Share

BAB 65

Author: jasheline
last update Last Updated: 2025-01-21 00:46:44

Dua hari sudah berlalu sejak Selena menghilang, dan pencarian tak henti-hentinya dilakukan oleh semua orang. Mereka menyusuri setiap sudut, bahkan menjelajahi hutan lebat yang seakan tak ada ujungnya. Saat ini, ayah Nicholas, Linggar, Rangga, Ustadz Sholeh, dan beberapa anak pondok lainnya kembali menapaki jalan yang sama, berharap dapat menemukan jejak Selena.

Berbekal petunjuk dari Linggar yang melihat sebuah persimpangan jalan, mereka terus mendalam ke dalam hutan, menyusuri wilayah yang kemarin belum sempat dijelajahi.

“Semoga hari ini kita bisa menemukannya,” ucap ayah Nicholas dengan nada cemas, wajahnya penuh kekhawatiran. Ia sudah melakukan shalat Istikharah berulang kali, berharap Allah memberikan petunjuk tentang keberadaan putrinya yang hilang.

Dalam mimpi yang dialaminya, ayah Nicholas melihat bahwa Selena masih hidup, dan meskipun hatinya sedikit lega, kecemasan itu belum juga hilang. Keberadaan Selena yang masih belum ditemukan membuatnya semakin gelisah.

“Selena pasti b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • CALON TUMBAL   BAB 141

    Selena, Linggar dan Deon masih berada di kantin. Selena sedang menceritakan pada Linggar dan Deon tentang hantu perempuan yang basah kuyup itu, menurut cerita dari si hantu perempuan itu, selama ini dia berada di apartemen Linggar dan dan mengamati setiap gerak-gerik Linggar dan Deon."Kok gue nggak tau!? Gue nggak liat dia di apartemen gue!" Ujar Linggar."Nggak tau, dia bilangnya gitu." Sahut Selena. Mungkin karena kekuatan Linggar dan Selena tidak setara makanya Linggar tidak merasa kehadiran sosok itu."Aku suka liat Deon mandi.. Hihihihihi.." Ujar hantu perempuan itu dan Selena menahan tawa."Kenapa lu, Sel?" Tanya Deon, karena melihat Selena menahan tawa."Jangan kasih tau, Selena.. Hihihihi.." Ujar hantu perempuan itu."Nggak boleh gitu, kasihan Deonnya." Sahut Selena, sosoknya malah terus terkikik.."Hihihihi.. Dia tiap malem nontonin orang anu-anu di komputer." Ujarnya lagi, Selena yang mendengar itu menutup mulutnya, kini dia mengerti kata anu-anu setelah menikah."Kenapa si

  • CALON TUMBAL   BAB 140

    Esok harinya Selena sudah bisa berjalan biasa saja tidak seperti kemarin sakitnya. Dia berangkat pagi-pagi dengan Nicholas ke rumah sakit untuk menjenguk ayahnya yang kondisinya masih sama saja."Gimana kondisi papa?" Tanya Selena, sambil menggenggam tangan ayah Nicholas."Papa baik, nak.." Sahut ayah Nicholas dengan tersenyum."Papa sangat ingin melihat kalian menikah.." Ujarnya dan Selena tertegun mendengar itu."Kan Selena sama abang udah nikah, pa.." Sahut Selena halus."Udah ya?" Tanya ayahnya, dan kini ayahnya seperti berpikir keras.Selena dan Nicholas pun saling pandang melihat itu, ayahnya lupa bahwa mereka sudah menikah."Sayang, ayo abang anter ke kampus, udah siang.." Ujar Nicholas, dan Selena menangguk."Papa, Selena kuliah dulu, ya.. Ntar Selena jenguk papa lagi kalo udah kelar kuliah." Ujar Selena."Iya nak, hati-hati.." Ujar ayah Nicholas, Selena lalu salim tangan."Nicholas anter Selena dulu ya, pa.." Ujar Nicholas dan ayahnya mengangguk."Kalian harus tetap hati-hati

