Share

38 | Make Love

Author: Eliyen Author
last update Last Updated: 2025-08-23 18:03:55

“Bisakah … kamu jangan berhenti … menyentuhku, Akash?”

Mata pria itu menggelap. Dia yang berada di atas Gista langsung menunduk, meraup bibir merah yang baru saja memohon satu permintaan padanya.

“Rileks,” bisik Akash saat merasakan tubuh kaku dan tegang Gista. Jarinya perlahan naik dan masuk ke balik baju Gista.

Wanita itu memejamkan mata, membiarkan sentuhan Akash menyusuri punggungnya. Rasa kaku perlahan-lahan mengendur. Dia bisa merasakan tangan Akash kembali bergerak lalu Gista merasakan bra yang dipakainya melonggar.

“Apa … apa kamu mau mengajariku? Aku tak tahu apa-apa,” bisik Gista malu.

“Tentu, tapi pertama, kamu harus belajar percaya.”

Gista mengerjap. Dia merasakan telapak tangan Akash menutupi salah satu payudaranya. Sensasi aneh itu kembali datang.

“Bagaimana rasanya?” Jari Akash memainkan puncak dada Gista.

“Aneh,” jawab wanita itu jujur, tetapi badannya mulai gelisah. Ini berbeda dengan saat mereka bermesraan di sofa rumahnya dulu. Ini … lebih baru.

l

“Aneh bagaimana?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • CEO Dingin Itu Mentor Bercintaku   40 | Kabut Gairah di Matamu

    "Ah!" Satu desahan keras lolos dari mulutnya. Gista langsung membekap mulut dan membelalakkan mata. Dengan wajah merah padam, dia menoleh kanan kiri.“Untung nggak ada orang.” Gista memukul pelan mulutnya sendiri. “Lagian ngapain sih, kaki pakai kejedot meja segala? Yang nggak tahu bisa ngira aku lagi nggak-nggak, nih.”Di luar suara hujan yang turun deras membuat nyali Gista sedikit ciut. Dia menyalakan senter ponsel. Resiko lembur di tengah hujan badai seperti sekarang memang harus siap bila sewaktu-waktu mati lampu.Awalnya Gista memeriksa MCB yang ternyata baik-baik saja. Pas kembali ke meja, dia malah tersandung kaki meja.Pandangan Gista tertuju ke laptop, tetapi bukan tulisan yang dilihatnya, melainkan wajah Akash yang bergairah saat berada di atasnya semalam.“Aku hampir gila mikirin kamu.” Gista meletakkan kepala di meja. “Padahal udah aku cuekin, kenapa masih juga aku mikirin kamu terus?”“Memikirkan apa?”Gista langsung duduk tegak. Jeritan ketakutannya membahana di kantor

  • CEO Dingin Itu Mentor Bercintaku   39 | Bercak Lengket di Paha

    [Kenapa ada cowok di sebelahku?]Gista membuka mata dan syok berat. Biasanya dia bangun sendirian. Kini ada seorang …. “AKASH?” Gista langsung menutup mulut. Dia berbalik pelan, berusaha tidak menimbulkan suara, dan kejutan kedua datang.Selimutnya melorot setengah dada. Mata Gista melotot saat menyadari dadanya menyembul keluar. Tak ada pakaian. Hanya selimut yang menutup tubuh.Dan saat itulah, matanya menangkap baju-baju berserakan di lantai. Jantung Gista berdentum kencang.“Sudah bangun?”Tangan Akash melingkari pinggangnya. Gista membeku. “Andai ini Minggu.” Akash menarik Gista merapat padanya. Wajah Gista merah padam saat merasakan ketelanjangan Akash, juga bagian milik pria itu yang terasa keras menekan bagian belakang tubuh Gista.“Aku bisa seharian bersamamu di tempat tidur.” Akash mencium bahu telanjang Gista. “Kamu nggak apa-apa?”Setelah mendengar pertanyaan itu, otak Gista mulai merespons. Memori tubuhnya terbuka, menampilkan ingatan semalam, dan akhirnya bermuara ke

  • CEO Dingin Itu Mentor Bercintaku   38 | Make Love

    “Bisakah … kamu jangan berhenti … menyentuhku, Akash?”Mata pria itu menggelap. Dia yang berada di atas Gista langsung menunduk, meraup bibir merah yang baru saja memohon satu permintaan padanya.“Rileks,” bisik Akash saat merasakan tubuh kaku dan tegang Gista. Jarinya perlahan naik dan masuk ke balik baju Gista.Wanita itu memejamkan mata, membiarkan sentuhan Akash menyusuri punggungnya. Rasa kaku perlahan-lahan mengendur. Dia bisa merasakan tangan Akash kembali bergerak lalu Gista merasakan bra yang dipakainya melonggar.“Apa … apa kamu mau mengajariku? Aku tak tahu apa-apa,” bisik Gista malu.“Tentu, tapi pertama, kamu harus belajar percaya.”Gista mengerjap. Dia merasakan telapak tangan Akash menutupi salah satu payudaranya. Sensasi aneh itu kembali datang.“Bagaimana rasanya?” Jari Akash memainkan puncak dada Gista.“Aneh,” jawab wanita itu jujur, tetapi badannya mulai gelisah. Ini berbeda dengan saat mereka bermesraan di sofa rumahnya dulu. Ini … lebih baru.l“Aneh bagaimana?”

