Share

Kabur -1-

"Wah, berani juga lo nemuin gua. Gua pikir lo takut." 

Kedua laki-laki yang masih nangkring di atas motor Kawasaki Ninja 300 berwarna hitam dan putih masing-masing insan itu tersenyum miring.

"Bacot banget." Di atas motor putih itu sambil mengunyah permen karet membalas. "Gue gak punya banyak waktu. So, penting gak?"

Rei meludah ke arah kirinya. "Gua gak mau basa-basi, sih. Gu-"

"Kan yang basa-basi elo, Sat," potong Valdo kesal.

"Kayak apa yang gua chat, gua nantangin kalian balapan dengan Hazel jadi taruhan."

"Wah, sialan nih Si anjing! Hazel gak ada urusannya ya, njir. Jangan bawa-bawa nama sepupu gue!" Joshua yang sedari tadi menahan emosi, kini meluap-luap.

"Santai dong, santai." Dua orang cewek dengan pakaian kurang bahan di sebelah Rei ikut menyahut. Entahlah, apa fungsi keduanya yang jelas-jelas membuat salah satu sepupu Hazelna itu mulas seketika.

"Aduh, aduh, gue mules! Basa-basi lo masih lama kagak?" Atensinya beralih ke Joshua. "Jo, titip motor dah, gue mules, cuy! Tuh, liat tuh, macam orang kagak beduit buat beli baju," lanjutnya terkekeh dan berlalu pergi.

Kurang dari lima menit berlalu, Valdo kembali ke tempat motornya berada. Tanpa menunggu lama, mengingat jalan semakin lengang apalagi malam semakin larut. 

Suara mesin motor dari Valdo dan Rei bersahut-sahutan memerangi keheningan malam. Di sisi kanan, Joshua dan kedua teman Valdo yang sudah dihubungi pun terus memanjatkan doa terutama agar kejadian malam ini tidak diketahui sepupu cantiknya.

Di tikungan tajam, suara pekikan Valdo terdengar nyaring. "Anjir, rem gua blong, bangsat!"

•••

"Valdo?!"

Hazel terbangun dengan napas tersengal juga keringat dingin mengucur di pelipis. Matanya dilarikan ke jam dinding berkarakter Hello Kitty di sisi kanan kamar. "Jam satu ternyata," batinnya.

Dengan rambut diurai, dress tidur panjang berwarna putih yang melindungi tubuhnya ia keluar kamar. Pertama-tama rute-nya ke kamar Valdo memastikan bahwa laki-laki menyebalkan itu masih berpijak di sini. 

Kosong. 

"Val? Lo di mana?" Kembali, pertanyaannya menggema di seantero kamar. "Ah, mungkin di kamar Joshua."

Beralih ke kamar Joshua yang bernuansa hitam putih, namun lagi-lagi dirinya disuguhi ruangan kosong sampai-sampai ia menggeledah kamar mandi hingga balkon. 

"Joshua? Josh? Lo di mana?"

Daripada penasaran dengan raibnya kedua laki-laki itu, didukung flashlight handphonenya ia melangkah menelusuri lantai dasar dari satu bilik ruang menuju ruangan lainnya, namun hasil yang ia dapat hanyalah nihil. 

Kembali mengayunkan tumitnya ke luar rumah, ekor matanya tak sengaja melihat tempat dimana kunci biasanya diletakkan. Namun, yang menjadi perhatiannya bukanlah itu, melainkan tak adanya dua kunci motor sepupu Hazel.

"Mas Bay," panggil Hazel membuat Bayu yang tengah menyeruput secangkir kopinya tersedak.

"Eh? Astaghfirullah, Non! Ngagetin saya aja dikirain ada Mbak Kun," kekehnya. "Gimana, Non?"

Hazel menyengir polos seolah tak berdosa. "Joshua sama Valdo ke mana, ya, Mas? Di rumah gak ada."

"Oh, tadi katanya mau keluar sebentar, Non. Tapi daritadi belum pulang-pulang, Non." Matanya meneliti baju tidur Hazel membuat si empunya agak risih. "Non, maaf nih, lagian bajunya Non kayak gitu ya saya hampir salah terka, jugaan Non Hazel kan jarang keluar rumah tengah malem gini." Hazel tertawa kecil mendengar kalimat itu terlontar.

