Share

Part 17. Selamat Datang Patah Hati

Aku berangkat ke Delizio dengan kereta yang sepagi ini saja sudah penuh sesak dengan orang-orang yang masih harus berkegiatan di akhir pekan seperti aku ini. Sesaknya membuat tak nyaman, seperti kondisi hatiku saat ini. Kenapa ya? Setelah pulang dari apartment Sada aku merasakan sesuatu yang mengganjal, rasanya aku jadi tidak terlalu bersemangat untuk menjalani hari. Sekelebat ingatan di apartment Sada tadi kembali membayang.

Sada kembali dari kamarnya dengan pakaian kasual yang biasa aku lihat, lalu menyuruhku metakkan Reo di atas pantry dapur. Ah iya, wanita cantik tadi juga sudah pergi setelah memakai pakaian yang lebih layak sembari menenteng clutch yang aku tahu harganya sangat fantastis.

“Cantik banget. Kamu selalu dikelilingi perempuan-perempuan cantik, ya? Enak banget kalau kaya dan good looking.”

Detik berikutnya aku tersadar apa yang aku ucapkan tampaknya telah menyinggung perasaan Sada. Dia menatapku

Andp

Halo.... Aku nggak tau apa masih ada yang baca cerita ini. Tapi aku cuma mau nulis sesuatu di sini. pertama, maaf kalau aku jarang banget update. kedua, maafkan typo yang bertebaran di cerita ini. Ketiga, maaf kalau cerita ini masih berantakan. keempat, aku mau bilang bahwa beberapa part di cerita ini diambil dari kisah nyata dan beberapa tokoh di cerita ini benar-benar ada, termasuk Sada. Dan Sada ada di antara segelintir pembaca cerita ini :) Aku harap cerita ini bisa tetap mendapatkan pembaca. aku bakal lebih bersyukur kalau ada yang mau kasih komen di cerita ini biar aku lebih semangat update! hehehe. see ya on the next chapter!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status