Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO

Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO

last updateLast Updated : 2025-04-24
By:  Hana Reeves.Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings. 3 reviews
41Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Deron Gonzaga kabur dari perjodohan yang diatur ibunya dan bertemu dengan Victoria MacAlpen yang juga mengalami peristiwa menyakitkan hatinya. Keduanya pun harus bersandiwara di depan ibu Deron sebagai pasangan kekasih karena Deron ogah bersama dengan gadis pilihan ibunya. Roberto Totti adalah asisten dan tangan kanan Deron, yang dikenal sama dinginnya dengan bossnya, harus menahan emosi setiap menghadapi Georgina Heathfield, sahabat Victoria, kekasih Deron. Gadis tomboy itu sering membuatnya sakit kepala apalagi Georgina punya panggilan khusus kepadanya yaitu "Kulkas Milan". Bagaimana kisah kedua pasangan ini?

View More

Chapter 1

1. Victoria

“Siapa yang sudi tidur dengan gadis kuno dan kampungan seperti kamu?!”

Ucapan Roger terus terngiang di kepala Victoria meski pikirannya sudah cukup kabur karena alkohol.

Gadis itu kemudian meminta satu gelas lagi dan menenggaknya habis dalam sekali teguk sebelum berdiri dan berjalan menuju lift. Guna menuju ke kamarnya yang terletak di lantai 14.

Sesampainya di depan kamar yang dituju, Victoria membuka pintu dan langsung membuka pakaiannya hingga menyisakan sepasang pakaian dalam berenda merah maroon yang mampu menggoda pria manapun. Sayangnya, kekasihnya ... ralat mantan kekasihnya lebih tertarik dengan yang lain.

Pakaian dalam ini awalnya ia beli untuk memulai malam panas dengan Roger, karena hari ini adalah hari anniversary mereka yang kedua.

Namun, siapa sangka kalau Roger ternyata sudah lebih dulu menghabiskan malam panas itu dengan sahabatnya, Marilyn?

Mengingat itu, Victoria merasa kesal, karena Roger sama sekali tak pernah menyentuhnya lebih dari bersentuhan tangan. Bahkan pria itu tak pernah mencium Victoria dan hanya menepuk kepalanya ringan.

Victoria merasa emosinya bertambah.

Rasa panas yang muncul dalam tubuhnya karena alkohol membuat gadis itu membanting dirinya yang sedang emosi hingga terduduk di kasur.

Setelah itu, dia merebahkan diri dan menutupi wajahnya yang hampir menangis dengan tangan.

Namun, tiba-tiba saja pintu kamar mandi terbuka dan memperlihatkan sosok pria yang terkejut melihat keberadaan Victoria. Apalagi gadis itu kini berbaring dengan pakaian dalam seksi yang terlihat pasrah.

Pria itu sontak menegang sebelum menggeleng dan mendekat, “Siapa kamu?!”

Victoria sendiri baru merasakan kehadiran pria itu setelah si pria telah berada di sampingnya. Menatap tubuh Victoria tanpa berkedip.

“Kamu siapa?! Kenapa kamu mandi di kamarku?!” Victoria membalas panik sembari menarik erat selimut ke tubuhnya.

Pria itu tak menjawab, tapi Victoria dapat merasakan kalau mata pria itu terus menatap tubuhnya yang tertutup selimut sebelum kembali mengarahkan matanya ke wajah Victoria.

Wajah gadis itu sontak memanas dan refleks mengambil bantal untuk dilempar ke arah pria di hadapannya. “Dasar mesum! Keluar dari kamarku atau aku akan berteriak!”

Melihat pria itu yang masih bisa menghindar, Victoria refleks mengambil bantal lain di sebelahnya dan melempar lagi. Dengan harapan bisa mengenai pria itu.

Namun, apalah artinya bantal empuk dari bulu angsa itu saat mengenai tubuh tegap seorang pria? Victoria bahkan bisa mendengar pria itu mendengus dengan nada mengejek.

“Kamu yang seenaknya masuk ke kamarku, malah ingin mengusir pemilik kamar?”

