Share

277. Cepat Atau Lambat

Author: Indy Shinta
last update Huling Na-update: 2025-07-13 23:11:42

“Fyi, Ma. Aku udah beberapa kali nembak Cheryl tapi ditolak. Dan sekarang, Mama pengen aku nembak Cheryl lagi? Di depan Mama? Mama siap tengsin ngeliat anak bujang semata wayang ini bakal ditembak lagi?” cerocos Axel setengah bercanda, setengah serius.

Mulut Nyonya Linda membulat dramatis. “Wah, kasihan sekali anak lelakiku satu-satunya ini?” godanya dengan nada pura-pura prihatin, padahal sorot matanya jelas-jelas menyimpan tawa.

Axel mendengus. ‘Mama macam apa ini?’ batinnya. Bukannya membela, malah senang saat anaknya gagal di medan percintaan.

Sementara itu Nyonya Linda hanya mengulum senyum. Ia melirik Cheryl, lalu berkata dengan nada ringan, “Bagus, Cheryl. Kamu masih muda, pintar, dan cantik. Masa depanmu masih panjang. Sekarang ini… lebih baik kamu sibuk mengembangkan karirmu, daripada terbuai rayuan gombal lelaki yang belum tentu bisa kasih kamu jaminan kesejahteraan di masa depan.”

Axel langsung manyun. Hih! Bukannya membantu menaikkan pamornya sebagai ‘calon pewaris tungga
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ulvie yana
cheryl tetapkan pilihanmu ,,jgn ngegangung axel klo mau pilih valen,abaikan bara........
goodnovel comment avatar
Nurliana Ali
wah wah....cari alasan dulu cheryl biar jgn ketauan tinggal dgn valen
goodnovel comment avatar
Heri Wanti
yg problematic disini siapa c... bara apa cheryl.
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • CEO Dingin yang Terpaksa Menikahiku   277. Cepat Atau Lambat

    “Fyi, Ma. Aku udah beberapa kali nembak Cheryl tapi ditolak. Dan sekarang, Mama pengen aku nembak Cheryl lagi? Di depan Mama? Mama siap tengsin ngeliat anak bujang semata wayang ini bakal ditembak lagi?” cerocos Axel setengah bercanda, setengah serius. Mulut Nyonya Linda membulat dramatis. “Wah, kasihan sekali anak lelakiku satu-satunya ini?” godanya dengan nada pura-pura prihatin, padahal sorot matanya jelas-jelas menyimpan tawa.Axel mendengus. ‘Mama macam apa ini?’ batinnya. Bukannya membela, malah senang saat anaknya gagal di medan percintaan.Sementara itu Nyonya Linda hanya mengulum senyum. Ia melirik Cheryl, lalu berkata dengan nada ringan, “Bagus, Cheryl. Kamu masih muda, pintar, dan cantik. Masa depanmu masih panjang. Sekarang ini… lebih baik kamu sibuk mengembangkan karirmu, daripada terbuai rayuan gombal lelaki yang belum tentu bisa kasih kamu jaminan kesejahteraan di masa depan.”Axel langsung manyun. Hih! Bukannya membantu menaikkan pamornya sebagai ‘calon pewaris tungga

  • CEO Dingin yang Terpaksa Menikahiku   276. Canggung

    Cheryl duduk kaku di kursinya. Di depannya, meja makan marmer putih terbentang dengan deretan piring porselen dan vas bunga segar yang wangi. Aroma steak wagyu panggang, sup krim jamur, dan salad segar memenuhi ruangan, membuat perut Cheryl yang sedari tadi berontak langsung bergolak lagi.Axel duduk di sebelahnya, menuangkan air minum ke gelas Cheryl. Sementara di ujung meja, Nyonya Linda memandang Cheryl dengan senyum hangat yang sama sekali tak terasa dibuat-buat.“Ayo makan, Cheryl. Jangan malu-malu,” ujar Nyonya Linda sambil mendorong mangkuk salad ke arah Cheryl.Cheryl buru-buru tersenyum sopan, berusaha menelan gugup di tenggorokan. “Terima kasih, Tante,” katanya pelan.“Tadi kudengar dari Axel, kamu dapat beasiswa S2?” tanya Nyonya Linda, mencondongkan badan sedikit ke depan. Tatapannya tajam tapi hangat—mata seorang ibu yang tulus ingin tahu.Cheryl mengangguk singkat. “Iya, beasiswa dari Sinar Abadi Foundation. Kebetulan… saya memang ingin melanjutkan kuliah sambil kerja.”

