Malam hari setelah Selena sampai di rumah, dia langsung mandi dan langsung terkapar di ranjang, karena dia sudah sangat kelelahan setelah seharian itu berada di panti.Nicholas yang juga baru selesai mandi langsung menyusul Selena ke ranjang, ia mengecup kening Selena dan memandangi wajah perempuan yang sangat dicintainya itu."Kenapa, sayang?" Tanya Nicholas, karena Selena terus terpejam."Aku kebawa astral terus dari tadi, bang." Sahut Selena, Nicholas pun langsung membaca doa untuk membantu memagari Selena agar stabil."Jangan dipikirin terus sayang, jadinya nggak kebawa astral. Tutup dulu, kamu butuh istirahat, sayang." Ujar Nicholas, dan Selena mengangguk lalu membuka matanya.Selena pun menutup mata batinnya lalu kemudian masuk kedalam pelukan Nicholas, Nicholas pun mengusap kepala Selena dan mengecupnya beberapa kali."Bobo, ya.. jangan dipikirin terus, kan besok tim pencarian akannyari jasadnya Fuad." Ujar Nicholas dan Selena mengangguk sambil mencari posisi yang nyaman di pel
Fuad kembali duduk di taman setelah melihat ibu panti menangis histeris sampai pingsan, dia sedih karena ternyata dirinya sudah meninggal. Selena yang mencari keberadaan hantu Fuad pun tertegun melihat hantu Fuad yang menangis di taman. "Fuad.." Panggil Selena, dan Fuad menoleh dengan wajah sedihnya. "Kak, ibu baik-baik aja kan?" Tanya Fuad, dia marah pada dirinya sendiri karena tidak bisa melakukan apapun untuk ibu pantinya, akhirnya dia memilih pergi. "Mereka semua sedih.." Sahut Selena, dan Fuad kembali menunduk. "Fuad.. Kakak tau ini berat banget buat kamu, tapi coba kamu ingat-ingat dimana kali terakhir kamu berada?" Ujar Selena, dan Fuad tampak terdiam "Dimana kamu mengalami kecelakaan?" Tanya Selena. "Yang aku inget.." (Kisah balik Fuad dimulai) Seminggu yang lalu, adalah hari jumat. Fuad sedang mengamen di pinggiran jalan yang biasanya namun di sana sudah banyak yang mengenal Fuad sehingga orang-orang di sana tidak lagi memberikan uang pada Fuad. Fuad pun berp
Selena dan Nicholas sedang menatap taman di panti yang mereka lewati, karena Selena melihat ada banyak sosok anak kecil yang tersangkut di sana, Selena melihat ada sekitar lima sosok anak kecil berbeda-beda usia yang sedang bermain di taman panti.Tapi ada satu yang hanya duduk dengan wajah sedihnya menatap ke dalam panti, wajahnya seakan ingin masuk ke dalam panti."Kenapa sayang? Kamu ngeliat ke taman terus?" Tanya Nicholas."Ada banyak sosok anak kecil di sana, bang." Ujar Selena, Nicholas pun tertegun."Mungkin mereka yang meninggal di panti ini." Sahut Nicholas, dan salah satu dari hantu anak kecil itu menyadari Selena bisa melihatnya, hantu anak kecil yang berwajah sendu itu."Kakak bisa liat aku?" Tanya hantu anak kecil berjenis kelamin laki-laki itu dengan semangat dan berlari ke arah Selena.Selena tertegun ketika melihat dengan seksama wajah anak itu penuh luka, ada lebam, dan kepalanya berdarah, tubuhnya sangat kurus dan ada luka-luka di kakinya juga. Hantu anak laki-laki i
Selena sudah selesai kelas, dan terlihat Nicholas sudah menunggunya dengan berdiri di lobby kampus sambil fokus pada ponselnya. Selena pun berlari kecil menghampiri Nicholas dan tiba-tiba melingkarkan tangannya di perut Nicholas sampai Nicholas terkejut."Hei! Kaget abang dek." Ujar Nicholas, nyaris saja Nicholas mengibaskan tangan Selena dan Selena terkekeh."Sorry.." Ujar Selena, dan Nicholas akhirnya merangkul tubuh Selena dan mengecup kepala Selena.Selena dan Nicholas pun akhirnya pergi dari sana, dan sementara itu Linggar sedang berada di mobilnya yang masih terparkir saat ini bersama Reyna, mereka akan ke bandara menjemput kedua orang tua Linggar yang hari ini akan datang dari luar negeri."Beb, mama sama papa kamu beneran nggak galak, kan?" Tanya Reyna, Linggar pun terkekeh mendengarnya."Mamaku kayak macan." Ujar Linggar dan Reyna menampol lengan Linggar."Serius, beb." Ujar Reyna."Enggak beb, orang tuaku bukan orang tua yang kolot kok. Mereka nggak melarang atau menetapkan
Selena, Linggar, Reyna dan Deon berjalan ke kantin setelah mereka selesai kelas hari itu, dan ketika mereka duduk di kantin mereka melihat salah satu kedai di kantin itu tutup. Salah satu kedai yang tutup itu adalah milik perempuan yang kemarin meminta tolong pada Selena tapi hendak menjadikan Selena tumbal pengganti."Kenapa ya, kok tumben tutup?" Ujar Reyna.Yang Selena lihat adalah kedai itu dikerubungi asap hitam, yang artinya salah satu anggota keluarga pemilik kedai itu kemungkinan ada yang meninggal."Mungkin lagi ada hajatan." Ujar Deon."Selena, lu liat sesuatu?" Tanya Linggar, karena Selena terus menatap ke arah kedai yang tutup itu."Enggak, kok." Sahut Selena, dia juga tidak mau memberitahu hal yang belum pasti kebenarannya.Tapi Linggar sangat mengenal Selena, jika Selena sudah memberikan tatapan aneh dan terus diam memandang satu titik, itu berarti ada sesuatu yang terjadi pada titik yang Selena tatap. Tapi Linggar juga tahu, Selena memiliki pertimbangannya sendiri denga
Selena dan Nicholas kini sudah berada di rumah, Selena yang awalnya berniat makan malam di luar bersama Nicholas malah tidak jadi karena matanya sembab, Selena akhirnya memutuskan untuk makan malam di rumah.Saat ini Nicholas sedang memasak di dapur, ditemani Selena yang ikut mondar-mandir seperti asisten Nicholas saja."Hm! Ini enak banget." Ujar Selena."Yakin?" Tanya Nicholas, dan Selena mengangguk semangat.Padahal mereka hanya memasak nasi goreng ala Nicholas yang selalu Nicholas buat, itu pun menuruti resep di internet tapi Selena tidak menyangka rasanya akan seenak itu ketika Nicholas sudah terjun ke dapur."Hmm.." Nicholas terkekeh karena melihat Selena yang katanya mencicipi saja tapi sudah lima sendok masuk ke mulutnya."Udah mateng, yuk.." Ajak Nicholas dan Selena mengangguk dengan antusias.Mereka berdua duduk di meja makan dan nasi goreng itu dibuat hanya di satu piring saja, jadi mereka akan makan sepiring berdua."Nah, A..." Nicholas menyuapkan nasi goreng itu pada Nich