Share

BAB 168

Penulis: jasheline
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-23 06:25:24

Esok harinya..

Selena baru saja turun dari mobil, hari ini dia diantar supirnya karena Nicholas harus berangkat lebih pagi. Baru saja turun dari mobil Selena langsung disambar oleh Reyna yang wajahnya sangat sumringah.

"Kenapa, Re?" Tanya Selena penasaran.

"Mau curhat dong, hihi.." Sungguh Reyna sangat sumringah dan membuat rasa penasaran Selena makin besar.

"Kenapa sih? Gue jadi penasaran." Ujar Selena.

"Ayo gue ceritain." Ujar Reyna dan menarik tangan Selena.

Kini mereka duduk di kantin dan hanya berdua saja, entah kemana Linggar dan Deon yang biasanya selalu ada. Selena terlihat memesan susu kedelai yang di jual di kantin kampus, dia dengan perasaan senang meminum susu kedelai hangat yang dipesannya sampai tiba-tiba..

"Selena, Linggar ngajak gue nikah." Ujar Reyna.

"Uhuk! Uhuk!" Selena tersedak susu kedelai yang dia minum sampai Reyna ikut panik.

"Ya ampun, Selena lu nggak apa-apa!?" Reyna menepuk punggung Selena.

"Beneran?" Tanya Selena, dia malah kembali ke topik Reyna dan Reyna
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • CALON TUMBAL   BAB 173

    Selena dan Nicholas sedang menatap taman di panti yang mereka lewati, karena Selena melihat ada banyak sosok anak kecil yang tersangkut di sana, Selena melihat ada sekitar lima sosok anak kecil berbeda-beda usia yang sedang bermain di taman panti.Tapi ada satu yang hanya duduk dengan wajah sedihnya menatap ke dalam panti, wajahnya seakan ingin masuk ke dalam panti."Kenapa sayang? Kamu ngeliat ke taman terus?" Tanya Nicholas."Ada banyak sosok anak kecil di sana, bang." Ujar Selena, Nicholas pun tertegun."Mungkin mereka yang meninggal di panti ini." Sahut Nicholas, dan salah satu dari hantu anak kecil itu menyadari Selena bisa melihatnya, hantu anak kecil yang berwajah sendu itu."Kakak bisa liat aku?" Tanya hantu anak kecil berjenis kelamin laki-laki itu dengan semangat dan berlari ke arah Selena.Selena tertegun ketika melihat dengan seksama wajah anak itu penuh luka, ada lebam, dan kepalanya berdarah, tubuhnya sangat kurus dan ada luka-luka di kakinya juga. Hantu anak laki-laki i

  • CALON TUMBAL   BAB 172

    Selena sudah selesai kelas, dan terlihat Nicholas sudah menunggunya dengan berdiri di lobby kampus sambil fokus pada ponselnya. Selena pun berlari kecil menghampiri Nicholas dan tiba-tiba melingkarkan tangannya di perut Nicholas sampai Nicholas terkejut."Hei! Kaget abang dek." Ujar Nicholas, nyaris saja Nicholas mengibaskan tangan Selena dan Selena terkekeh."Sorry.." Ujar Selena, dan Nicholas akhirnya merangkul tubuh Selena dan mengecup kepala Selena.Selena dan Nicholas pun akhirnya pergi dari sana, dan sementara itu Linggar sedang berada di mobilnya yang masih terparkir saat ini bersama Reyna, mereka akan ke bandara menjemput kedua orang tua Linggar yang hari ini akan datang dari luar negeri."Beb, mama sama papa kamu beneran nggak galak, kan?" Tanya Reyna, Linggar pun terkekeh mendengarnya."Mamaku kayak macan." Ujar Linggar dan Reyna menampol lengan Linggar."Serius, beb." Ujar Reyna."Enggak beb, orang tuaku bukan orang tua yang kolot kok. Mereka nggak melarang atau menetapkan

