Share

Bab 91

Penulis: Nini Manies
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-20 21:29:42

Indra sampai di kantor pada pukul tujuh lewat dua puluh menit. Indra sempat merasa heran karena sesampainya di ruangan CEO, Marisa belum ada disana.

"Tumben Marisa belum ada di kantor. Ini kan hari Senin. Ada dua metting penting juga kalau tidak salah" gumam Indra. "Mumpung masih pagi, sebaiknya saya minta Bella kesini untuk menyelesaikan masalah dengan Herman!"

Indra duduk di kursi kerjanya lalu memanggil Bella lewat telepon kantor. Tak lama kemudian Bella tiba di ruangan CEO.

"Selamat pagi, Pak Indra. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Bella.

"Bella, saya minta kamu untuk membuat surat pemecatan terhadap Herman, sekarang juga! Berikan pada Herman begitu dia sampai di kantor! Saya tidak mau melihat wajahnya lagi di Perdana Enterprise! Saya juga minta Herman di pecat tanpa pesangon sedikitpun!" kata Indra tegas!

Bella kaget mendengar kata-kata Indra. "Apa, Pak? Surat pemecatan terhadap Herman?!"

"Ya"

"Tapi, kenapa?"

"Herman sudah lancang memberitahukan pada Sofie tentang keberadaan say
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • CEO Buaya Darat    Bab 94

    Baru saja Indra selesai menghabiskan makan siangnya yang di pesan secara delivery, pintu ruangannya tiba-tiba terbuka dengan paksa dan ternyata Kayla yang muncul disana dengan di ikuti Bella yang tampaknya tidak berhasil melarang Kayla untuk memasuki ruangan CEO.Indra langsung bangkit berdiri dan wajahnya menampakkan raut kekesalan! "Kurang ajar! Berani sekali kamu masuk secara tiba-tiba kedalam ruangan saya!" bentak Indra begitu melihat Kayla yang ada di depan pintu ruangannya."Kita perlu bicara berdua, Pak Indra!" kata Kayla tegas."Maaf, Pak Indra. Saya sudah melarang Kayla untuk masuk kedalam ruangan Anda karena saya belum meminta izin dari Anda, tapi Kayla memaksa untuk masuk" kata Bella segera membela dirinya sebelum di salahkan oleh Indra."Saya tahu, sekarang kamu pergi saja dari sini! Saya yang akan menangani Kayla!" kata Indra."Baik, Pak" kata Bella dan langsung meninggalkan ruangan CEO.Sementara Kayla segera memasuki ruangan CEO dan berdiri tepat di hadapan Indra. Wajah

  • CEO Buaya Darat    Bab 93

    Indra menatap tajam kearah Herman. "Kamu tidak merasa kalau kamu sudah berbuat salah?! Mengkhianati saya dengan membocorkan tentang keberadaan saya pada Sofie sehingga dia datang ke apartemen dan membuat kekacauan disana?!" hardiknya!Herman kaget sekali mendengar kata-kata Indra. "Jadi karena ini Pak Indra memecat ku?! Karena Bu Sofie membawa-bawa nama ku dalam masalahnya bersama Pak Indra?! Dasar Bu Sofie tidak bisa di percaya! Padahal dia sudah berjanji untuk tidak menyebutkan kalau aku yang telah memberikan informasi mengenai keberadaan Pak Indra!" batin Herman."Saya tidak membutuhkan seorang pengkhianat seperti kamu! Yang bisa dengan mudah membocorkan rahasia saya pada orang yang sudi membayar kamu! Berapa banyak jumlah uang yang Sofie berikan pada kamu sehingga kamu berani mengkhianati saya!" Indra kembali menghardik Herman."Maafkan saya, Pak Indra. Tapi saat itu saya tidak bisa menolaknya! Bu Sofie tampak sangat sedih dan mendesak saya untuk memberitahukan keberadaan Anda! Ka

