Share

BAB 58

Auteur: jasheline
last update Dernière mise à jour: 2025-01-07 07:07:41

Selena menangis begitu dia kembali ke alam nyata. Linggar yang melihatnya pun langsung merasa khawatir melihat Selena yang menangis terisak-isak, sesenggukan. Selena menoleh ke sana kemari, seolah mencari sesuatu. Dengan terburu-buru, ia bangkit dari duduknya dan mulai melihat ke luar melalui jendela-jendela yang ada. Melihatnya seperti itu, Linggar semakin khawatir dan mengikuti langkah Selena.

"Selena, kenapa?" tanya Linggar dengan cemas.

"Bunda..." gumam Selena pelan, dan Linggar terdiam, tak tahu harus bagaimana.

"Bunda?" gumam Linggar bingung, masih mencoba memahami keadaan Selena. Namun, Selena tak menjawab. Ia menutup wajahnya, menangis terisak-isak di dekat jendela. Tangisnya begitu dalam hingga membuat bibi yang semula tidur kembali terbangun.

"Nak Selena, kenapa? Mas?" tanya bibi, memandang Linggar dengan wajah khawatir. Linggar hanya menggelengkan kepala, tak tahu apa yang terjadi.

"Hiks... hiks... hiks..." Selena menangis dengan keras, sesenggukan, seakan seluruh beban di
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • CALON TUMBAL   BAB 138

    Selena dan Nicholas sudah berada di rumahnya, ibunya Rangga tidak berada di sana dan pulang ke rumahnya sendiri, pun dengan bibi yang satu lagi. Jadilah hanya sepasang suami istri muda itu saja di rumah itu.Selena sedang mengerjakan tugas kuliahnya di meja belajar di kamarnya, sementara Nicholas, ia sedang mengotak-atik ponselnya entah apa yang sedang dia kerjakan."Hoamm.." Perhatian Nicholas teralihkan karena Selena menguap, dia pun meletakkan ponselnya di nakas.Nicholas bangun dari ranjang dan menghampiri Selena, lalu ia memijat pelan pundak Selena."Capek, sayang?" Tanya Nicholas, dan Selena mengangguk."Otak udang ku nggak berfungsi, bang." Ujar Selena, wajahnya sudah frustasi, Nicholas yang melihatnya pun terkekeh."Ya udah, itu tandanya tubuh kamu minta istirahat. Yuk bobo.." Ajak Nicholas"Tapi belom kelar." Ujar Selena."Ntar abang bantuin, yuk.." Nicholas membantu Selena bangun dari duduknya."Adeh.. Udah faktor usia pinggangnya sakit." Ujar Selena, Nicholas terkekeh jadin

  • CALON TUMBAL   BAB 137

    Selena melihat ibunya yang sedang berdiri dengan wajah yang sangat cantik dan tersenyum padanya, Selena pun tersenyum pada ibunya."Bunda.. aku kaget, kirain siapa." Ujar Selena, dia lalu menggunakan mukenanya."Mau sholat yah anak bunda?" Tanya ibunya Selena dan Selena mengangguk."Selena sholat dulu ya, bun." Ujar Selena dan ibunya mengangguk dengan senyumannya.Selena agak merasa janggal dengan ibunya yang selalu senyum tapi seperti sedih, dia lalu menggelengkan kepalanya dan akhirnya sholat. Setelah selesai sholat, Selena pun melihat ibunya yang kini berpindah ke sebelahnya sambil memandanginya."Bunda, bunda kenapa?" Tanya Selena, dia sangat yakin ada yang salah."Selena sayang, bunda mau pamit.."DEG!Selena langsung terdiam mendengarnya."B-bunda.." Selena, seketika teringat dengan janji ibunya, yang akan pergi setelah melihat dirinya menikah."Hiks! Hiks! Kenapa aku bisa lupa, bunda.." Selena seketika menangis."Jangan nangis, sayang.." Bundanya pun ikut bersedih melihat Selen