  • CEO Dingin yang Terpaksa Menikahiku   275. Ikut Bangga

    Mesin Lamborghini meraung pelan, ban sportnya berdecit ringan saat melewati portal keamanan di sebuah kawasan elite Kebayoran Baru—Jakarta Selatan. Cheryl terbelalak, menatap deretan rumah megah di sisi kanan-kiri jalanan paving yang rapi. Kanopi pohon-pohon mahal meredam terik matahari, memantulkan kilau jingga di kap mobil oranye terang itu.Cheryl terkejut saat Axel membelokkan setir, masuk ke jalur batu koral putih, menuju sebuah gerbang rumah besar yang terbuka otomatis begitu sensor mendeteksi mobil mereka. Pilar-pilar tinggi, lampu taman elegan, dan taman depan yang asri langsung menyambut. Di ujung jalur, terpampang rumah modern minimalis dengan desain kaca tinggi, kayu solid, dan sentuhan marmer di fasadnya. Terlihat luas, tenang, tapi juga memancarkan aura kelas atas.“Axel, kita ke mana ini? Memangnya di sini ada restoran?” tanya Cheryl bingung. Suaranya terdengar bergetar, seiring Lamborghini melaju perlahan melewati gerbang terbuka.Axel hanya tersenyum kecil, tak menja

  • CEO Dingin yang Terpaksa Menikahiku   274. Siap Sakit Buatmu

    Mesin Lamborghini meraung halus di jalan protokol Senayan. Di luar kaca jendela yang sedikit gelap, gedung-gedung tinggi SCBD lewat bagai klip musik super mahal.Di dalam kabin supercar berbalut kulit hitam dan aksen emas itu, suasana justru terasa jauh lebih santai dibanding tampilan luarnya yang sangar.Hembusan AC dingin dari ventilasi di dashboard Lamborghini menampar halus kulit leher Cheryl, menepis sisa hawa panas Jakarta siang itu. Aroma kulit asli yang mahal, bercampur wangi maskulin parfum Axel, memenuhi ruang sempit kabin. “Kita mau ke mana sih? Buruan, aku udah lapar, tau! Jangan cuma muter-muter nggak jelas cuma buat pamer mobilmu,” omel Cheryl sambil memangku plakat penghargaan dengan satu tangan, sementara tangan satunya memeluk buket bunga dan boneka beruang raksasa yang nyaris memenuhi setengah kabin.Bahunya sedikit terangkat, berusaha menahan plakat agar tidak tergores sabuk pengaman. Sesekali boneka beruang itu bergeser, menabrak lututnya setiap kali Axel memindah

  • CEO Dingin yang Terpaksa Menikahiku   273. Cowok Lolipop

    Cheryl melangkah cepat keluar dari aula, menyusup di antara barisan wisudawan yang bergerak lambat karena sibuk foto dan saling bersalaman. Ia tidak ingin satu pun momen tersisa untuk kemungkinan bertemu mata dengan Bara. Saat pria itu sempat menoleh ke arah barisannya, Cheryl sudah menghilang, membungkuk sedikit sambil menghindari pandangan—seolah sedang mencari sesuatu di lantai, padahal yang ia cari hanyalah jalan kabur.“Cheryl! Ayo kita foto bareng!” panggil salah satu teman seangkatannya begitu melihatnya di koridor luar aula.Sial.Langkah Cheryl terhenti. Beberapa tangan langsung menarik lengan jubah toganya, menariknya masuk ke dalam lingkaran kecil para gadis ekonomi yang sudah siap dengan kamera dan senyum merekah.“Mau ke mana sih? Kapan lagi kita foto bareng?” omel Rina sambil menggandeng pinggang Cheryl.“Sekali lagi ya... Satu, dua, cheese...!”Cheryl terpaksa menyunggingkan senyum semanis mungkin ketika kilau kamera dari ponsel-ponsel mereka mulai menyambar. Blitz dem

  • CEO Dingin yang Terpaksa Menikahiku   272. Aku Bangga Padamu

    Prosesi wisuda dimulai. Satu per satu nama-nama dipanggil, menggema dari pengeras suara di tengah aula megah JCC Senayan. Para wisudawan dan wisudawati berdiri satu demi satu, berjalan tertib menuju panggung utama. Kamera-kamera bersiap mengabadikan setiap momen berharga itu. Sorot lampu mengikuti langkah mereka.“Cheryl Anindita, Fakultas Ekonomi.”Nama itu mengudara jernih dari atas podium, dan seketika, suasana di dalam ruangan berubah. Suara tepuk tangan yang semula datar kini terdengar berbeda—lebih ramai. Lebih bersemangat.Gemerisik pun menyeruak dari deretan hadirin.“Oh jadi itu yang namanya Cheryl Anindita, yang disebut-sebut Pak Bara tadi… ternyata anak ekonomi.”“Wah, cantik ya. Nggak heran.”“Menurutmu, mungkin nggak kalau Pak Bara naksir Cheryl?”“Mungkin aja, apa sih yang nggak mungkin di dunia ini?”“Tuh, liat aja… dia aja sampai berdiri sambil tepuk tangan buat Cheryl.”“Senyumnya dong… kayak lagi senyumin pacar.”“Ih. Tapi kan Pak Bara udah ada tunangan.”“Tapi gos

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status