  • CEO Buaya Darat    Bab 92

    Indra menjalani metting pagi itu dengan pikiran yang kacau. Beberapa poin penting dalam metting itu bahkan tidak bisa di cerna oleh benaknya! Tubuh Indra ada di ruang metting, tapi hatinya melayang pada sosok Marisa yang saat ini tiba-tiba menghilang dari kehidupannya.Baru kali ini di sepanjang tiga puluh tiga tahun usianya, Indra tidak fokus dalam menjalani sesuatu! Indra yang biasanya begitu cerdas dan kreatif kini seolah berubah menjadi seorang idiot yang tidak mengerti apa-apa.Setiap kata-kata yang di ucapkan oleh kliennya dari Surabaya yaitu Pak Setiawan tidak ada sama sekali yang bisa di cerna oleh akal sehat Indra. Indra hanya bisa mengangguk dan tersenyum datar saat Pak Setiawan mempresentasikan bentuk kerjasama yang akan mereka jalani bersama."Bagaimana Pak Indra, apakah Anda berminat dengan presentasi yang saya ajukan dan tertarik menjalin kerjasama dengan perusahaan saya?" tanya Pak Setiawan sesuai mempresentasikan idenya tentang konsep proyek yang akan di jalani dengan

  • CEO Buaya Darat    Bab 91

    Indra sampai di kantor pada pukul tujuh lewat dua puluh menit. Indra sempat merasa heran karena sesampainya di ruangan CEO, Marisa belum ada disana."Tumben Marisa belum ada di kantor. Ini kan hari Senin. Ada dua metting penting juga kalau tidak salah" gumam Indra. "Mumpung masih pagi, sebaiknya saya minta Bella kesini untuk menyelesaikan masalah dengan Herman!"Indra duduk di kursi kerjanya lalu memanggil Bella lewat telepon kantor. Tak lama kemudian Bella tiba di ruangan CEO."Selamat pagi, Pak Indra. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Bella."Bella, saya minta kamu untuk membuat surat pemecatan terhadap Herman, sekarang juga! Berikan pada Herman begitu dia sampai di kantor! Saya tidak mau melihat wajahnya lagi di Perdana Enterprise! Saya juga minta Herman di pecat tanpa pesangon sedikitpun!" kata Indra tegas!Bella kaget mendengar kata-kata Indra. "Apa, Pak? Surat pemecatan terhadap Herman?!""Ya""Tapi, kenapa?""Herman sudah lancang memberitahukan pada Sofie tentang keberadaan say

  • CEO Buaya Darat    Bab 90

    Marisa pulang ke kosan nya dengan perasaan sedih bercampur kecewa. Bagaimana caranya Marisa membuat email pengunduran diri pada Bella? Marisa yakin Indra akan marah besar dan memberikan rekomendasi buruk untuk dirinya.Tapi kalau tidak, bagaimana dengan Sofie? Sofie bilang kalau Marisa adalah penyebab Indra meninggalkannya. Kalau Marisa resign dari Perdana Enterprise, mungkin saja hubungan Sofie dan Indra bisa di selamatkan dan Sofie bisa membantu Marisa agar Indra mau memberikan rekomendasi bagus untuk dirinya.Gery yang saat itu sedang mencuci motornya di depan kosan, melihat bagaimana Marisa muncul dengan wajah yang pucat dan tampak bersedih."Darimana kamu, mar? Pergi gak bilang-bilang?! Bawa jajanan gak?" tanya Gery."Aku dari kafe, Ger" jawab mau seraya duduk di depan kosan Gery.Gery merasakan ada sesuatu pada masa suara Marisa yang pelan. Gery segera menyudahi aktivitasnya mencuci motor dan ikut duduk di samping Marisa."Kok abis dari kafe malahan kelihatan sedih. Ada apa?" ta

  • CEO Buaya Darat    Bab 89

    Ketika Marisa sampai di cafe yang dijadikan tempat untuk bertemu dengan Sofie, Sofie tampak sudah berada disana. Sofie duduk sendiri di temani segelas susu hangat. Marisa segera ikut duduk dan menyapa Sofie dengan ramah."Selamat pagi menjelang siang, Bu Sofie"Sofie hanya melempar senyum dingin. Membuat Marisa tidak enak hati. Marisa bisa mencium ada sesuatu yang tidak beres. Marisa coba menguatkan hatinya sendiri dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT."Kamu mau pesan makanan atau minuman, Marisa?" tanya Sofie."Saya pesan jus jeruk saja" kata Marisa.Sofie melambaikan tangannya pada seorang pelayan dan memesan satu gelas jus jeruk untuk Marisa. Tak lama kemudian pesanan datang dan kini Marisa siap untuk mendengarkan apa yang akan Sofie bicarakan dengannya."Saya meminta kamu kesini karena ada satu hal yang ingin saya bicarakan dengan kamu, Marisa" kata Sofie."Ada apa, Bu?" tanya Marisa."Kemarin saya sudah menemui Indra ke apartemennya di antar oleh Herman. Disana Indra tidak ber

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status