  • CALON TUMBAL   BAB 139

    Setelah selesai berkemas, akhirnya Selena dan Nicholas pun kini akan pulang ke Jakarta.Selena sedang berpamitan sekarang dengan ibunya Rangga dan bibi dan keduanya tersenyum-senyum tidak jelas."Selena pulang dulu ya bude, bibi.." Pamit Selena."Iya nak, ati-ati di jalan. Tadi bibi bikin jamu ada tiga botol, diminum ya ntar, supaya nggak gampang sakit." Ujar si bibi dan Selena mengangguk."Makasih, bi." Ujar Selena, Selena lalu salim tangan selayaknya dengan orang tua sendiri, dia tidak membedakan status."Tapi nak Selena minumnya kalo malem sebelum tidur aja, soalnya supaya efeknya lebih terasa." Ujar si bibi dan Selena manggut-manggut saja tanpa curiga."Oke deh.." Sahut Selena dengan senyumannya."Mas Nicholas juga minum, supaya.. sehat!" Ujar si bibi, namun ucapannya menggantung penuh arti."Iya bi, makasih banyak ya bi, bude." Ujar Nicholas dan kedua wanita itu mengangguk.Akhirnya Selena pun berjalan dengan pekan menuju ke mobil, sebenarnya Nicholas ingin menggendongnya, tapi S

  • CALON TUMBAL   BAB 138

    Selena dan Nicholas sudah berada di rumahnya, ibunya Rangga tidak berada di sana dan pulang ke rumahnya sendiri, pun dengan bibi yang satu lagi. Jadilah hanya sepasang suami istri muda itu saja di rumah itu.Selena sedang mengerjakan tugas kuliahnya di meja belajar di kamarnya, sementara Nicholas, ia sedang mengotak-atik ponselnya entah apa yang sedang dia kerjakan."Hoamm.." Perhatian Nicholas teralihkan karena Selena menguap, dia pun meletakkan ponselnya di nakas.Nicholas bangun dari ranjang dan menghampiri Selena, lalu ia memijat pelan pundak Selena."Capek, sayang?" Tanya Nicholas, dan Selena mengangguk."Otak udang ku nggak berfungsi, bang." Ujar Selena, wajahnya sudah frustasi, Nicholas yang melihatnya pun terkekeh."Ya udah, itu tandanya tubuh kamu minta istirahat. Yuk bobo.." Ajak Nicholas"Tapi belom kelar." Ujar Selena."Ntar abang bantuin, yuk.." Nicholas membantu Selena bangun dari duduknya."Adeh.. Udah faktor usia pinggangnya sakit." Ujar Selena, Nicholas terkekeh jadin

  • CALON TUMBAL   BAB 137

    Selena melihat ibunya yang sedang berdiri dengan wajah yang sangat cantik dan tersenyum padanya, Selena pun tersenyum pada ibunya."Bunda.. aku kaget, kirain siapa." Ujar Selena, dia lalu menggunakan mukenanya."Mau sholat yah anak bunda?" Tanya ibunya Selena dan Selena mengangguk."Selena sholat dulu ya, bun." Ujar Selena dan ibunya mengangguk dengan senyumannya.Selena agak merasa janggal dengan ibunya yang selalu senyum tapi seperti sedih, dia lalu menggelengkan kepalanya dan akhirnya sholat. Setelah selesai sholat, Selena pun melihat ibunya yang kini berpindah ke sebelahnya sambil memandanginya."Bunda, bunda kenapa?" Tanya Selena, dia sangat yakin ada yang salah."Selena sayang, bunda mau pamit.."DEG!Selena langsung terdiam mendengarnya."B-bunda.." Selena, seketika teringat dengan janji ibunya, yang akan pergi setelah melihat dirinya menikah."Hiks! Hiks! Kenapa aku bisa lupa, bunda.." Selena seketika menangis."Jangan nangis, sayang.." Bundanya pun ikut bersedih melihat Selen

  • CALON TUMBAL   BAB 136

    Nicholas dan Selena sudah berganti menggunakan pakaian biasa, dan mereka kini berada di kamar Nicholas sebab kamar Selena akan dipakai ibunya Rangga. Selena sedang mengeringkan rambutnya setelah dia selesai mandi, eit.. jangan mikir udah unboxing, belom ya..Nicholas menghampiri Selena lalu mengecup pucuk kepala Selena, Selena hanya tersenyum karenanya."Mulai sekarang, kamu bobonya di kamar abang, okay." Ujar Nicholas."Hah, kenapa?" Tanya Selena polos."Iya dong.. kan udah nikah, sayang.. masa bobo sendiri-sendiri." Sahut Nicholas, Selena tampak terdiam sekarang lalu mematikan mesin pengering rambutnya.Melihat Selena yang kebingungan Nicholas pun terkekeh, Nicholas lalu memutar tubuh Selena perlahan dan menatap mata Selena dalam dalam."Mulai sekarang, kamu udah jadi tanggung jawab abang. Abang mungkin masih belum sukses dan memiliki pendapatan sebanyak papa, tapi abang janji akan memenuhi semua kebutuhan kamu." Ujar Nicholas."Doakan abang ya dek, supaya abang bisa menjadi suami y