  • CALON TUMBAL   BAB 136

    Nicholas dan Selena sudah berganti menggunakan pakaian biasa, dan mereka kini berada di kamar Nicholas sebab kamar Selena akan dipakai ibunya Rangga. Selena sedang mengeringkan rambutnya setelah dia selesai mandi, eit.. jangan mikir udah unboxing, belom ya..Nicholas menghampiri Selena lalu mengecup pucuk kepala Selena, Selena hanya tersenyum karenanya."Mulai sekarang, kamu bobonya di kamar abang, okay." Ujar Nicholas."Hah, kenapa?" Tanya Selena polos."Iya dong.. kan udah nikah, sayang.. masa bobo sendiri-sendiri." Sahut Nicholas, Selena tampak terdiam sekarang lalu mematikan mesin pengering rambutnya.Melihat Selena yang kebingungan Nicholas pun terkekeh, Nicholas lalu memutar tubuh Selena perlahan dan menatap mata Selena dalam dalam."Mulai sekarang, kamu udah jadi tanggung jawab abang. Abang mungkin masih belum sukses dan memiliki pendapatan sebanyak papa, tapi abang janji akan memenuhi semua kebutuhan kamu." Ujar Nicholas."Doakan abang ya dek, supaya abang bisa menjadi suami y

  • CALON TUMBAL   BAB 135

    Nicholas sudah duduk berhadapan dengan penghulu dan Ustadz Sholeh yang akan menjadi wali nikah Selena, dan mereka akan segera melangsungkan ijab kabulnya disaksikan ayah Nicholas dan semua yang hadir di sana."Mari kita mulai.." Ujar penghulunya dan semua orang mengangguk lalu mulai membaca doa.Selena yang berada di balik tirai menahan tangisnya karena dia memikirkan keluarganya yang sudah tiada. Dia sangat ingin ayahnya sendiri yang menjadi wali nikahnya, tapi ayahnya sudah meninggal. Dia sangat ingin ibunya yang mendampinginya dalam pernikahan itu, tapi ibunya juga sudah meninggal. Bahkan neneknya pun.. tidak bisa menyaksikan hari bahagianya itu.'Ayah, Uti.. Selena menikah hari ini, maaf karena sangat mendadak jadi Selena belum sempat pulang ke kampung untuk mengunjungi makam kalian. Selena janji, setelah menikah Selena akan pulang mengunjungi kalian.. Selena yakin kalian juga tidak akan keberatan dengan pernikahan ini, kan..' Batin Selena.Dan saat itu, Selena melihat siluet caha

  • CALON TUMBAL   BAB 134

    Malam harinya setelah Selena pulang dari rumah sakit, dia langsung ditemani oleh ibunya Rangga dan ada Ustadz sholeh di sana yang akan membantu melindungi Selena dari kiriman yang datang.Selena tak henti-hentinya tersenyum saat melihat gaun pernikahannya yang akan dia kenakan besok untuk ijab kabul, gaun berwarna putih dengan aksen brokat sepasang dengan kerudungnya. Gaunnya tidak besar dan mewah seperti gaun pernikahan kebanyakan, hanya seperti gaun pesta biasa namun tetap sangat cantik."Bude nggak nyangka, kamu jodohnya malah sama bang Nicholas. Bude kaget waktu Ustadz Sholeh bilang bude harus ikut ke Jakarta, bude pikir Rangga kenapa-kenapa ternyata kamu mau nikah." Ujar ibunya Rangga sambil terkekeh."Iya bude, Selena juga nggak nyangka bisa begini. Makasih bude udah dateng kesini nemenin Selena." Ujar Selena, ibunya Rangga mengangguk."Bude serasa mau menikahkan anak bude sendiri.." Ujar ibunya Rangga dengan mata berkaca kaca."Terharu banget, nak." Imbuhnya, dan malah menangis

  • CALON TUMBAL   BAB 133

    Esok harinya perawat sedang berlarian menuju ke kamar rawat ayah Nicholas, karena alarmnya berbunyi. Dokter Jaya juga dengan panik berlarian menuju ke sana, lalu mereka semua masuk kedalam."Dokter, pasien.." Salah satu perawat panik, dan Dokter Jaya mengangguk.Pintu ditutup, dan saat itu Nicholas melihatnya dari jauh. Dia bergegas menghampiri kamar rawat ayahnya namun dia belum diperbolehkan masuk oleh perawat."Masnya tunggu diluar dulu, ya.." Ujar perawat."Papa saya nggak kenapa-kenapa kan, sus?" Tanya Nicholas khawatir."Dokter lagi periksa papanya, mas." Sahut perawat. Nicholas baru saja tiba setelah mengantar Selena pergi kuliah, dan saat baru saja keluar dari lift dia melihat beberapa perawat berlarian disusul Dokter Jaya yang juga berlarian masuk ke dalam ruang rawat ayahnya.Lumayan lama menunggu, akhirnya Dokter Jaya keluar. Dokter Jaya melihat Nicholas dan tersenyum.."Temui papa kamu, nak. Dia udah sadar.." Ujarnya, mendengar itu Nicholas pun langsung tersenyum dan masu