Berdehem sekejap memulihkan suaranya yang amat sopan menusuk gendang telinga. "Keluar dari jam berapa, Mas?"

"Sekitar jam sebelasan, Non. Sekarang udah jam satu lewat. Non masuk aja lagi, istirahat. Gak baik udara malam buat Non." Hazel mengangguk kemudian pamit untuk masuk. Namun, ia kembali berbalik.

"Oh iya, Mas. Nanti semisal ada teman Mas Bay yang cari kerja suruh hadap Hazel aja ya, buat gantian shift sama Mas Bay. Tapi Hazel minta Mas Bay yang shift malam soalnya ... ya taulah, ya. Ya udah, Hazel masuk." Kali ini ia benar-benar meninggalkan Bayu di malam dingin sendirian dalam posnya walaupun demikian ia ditemani secangkir kopi yang hampir tandas.

•••

"Gila! Untung aja gue selamat. Gak tau kalau enggak, yang pasti gue takut sama Hazel bukan motornya rusak. Motor rusak? Beli lagi. Hazel pundung? Angel wes angel," gerutu Valdo kala ia berhasil meraih kemenangan dalam pertandingan terbilang ilegal ini.

"Syukurlah motor lo gak begitu parah, Val. Cuma ya tetep lo bawa ke bengkel." Valdo mengangguk mendapat laporan dari Key yang baru saja mengecek kondisi motornya.

"Lo bisa kerja gak, sih? Gitu aja gak becus! Sia-sia gua bayar lo, anjing! Mati aja lo!"

"Rei! Udah! Dia juga udah bikin remnya blong bukan salah dialah, bego!"

"Alah, tetep aja dia yang menang!"

Samar-samar keempatnya mendengar suara Rei yang memecah keheningan malam. Kini mereka tahu siapa dalang dibalik itu semua, namun ia tetap berterima kasih pada Tuhan yang masih membiarkannya hidup.

"Bangsat!" seru Joshua sambil melayangkan tendangannya pada punggung Rei. Disusul bogeman mentah yang diberikan Valdo.

Terjadilah pengeroyokan antara mereka. Sungguh, jumlahnya tidak adil, sepuluh lawan empat. Dengan keadaan babak belur kedua sepupu Hazel masih belum puas membuat mereka jera. Ia menyesal mengapa dulu membiarkan Hazel jatuh ke pelukan bajingan ini.

"Liat muka lo, Val. Gua yakin Hazel marah sama lo," ucap Rei, kemudian meludah yang mana warnanya merah pekat. Sepertinya tadi ada gigi Rei yang rontok. Ah, bodo amat yang terpenting ia puas.

"Sa bodo teing!" Valdo mengatur napas sebentar. "Sesuai janji, jangan pernah lagi lo tampakin muka lo yang gak seberapa itu di depan Hazel. Paham, njing?!"

Rei mengedikkan bahunya acuh lalu berlalu begitu saja tanpa kata. Dan benar-benar menarik emosi Joshua dan Valdo kembali ke permukaan. Namun, kalah cepat karena ia ditahan.

"Udah, nyet! Mendingan lo balik sekarang udah jam dua, inget Hazel di rumah. Biar motor lo jadi urusan kita." Barulah keduanya tersadar sudah meninggalkan Hazel terlalu lama.

Mas Bay:

» Den, tadi non hazel nyariin sekitar jam satu

» Jadi ati-ati non hazel ngamuk ya, hehe

"Joshua, balik!" Dan keduanya melesat begitu saja kembali ke rumah mereka. Sepertinya, pagi nanti mereka akan disambut dengan omelan ataupun kemarahan seorang Hazelna yang berujung mogok bicara.

•••

082218****** :

» Joshua sm Valdo balapan sm Rei td mlm 

Pesan itu masuk begitu saja ke handphone-nya, menyambut ia yang baru saja membuka mata. Menghela napas berat, setelah membersihkan diri dan berganti baju ia keluar kamar.

Di depan kamarnya, langsung disuguhi pemandangan kedua lelaki bermata merah akibat kurang tidur tak lupa dengan beberapa luka yang menghiasi wajah tampan mereka. 

"Pagi, Zel," sapa mereka bersamaan ditambah senyuman manis berharap agar perempuan itu luluh. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status