Sebelum Victoria berusaha mengambil bantal ketiga, pria itu lebih dulu menangkap tangannya, menyibak selimut dan menindih tubuhnya ke kasur.

Mau tak mau, Victoria harus bertatap muka dengan pria itu dan menyelam ke dalam mata birunya yang entah kenapa terasa familiar.

Seakan sadar dengan posisi mereka yang berbahaya, Victoria mendorong dada pria itu dan mulai memberontak.

Hanya saja, seakan bisa memprediksi langkahnya, pria itu telah lebih dulu meraih tangan Victoria dan menahannya kembali di atas kepala gadis itu.

Tangan pria itu sangat kuat hingga tubuh Victoria tidak bisa melawannya. Ditambah mata Victoria yang buram dan kepalanya yang pusing membuatnya semakin tak bertenaga.

Samar-samar Victoria dapat menghirup aroma sabun dan parfum maskulin yang memabukkan. Mulai merasa ada yang salah, Victoria berusaha keras untuk mengingat.

Tadi dia benar-benar turun di lantai 14 dan masuk ke kamar yang terletak di setelah lift, lurus lalu belok kanan dan kamarnya di lorong kanan.

Mana mungkin dia salah kamar?! Kalaupun dia salah, seharusnya pintu kamarnya tidak bisa dibuka kan?

Berbekal itu, dia kembali menolak untuk percaya.

Saat pria itu lengah, Victoria mendorong dada pria itu sekuat tenaga sebelum turun dari tempat tidur. “Ini kamarku dan akan kubuktikan!”

Namun, saat merogoh tasnya, Victoria sama sekali tak menemukan kartu aksesnya. Dia yang panik berusaha mencari lebih keras, tapi tiba-tiba saja sebuah kartu terulur ke arahnya.

Victoria melihat pria itu duduk bertumpang kaki sambil menyodorkan kartu kamar yang tertulis 14011. Lalu pria itu mengambil kartunya yang diletakkan di sebelah pintu sebagai akses keluar, tertulis 15011.

“Sudah percaya?”

Melihat itu, Victoria merasakan wajahnya memerah dan memakai pakaiannya yang berada di lantai sebelum meraih tasnya untuk bersiap pergi.

Namun, pria itu sudah lebih dulu menarik pinggang Victoria dan memojokkan tubuh gadis itu ke dinding.

“Mau ke mana?”

Suara bisikan pria itu terdengar begitu dalam dan maskulin, tanpa sadar membuat Victoria bergetar.

“Apa aku sudah memperbolehkan kamu pergi?” kata pria itu lagi.

Victoria sontak merasa kakinya seperti jelly. “A–aku yang salah. Ternyata kamu benar. Jadi, tolong biarkan aku pergi.”

Pria itu tersenyum sinis sebelum meraih ponselnya yang bergetar.

Sedetik kemudian, tanpa aba-aba pria itu membalik tubuh Victoria untuk menghadap tembok dan meniupkan angin dingin telinganya.

“Nngh~” Victoria tanpa sadar mendesah dan bergerak gelisah.

“Pergi? Sebaiknya kamu tanggung jawab dulu atas apa yang terjadi.”

“Tanggung jawab ap—”

“Ssh.. Ikuti saja.”

Pria itu lalu melirik ke arah pintu dan menelusupkan wajahnya ke leher Victoria untuk menyembunyikan wajahnya di sana.

Baru kemudian, bersamaan dengan terbukanya pintu, pria itu menolehkan wajah Victoria ke belakang dan menyatukan kedua bibir mereka sebelum melumatnya pelan.

BRAK!

“Deron! Apa yang kamu lakukan?!”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Murti Puji Lestari
seperti karya sebelumnya bagus banget
2025-06-20 12:16:07
0
user avatar
Amilia Amel
cerita dari penulis ini nggak pernah gagal
2025-03-06 08:28:47
3
user avatar
Enisensi Klara
Wah ASEK ada yg baru
2025-03-04 19:11:45
2
41 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status