Share

Godaan Gila Xavier

Penulis: Senja Berpena
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-18 10:42:06

“Jangan terlalu menatapku begitu,” bisik Kayla dengan pipi memerah.

“Aku hanya memastikan istriku tidak berubah menjadi bidadari lalu terbang meninggalkanku,” balas Xavier dengan senyum tipis.

Kayla tertawa kecil, tapi tawa itu langsung terhenti ketika musik berubah menjadi irama dansa.

Beberapa pasangan mulai memasuki lantai dansa, bergerak anggun mengikuti alunan melodi. Kayla menatap ke arah mereka, lalu menoleh ke arah Xavier dengan gugup.

“Jangan bilang kau akan mengajakku berdansa—"

“Memangnya kenapa?” Xavier menaikkan satu alisnya.

“Karena … aku tak pandai berdansa, Xavier. Bahkan pesta seperti ini pun aku baru menghadirinya.”

Xavier sontak terkekeh pelan lalu mendekat dan menundukkan wajahnya hingga sejajar dengan Kayla. “Kebetulan sekali aku sangat pandai. Jadi ikuti saja langkahku, Sayang.”

Sebelum Kayla sempat protes, Xavier sudah menariknya lembut ke lantai dansa.

Semua mata seolah otomatis tertuju pada pasangan itu—karena Xavier Anderson, pria dingin yang terkenal arogan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nining Mulyaningsi
emang cuman Kayla yang bisa melihat semua sisi yang Xavier punya .hahaha
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Astagah mulut Xavier nggak bisa di rem nya kalau sudah menggombal wkwkwk
goodnovel comment avatar
Kania Putri
wow wow ampun dah Xavier kondisikan astaga ngakak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Kerja Keras Bagai Kuda

    Dua minggu itu terasa bagai neraka bagi seluruh tim The Moons Company.Sejak Xavier menetapkan jadwal peluncuran yang dimajukan drastis, semua orang di kantor seakan hidup dalam mode darurat.Jam kerja tidak lagi dihitung normal. Siang dan malam menyatu. Lembur sudah tidak terhitung, bahkan beberapa karyawan memilih tidur di ruang kerja daripada pulang ke rumah.Richard menjadi komandan lapangan dan mengatur jadwal rapat besar setiap pagi dan malam.Axel terus berkoordinasi dengan tim IT agar tidak ada lagi kebocoran data. Andreas dan tim desain bekerja mati-matian, mengutak-atik detail produk agar lebih sempurna dibanding rancangan awal.Xavier? Dia adalah pusat badai itu sendiri. Tenang, dingin, tetapi setiap kata-katanya bagaikan cambuk yang membuat semua orang berlari lebih cepat.Tatapan matanya yang tajam membuat siapa pun bergidik, seolah kegagalan bukan hanya dilarang, melainkan tidak mungkin terjadi.Kayla sering datang ke kantor membawa makanan atau sekadar memberi semangat.

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Pagi yang Panas

    Matahari pagi menyelinap lewat celah tirai, menimpa wajah Xavier yang masih terlelap.Kepala terasa berat, mulut kering, dan tubuhnya lengket oleh keringat semalam. Ia mengerang pelan, mencoba berguling, namun baru sadar bahwa dia masih memeluk erat tubuh telanjang Kayla.Tubuh mungil istrinya terbaring di pelukannya, rambut berantakan menutupi wajah cantiknya, kulitnya penuh bekas ciuman merah yang ditinggalkan semalam. Melihat itu, rasa bersalah langsung menyeruak di dada Xavier.“Kayla?” bisiknya lalu mengecup pelipis istrinya dengan lembut. “Aku … terlalu kasar semalam, ya?”Kayla membuka matanya perlahan lalu menatapnya dengan senyum tipis. “Kasar?” Ia terkekeh manja.“Kau menyebut itu kasar? Aku menyebutnya … luar biasa.”Pipi Xavier memanas mendengarnya. Dia lalu menunduk, menatap wajah Kayla yang tenang. “Aku mabuk. Aku bahkan tidak ingat semua detailnya. Aku takut sudah menyakitimu.”Kayla mengangkat tangannya lalu menyentuh rahang tegas suaminya. “Kau tidak menyakitiku, Xavi