  • CALON TUMBAL   BAB 171

    Selena, Linggar, Reyna dan Deon berjalan ke kantin setelah mereka selesai kelas hari itu, dan ketika mereka duduk di kantin mereka melihat salah satu kedai di kantin itu tutup. Salah satu kedai yang tutup itu adalah milik perempuan yang kemarin meminta tolong pada Selena tapi hendak menjadikan Selena tumbal pengganti."Kenapa ya, kok tumben tutup?" Ujar Reyna.Yang Selena lihat adalah kedai itu dikerubungi asap hitam, yang artinya salah satu anggota keluarga pemilik kedai itu kemungkinan ada yang meninggal."Mungkin lagi ada hajatan." Ujar Deon."Selena, lu liat sesuatu?" Tanya Linggar, karena Selena terus menatap ke arah kedai yang tutup itu."Enggak, kok." Sahut Selena, dia juga tidak mau memberitahu hal yang belum pasti kebenarannya.Tapi Linggar sangat mengenal Selena, jika Selena sudah memberikan tatapan aneh dan terus diam memandang satu titik, itu berarti ada sesuatu yang terjadi pada titik yang Selena tatap. Tapi Linggar juga tahu, Selena memiliki pertimbangannya sendiri denga

  • CALON TUMBAL   BAB 170

    Selena dan Nicholas kini sudah berada di rumah, Selena yang awalnya berniat makan malam di luar bersama Nicholas malah tidak jadi karena matanya sembab, Selena akhirnya memutuskan untuk makan malam di rumah.Saat ini Nicholas sedang memasak di dapur, ditemani Selena yang ikut mondar-mandir seperti asisten Nicholas saja."Hm! Ini enak banget." Ujar Selena."Yakin?" Tanya Nicholas, dan Selena mengangguk semangat.Padahal mereka hanya memasak nasi goreng ala Nicholas yang selalu Nicholas buat, itu pun menuruti resep di internet tapi Selena tidak menyangka rasanya akan seenak itu ketika Nicholas sudah terjun ke dapur."Hmm.." Nicholas terkekeh karena melihat Selena yang katanya mencicipi saja tapi sudah lima sendok masuk ke mulutnya."Udah mateng, yuk.." Ajak Nicholas dan Selena mengangguk dengan antusias.Mereka berdua duduk di meja makan dan nasi goreng itu dibuat hanya di satu piring saja, jadi mereka akan makan sepiring berdua."Nah, A..." Nicholas menyuapkan nasi goreng itu pada Nich

  • CALON TUMBAL   BAB 169

    Selena kembali ke kantin dan tidak menghiraukan perempuan itu lagi, tapi sejujurnya Selena tidak tega meski perempuan itu hendak menyeretnya menjadi tumbal pengganti."Selena, kenapa lu nggak mau nolong dia?" Tanya Reyna, Reyna peka terhadap yang ghoib tapi Reyna tidak bisa merasakan apa yang dirasakan Selena."Orang itu pelaku, dia kayaknya make media santet buat nyantet orang dan sekarang medianya minta tumbal atau mungkin gagal dalam tugas dan balik lagi ke pelakunya" Ujar Selena."Yang pocong itu?" Tanya Reyna dan Selena mengangguk."Pocong itu minta dia.. sebagai tumbal, karena sudah waktunya." Ujar Selena."Terus gimana?" Tanya Linggar."Tapi dia bohong sama gue. Dia bilang dia adalah korban, dia diteror sama pocong kiriman tapi sebenernya itu pocong yang dia gunakan untuk nyantet orang. Dia mau gue.. Gantiin posisi dia."BRAK!"Kurang ajar banget dia!" Ujar Linggar langsung menggebrak meja, semua yang di kantin menoleh."Linggar, sabar.." Reyna langsung menarik Linggar untuk ke

  • CALON TUMBAL   BAB 168

    Esok harinya..Selena baru saja turun dari mobil, hari ini dia diantar supirnya karena Nicholas harus berangkat lebih pagi. Baru saja turun dari mobil Selena langsung disambar oleh Reyna yang wajahnya sangat sumringah."Kenapa, Re?" Tanya Selena penasaran."Mau curhat dong, hihi.." Sungguh Reyna sangat sumringah dan membuat rasa penasaran Selena makin besar."Kenapa sih? Gue jadi penasaran." Ujar Selena."Ayo gue ceritain." Ujar Reyna dan menarik tangan Selena.Kini mereka duduk di kantin dan hanya berdua saja, entah kemana Linggar dan Deon yang biasanya selalu ada. Selena terlihat memesan susu kedelai yang di jual di kantin kampus, dia dengan perasaan senang meminum susu kedelai hangat yang dipesannya sampai tiba-tiba.."Selena, Linggar ngajak gue nikah." Ujar Reyna."Uhuk! Uhuk!" Selena tersedak susu kedelai yang dia minum sampai Reyna ikut panik."Ya ampun, Selena lu nggak apa-apa!?" Reyna menepuk punggung Selena."Beneran?" Tanya Selena, dia malah kembali ke topik Reyna dan Reyna

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status