  • CALON TUMBAL   BAB 135

    Nicholas sudah duduk berhadapan dengan penghulu dan Ustadz Sholeh yang akan menjadi wali nikah Selena, dan mereka akan segera melangsungkan ijab kabulnya disaksikan ayah Nicholas dan semua yang hadir di sana."Mari kita mulai.." Ujar penghulunya dan semua orang mengangguk lalu mulai membaca doa.Selena yang berada di balik tirai menahan tangisnya karena dia memikirkan keluarganya yang sudah tiada. Dia sangat ingin ayahnya sendiri yang menjadi wali nikahnya, tapi ayahnya sudah meninggal. Dia sangat ingin ibunya yang mendampinginya dalam pernikahan itu, tapi ibunya juga sudah meninggal. Bahkan neneknya pun.. tidak bisa menyaksikan hari bahagianya itu.'Ayah, Uti.. Selena menikah hari ini, maaf karena sangat mendadak jadi Selena belum sempat pulang ke kampung untuk mengunjungi makam kalian. Selena janji, setelah menikah Selena akan pulang mengunjungi kalian.. Selena yakin kalian juga tidak akan keberatan dengan pernikahan ini, kan..' Batin Selena.Dan saat itu, Selena melihat siluet caha

  • CALON TUMBAL   BAB 134

    Malam harinya setelah Selena pulang dari rumah sakit, dia langsung ditemani oleh ibunya Rangga dan ada Ustadz sholeh di sana yang akan membantu melindungi Selena dari kiriman yang datang.Selena tak henti-hentinya tersenyum saat melihat gaun pernikahannya yang akan dia kenakan besok untuk ijab kabul, gaun berwarna putih dengan aksen brokat sepasang dengan kerudungnya. Gaunnya tidak besar dan mewah seperti gaun pernikahan kebanyakan, hanya seperti gaun pesta biasa namun tetap sangat cantik."Bude nggak nyangka, kamu jodohnya malah sama bang Nicholas. Bude kaget waktu Ustadz Sholeh bilang bude harus ikut ke Jakarta, bude pikir Rangga kenapa-kenapa ternyata kamu mau nikah." Ujar ibunya Rangga sambil terkekeh."Iya bude, Selena juga nggak nyangka bisa begini. Makasih bude udah dateng kesini nemenin Selena." Ujar Selena, ibunya Rangga mengangguk."Bude serasa mau menikahkan anak bude sendiri.." Ujar ibunya Rangga dengan mata berkaca kaca."Terharu banget, nak." Imbuhnya, dan malah menangis

  • CALON TUMBAL   BAB 133

    Esok harinya perawat sedang berlarian menuju ke kamar rawat ayah Nicholas, karena alarmnya berbunyi. Dokter Jaya juga dengan panik berlarian menuju ke sana, lalu mereka semua masuk kedalam."Dokter, pasien.." Salah satu perawat panik, dan Dokter Jaya mengangguk.Pintu ditutup, dan saat itu Nicholas melihatnya dari jauh. Dia bergegas menghampiri kamar rawat ayahnya namun dia belum diperbolehkan masuk oleh perawat."Masnya tunggu diluar dulu, ya.." Ujar perawat."Papa saya nggak kenapa-kenapa kan, sus?" Tanya Nicholas khawatir."Dokter lagi periksa papanya, mas." Sahut perawat. Nicholas baru saja tiba setelah mengantar Selena pergi kuliah, dan saat baru saja keluar dari lift dia melihat beberapa perawat berlarian disusul Dokter Jaya yang juga berlarian masuk ke dalam ruang rawat ayahnya.Lumayan lama menunggu, akhirnya Dokter Jaya keluar. Dokter Jaya melihat Nicholas dan tersenyum.."Temui papa kamu, nak. Dia udah sadar.." Ujarnya, mendengar itu Nicholas pun langsung tersenyum dan masu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status