Share

Tamat

[Aku ikut] balas Rindi.

[Cilla mana nih? Jangan ngintip aja] komen Meti.

Aku mulai memikirkan permintaan Ayah. Kayaknya nggak salah juga sih, masuk pesantren. Tapi, aku mau request di pesantren mana aku mau belajar.

[Aku bilang ayahku dulu ya. Nanti aku kasih tau kalian semua] Setelah mengirim komentar, aku tinggalkan hapeku di atas tempat tidur, lalu gegas turun ke kamar Ayah.

Tok tok tok

Ku ketuk pintu kamar Ayah sambil memanggil Ayah. "Yah."

"Ya." Mendengar Ayah menyahut. Aku membuka pintu kamar Ayah perlahan.

Aku melihat Ayah sedang berdiri di dekat jendela. Entah apa yang dilihatnya di luar sana.

"Yah, Ayah marah sama Cahaya?" tanyaku hati-hati. Ada rasa bersalah sih, udah buat Ayah jadi sedih.

"Nggak," jawab Ayah.

"Yah. Haya mau masuk pesantren."

Ayah langsung melihat wajahku ketika kubilang kalau aku mau masuk pesantren. Mungkin nggak percaya juga sih. Soalnya, tadi kan aku jelas menolak dengan sangat tegas.

"Kamu beneran mau?" tanya Ayah untuk benar-benar memastikan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status