  • CALON TUMBAL   BAB 132

    Nicholas dan Selena sudah sampai di rumah sakit, dan disana ada Pak Hasan yang sedang mengunjungi ayah Nicholas yang sampai sekarang belum sadar. "Om, udah lama di sini?" Tanya Selena."Belom kok. Om sibuk banget akhir-akhir ini, baru sempet jenguk papa kalian. Om kaget dapet kabar papa kamu gini, padahal sebelum-sebelumnya sehat." Ujar Pak Hasan."Doain papa ya om, semoga papa bisa kembali sadar." Ujar Selena."Pasti nak, pasti. Papa kalian adalah orang yang hebat, semoga saja ada keajaiban." Ujar Pak Hasan."Aamin.. om. Karena om di sini, sekalian aku ngomong aja. Aku sama Selena mau nikah dua hari lagi, Om Hasan bisa dateng kan?" Tanya Nicholas."Kalian?" Pak Hasan tampaknya terkejut."Iya, keinginan papa.. aku takut aku nggak bisa penuhin keinginan papa." Ujar Nicholas."Masyaallah.. om pasti dateng, nak. Akadnya dimana?" Tanya Pak Hasan."Di sini, om. Di depan papa.." Sahut Nicholas, dan Pak Hasan manggut-manggut.Selena menghampiri ayah Nicholas dan salim tangan dengan ayah Nic

  • CALON TUMBAL   BAB 131

    Deon tepuk tangan dan langsung memberi Selena salaman dan ucapan selamat saat itu juga. Tapi Linggar dan Rangga, mereka berdua saling tatap karena sangat terkejut dengan apa yang baru saja mereka dengar dari mulut Selena. "Mantep lah, selamat pokoknya. Jadi kalo malem bobonya ada yang peluk." Ujar Deon, dasarnya dia bocah nakal.Linggar langsung menampol kepala Deon dan Deon mengaduh kesakitan karenanya sambil menggosok kepalanya."Kamu bilang apa tadi Sel?" Tanya Rangga dengan wajah masih kaget."Orang Selena bilang mau nikah, pada bolot apa gimana, sih!?" Ujar Deon."Diem nyet!" Linggar kesal sampai membekap mulut sepupunya."Sel, lu nggak salah ngomong?" Tanya Linggar, dan Selena menggeleng.Linggar dan Rangga kembali saling pandang, mungkin mereka pikir salah satu dari mereka yang akan menikah dengan Selena. Deon yang disekap oleh Linggar pun melepaskan dirinya dengan paksa sampai nafasnya terengah-engah."Buset! Mati ntar gue!" Protes Deon, Linggar hanya melirik saja."Sama siap

  • CALON TUMBAL   BAB 130

    Selena dan Nicholas sedang membaca surat yang ditulis ayah mereka untuk mereka berdua, Selena menangis membacanya pun dengan Nicholas yang sangat sedih membaca isi surat dari ayahnya itu. Tak banyak yang ditulis, hanya saja ayah Nicholas ingin agar mereka berdua bisa saling menjaga dan memiliki.Dan ayah Nicholas juga menuliskan keinginannya, agar Selena dan Nicholas menikah sebelum ayah Nicholas pergi dari dunia ini. Dan saat mereka berdua sedang membaca surat itu sebuah sosok berdiri di hadapan mereka, adalah jiwa ayah Nicholas yang ternyata sudah keluar dari raganya."Papa.." Gumam Selena, Nicholas pun juga terkejut melihat ayahnya berdiri di depannya."Jangan nangis, nak.." Ujar ayah Nicholas."Kenapa papa gini, papa nggak mau nemenin kita di dunia ini?" Ujar Selena, dia menangis melihat sosok ayahnya yang kini berada diantara hidup dan mati."Papa sangat ingin menemani kalian, nak. Papa ingin melihat kalian hidup bahagia, menikah, dan punya anak. Papa sangat ingin menggendong cuc

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status