  • CEO Dingin Itu Mentor Bercintaku   37 | Lidah yang Saling Bertaut

    “Akash! Turunin aku!”Pria itu menghentikan kendaraan di tepi jalan. Lampu sein berkedip cepat. Tanpa banyak kata, Akash meraih tengkuk Gista dan melumat bibirnya kuat-kuat.Gista membelalak, tetapi dengan cepat membuka mulut, membalas perlakuan Akash.Di luar hujan deras mulai turun. Tetesan airnya memukul-mukul atap mobil. Hanya satu dua kendaraan yang berseliweran di jalanan kompleks itu.Tanpa sadar tangan Gista menyelinap ke rambut Akash dan menarik pria itu. Akash melepas sabuk pengaman. Lidah keduanya saling bersentuhan. Gista mendesah pelan sebelum melepas ciuman karena mulut Akash yang tersenyum lebar.“Apa?” tanya Gista bingung.Akash menggeleng. Dia kembali melajukan kendaraan menuju apartemennya alih-alih kembali ke rumah Gista.“Aku melihatmu diantar Arvin,” ucap Akash setelah mereka berada di ruang duduk apartemen yang hangat.Gista membeku. Pandangannya terarah ke pemandangan di luar jendela. Cahaya lampu kota lebih menarik minatnya ketimbang menjawab pertanyaan Akash.

  • CEO Dingin Itu Mentor Bercintaku   36 | Tatapan Liarmu di Tubuhku

    “Menyentuhmu? Tidak, Nona Penulis. Bukannya kita sedang melakukan riset tentang ‘tatapan’?” Akash bertanya jenaka.Gista frustrasi. Badannya mendamba sentuhan pria itu. Dia menggeliat. Tangannya mencengkeram, berusaha menahan ledakan gairah yang timbul hanya dari tatapan Akash.“Kamu ingin?” tanya Akash akhirnya, seolah mengetahui beban putus asa wanita itu.Gista tanpa malu mengangguk. “Kalau begitu, memohonlah padaku.”Gista bergeming. Tinjunya terkepal di atas kepala. Matanya penuh sorot mencela, tetapi juga mengharap. Dia sudah ingin memohon, tetapi lagi-lagi perkataan Arvin melintas di kepalanya.[“Dia hanya ingin mempermainkanmu.”][“Jika sudah bosan, dia akan mencampakkanmu.”]Gista belum pernah bercinta. Akash adalah pengalaman pertamanya dalam hal keintiman. Namun, secara naluriah, Gista tahu. Jika dia mengabulkan permintaan pria itu, dirinya benar-benar akan jatuh dalam permainan Akash.“Nggak,” suara Gista berubah dingin. Dia menekan dalam-dalam gairahnya yang masih berkob

  • CEO Dingin Itu Mentor Bercintaku   35 | Eksperimen Sensual

    “CEO Salim cuma bisa nyakitin perempuan, Gis. Semua orang yang kenal dia sudah tahu. Dia cuma jadikan kamu mainan sesaat, setelah bosan bakal dia buang. Aku punya buktinya.”Informasi klise. Seperti dalam novel-novel romansa yang dibacanya, Gista mendengar kalimat berulang itu. Jadi, dia hanya mengedikkan bahu dan berkata tenang.“Masalahku adalah urusan pribadiku, Kak Arvin. Trims karena udah ngasih tahu.” Gista menatap Arvin. “Terkadang apa yang orang lihat belum tentu yang terjadi sebenarnya, Kak.”Arvin menggeleng-geleng. “Aku cuma pengen lindungi kamu dari patah hati.”“Aku nggak perlu dilindungi, Kak.” Gista beranjak. Di ambang pintu pantri, dia berhenti sejenak. “Oh, soal bukti itu, aku nggak peduli. Itu kehidupan pribadi Pak Akash. Aku nggak berhak mencampuri.”Obrolannya dengan Arvin sudah selesai sejak berjam-jam lalu. Sekarang Gista sedang duduk nyaman di sofa ruang tengahnya. Di luar hujan deras. Malam beranjak tinggi. Sepi mencekam, tetapi tidak dengan pikiran Gista yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status