Georgina mengedikkan bahunya.Victoria menggelengkan kepalanya. "Selamat malam George.""Selamat malam Tori."***Victoria tampak cantik dengan blazer dan celana panjang musim panasnya bewarna pink pucat dan tank top hitam serta sepatu datarnya yang senada dengan bajunya plus tas tangan juga dengan warna pink. Gadis itu membuka pintu saat mendengar bel apartemennya dan tersenyum saat meli

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    40. Curhat dan Kecurigaan

    "Aku tidak tahu kamu begitu paham soal elektronik seperti ini," ucap Georgina sambil mengajak Roberto makan malam di apartemennya karena merasa sepi makan sendirian, sementara Victoria sedang diajak makan malam dengan Deron. "Bisakah kamu ceritakan siapa dirimu?""Apa maksud kamu?" balas Roberto sambil memakan fish and chipsnya.NoteFish and Chips adalah makanan pesan-bawa yang paling terkenal yang berasal dari Britania Raya. Makanan ini terdiri dari ikan (secara tradisional cod) ditepungi dengan tepung roti dan dimakan bersama kentang goreng yang dipotong panjang.Fish and chips populer di Britania dan jajahannya pada abad ke sembilan belas, seperti Australia dan Selandia Baru serta Kanada. Fish and chips juga populer di beberapa bagian di Amerika Serikat sebelah utara (New England dan Barat Laut Pasifik).Fish and chips adalah makanan populer di kalangan kelas pekerja di Britania Raya sebagai hasil dari cepatnya perkembangan penangkapan ikan dengan pukat di Laut Utara, diiringi pem

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    39. Roberto Shock

    Roberto terkejut saat Georgina menempelkan bibirnya ke bibir milik pria itu. Roberto tidak menyangka kalau gadis itu seberani itu dengannya. Ciuman dari Georgina memang tidak dia balas karena Roberto masih merasa harus mencerna semuanya. Sungguh, Roberto merasa bibir Georgina sangat manis dan satisfying. Setelah lima belas detik kemudian, Roberto mendorong tubuh Georgina hingga pagutan itu terlepas. "Miss Heathfield!" "Ada apa Roberto? Apakah ... kamu tidak suka?" goda Georgina genit."Ini bukan yang seharusnya terjadi ...." Roberto mengusap rambutnya. "Kita anggap tidak ada apapun yang terjadi sekitar ... tiga puluh detik lalu!""Awww, Roberto, ayolah kita have fun sedikit dan menikmati hidup karena hidup itu hanya sekali!" senyum Georgina. Roberto melirik ke arah meja kopi dan terdapat satu gelas berisikan whisky yang hanya separo disana. Roberto menggelengkan kepalanya tidak menduga gadis cantik ini benar-benar khas Inggris yang suka minum. For God's sake .... Ini baru jam satu

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    38. Georgina Pindah Apartemen

    Victoria menerima ciuman lembut dari Deron ketika mereka mendengar suara pintu ruang VIP dibuka. Keduanya melepaskan pagutannya dan melihat Georgina dan Roberto datang dengan wajah berseri. Georgina sih yang sebenarnya memiliki wajah berseri-seri sementara Roberto tetap dengan wajah dinginnya. "Apakah kalian bersenang-senang di bawah?" tanya Deron. "Aku yang senang, kulkas Milan ini hanya berdiri kaku macam ... kulkas !" jawab Georgina sambil menoleh ke arah Roberto yang tetap dingin tanpa ekspresi. "Ya, Roberto memang dingin begitu sih," senyum Victoria."Kalau boleh nih Deron, aku pinjam asistenmu minggu depan, boleh?" Georgina memajukan tubuhnya ke Deron tanpa takut."Ada apa kamu mau pinjam Roberto?" tanya Deron bingung."Mau aku bawa ke Imola."Deron dan Victoria menatap Georgina dengan tatapan tidak percaya. "Ke Imola?"Georgina mengagguk penuh semangat. "Aku ingin memperlihatkan sisi lain dari Imola. Aku tahu kalian sudah biasa melihat perlombaan formula satu disana tapi bel

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    37. Georgina dan Roberto

    Georgina mengajak Roberto untuk turun ke lantai satu, arena dansa, berbaur dengan banyak orang yang memang ingin melepaskan euforianya dengan melakukan emosinya dengan menari. Selain itu, tidak sedikit yang mencari pasangan meskipun hanya one nigth stand. Roberto hanya diam saja saat dirinya ditarik oleh gadis berambut hitam pendek dengan mata biru indah yang membuat dirinya seperti seorang penyihir di cerita-cerita fantasy Medieval dan membuatnya memilih tidak menolak. Bukankah menyeramkan jika membuat seorang penyihir marah. "Whoah, ini sangat berbeda dibandingkan saat aku pertama kali kemari," ucap Georgina sambil melihat interior Milano club yang tampak sophisticated. "Kita hendak apa, nona Heathfield?" tanya Roberto. "Berdansa tentu saja, Roberto ! Dan tolong, panggil aku Georgie atau G, jangan nama belakang aku. Rasanya seperti hendak memesan kamar hotel untuk traveling," kekeh Georgina. Roberto menatap wajah cantik Georgina. "Kenapa anda suka dipanggil Georgie?" "Ag

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    36. Kulkas Milan

    Georgina menatap Roberto dengan wajah kesal karena pria satu ini macam tidak bisa diajak untuk bergurau. Gadis itu hanya berjalan dengan mendongakkan wajahnya membuat dirinya seperti putri Inggris yang angkuh. Roberto hanya menatap dingin ke arah Georgina dan memilih untuk tidak berkomentar. Mereka pun masuk ke dalam mobil SUV mewah milik Deron dengan Roberto sebagai sopirnya. Deron duduk di belakang bersama dengan Victoria sementara Georgina di depan bersama Roberto. "Kita sudah pesan tempat VIP di club Milano dan yang jelas semuanya aman." Deron memeluk pinggang Victoria saat berada di dalam mobil dan duduk berdekatan. "Bukankah itu klub yang sangat sulit ditembus? Apalagi kalau tidak ada koneksi yang berpengaruh ?" tanya Georgina saat mobil mewah menuju jalan raya. "Bagaimana kamu tahu?" tanya Victoria. "Tori, aku kan tukang petualang dan sebelum kamu kemari ... Aku sudah kesini duluan dan kalau tidak ada Charles McGregor saat itu, aku tidak bisa masuk ke club itu!" jawab

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status