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Maaf, Aku Terlalu Kasar

    Hari-hari berikutnya menjadi mimpi buruk bagi semua orang di kantor.Jadwal rapat bisa berlangsung hingga dini hari, pesan singkat masuk di grup kantor setiap jam, bahkan akhir pekan pun mereka tetap bekerja.Kayla, yang beberapa kali datang membawakan makan malam untuk Xavier, terkejut melihat pemandangan kantor yang seperti medan perang.Tubuh-tubuh yang lelah, wajah pucat, namun tatapan mata yang tetap menyala. Semua orang seperti sedang berlari maraton tanpa garis finis yang jelas.Namun di balik semua itu, ada semangat aneh yang tumbuh di dalam diri mereka semua.Seolah api yang dipantik oleh Xavier menjalar ke semua karyawannya. Mereka mungkin menggerutu, tapi tangan mereka tidak berhenti bekerja.Dan di tengah semua itu, Xavier tetap menjadi pusat gravitasi.Tatapannya tajam, ucapannya dingin, namun setiap kali dia berdiri di depan timnya, aura kepemimpinan itu menular. Tidak ada yang berani goyah ketika pria itu sudah melangkah.“Dua minggu,” Xavier mengulangi kalimat itu di r

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Motivasi untuk Mati Muda

    “Dua minggu?!” Richard mengulang kalimatnya untuk memastikan tidak salah dengar.Suaranya terdengar parau, setengah putus asa, setengah ingin meledak. “Xavier, kau ingin kita meluncurkan produk ini dalam dua minggu?!”Mata Richard masih terasa panas, bukan karena kopi yang baru saja diteguknya, melainkan karena keputusan Xavier yang hampir membuat jantungnya meloncat dari rongga dada.Dua minggu. Hanya dua minggu untuk meluncurkan produk raksasa yang seharusnya disiapkan berbulan-bulan lamanya.Richard tahu sepupunya itu gila, tapi kali ini, kegilaannya benar-benar berada di level yang sulit dijangkau akal sehat.Xavier hanya menatapnya dengan ekspresi tenang—tenang yang membuat semua orang di ruangan itu menahan napas.Senyum tipis terukir di wajahnya seakan dia sedang menonton sandiwara konyol, padahal semua ini adalah kenyataan yang akan menentukan nasib The Moons Company.“Kenapa?” Xavier bersuara tenang, nadanya seolah menyindir. “Kau keberatan, Richard? Atau mungkin ingin aku ma

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Tahu Cara Menaklukan Xavier

    Kayla menaruh gelas berisi air tepat di hadapan Xavier.Tangannya yang ramping sedikit gemetar, entah karena cemas atau karena ia masih kesal melihat aura sang suami yang begitu tenang padahal dunia seakan runtuh di depan mereka.“Aku benar-benar tidak mengerti,” gumamnya sambil menggelengkan kepalanya.“Bagaimana bisa ada orang yang berani mengkhianatimu? Bahkan aku saja, yang sudah diberi kepercayaan sepenuhnya, tidak berani bermain-main denganmu.”Xavier yang sedang mengunyah potongan steaknya lantas menoleh pelan. Sudut bibirnya terangkat, tawa renyah keluar begitu saja. “Tentu saja, Kayla. Itu karena aku terlalu sempurna untuk dikhianati.”Kayla langsung mendengus, setengah malas mendengar nada congkak itu. “Oh, Tuhan ….” Ia langsung memutar bola matanya.“Apa? Kau tahu itu benar, Sayang.” Xavier menyandarkan tubuhnya ke kursi seraya menatap istrinya dengan tatapan arogan yang justru membuat dada Kayla berdesir.“Tidak ada yang sanggup menandingi ketampananku, kekayaanku, apalagi

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Penuh dengan Ketegangan

    Rapat siang itu kembali dimulai dengan suasana jauh lebih kaku dibanding sebelum makan siang.Lampu-lampu ruang konferensi yang terang benderang seakan menyorot setiap wajah yang hadir, memaksa mereka untuk tidak bisa bersembunyi dari tatapan tajam sang CEO.Xavier duduk di kursi utama, bersandar dengan tenang, namun sorot matanya menusuk seperti bilah pedang. Setiap orang yang menatapnya seketika kehilangan keberanian untuk bernapas lega.Xavier membuka laptop pribadinya lalu menekan beberapa tombol sebelum layar besar di ruangan itu menampilkan rekaman CCTV dari beberapa sudut kantor.Semua menoleh ke layar dan hanya suara detakan jam dinding yang terdengar bersamaan dengan suara rekaman berganti dari satu sudut ke sudut lain.“Tidak ada yang aneh, bukan?” suara Xavier terdengar dalam, terkontrol, namun dinginnya membuat seluruh ruangan menegang.Beberapa orang mengangguk meski jelas mereka tidak yakin apa jawaban yang tepat.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status