Beranda / Romansa / CEO Manja : Jangan Ganggu Istri Rahasiaku yang Cantik / Bab 1 Bisakah Kau Tetap Tinggal di Sini?

Share

CEO Manja : Jangan Ganggu Istri Rahasiaku yang Cantik
CEO Manja : Jangan Ganggu Istri Rahasiaku yang Cantik
Penulis: The Running Lamb

Bab 1 Bisakah Kau Tetap Tinggal di Sini?

Penulis: The Running Lamb
Hujan deras menyelimuti kegelapan malam seperti tumpahan tinta hitam. Kilatan petir membelah langit malam dan menyinari wajah pucat seseorang.

Susan Shelby mencengkeram payungnya saat dia melihat kejauhan dengan gugup.

Julian telah berjanji padanya bahwa dia akan pulang malam ini, tetapi waktu sudah menunjukkan pukul 10, dan dia masih belum terlihat.

Apakah dia tidak menepati janjinya lagi?

Susan mengencangkan cengkeramannya pada payung sementara matanya menunjukkan sebuah bayang ketidakberdayaan.

Tiba-tiba cahaya terang melintas di kejauhan. Sebuah mobil mewah yang seakan menyatu dengan kegelapan malam pun muncul.

Julian! Itu adalah mobil Julian.

Susan bergegas dengan penuh semangat.

Cit!

Saat mobil berhenti, setengah pakaian Susan basah kuyup oleh percikan air. Meski demikian, perempuan itu tidak menyadarinya ketika dia dengan riangnya berkata, "Julian, kau..."

“Idiot, apa kau tidak tahu cara bersembunyi?” Sebelum dia dapat menyelesaikan kalimatnya, seorang pria turun dari mobil dengan marah.

Fitur wajah pria itu sangat sempurna dan terlihat pantulan rasa kebencian yang tak terlukiskan di antara kedua alisnya.

Di detik itu, mata hitam pekatnya menatap dengan kilatan yang mengancam ke arah Susan yang kini berpakaian basah, memeluk siluet tubuhnya dengan erat.

“Aku…” Susan merasa sedikit cemas akan ledakan tiba-tiba amarah pria itu.

Pria yang berdiri di depannya adalah Julian Shaw. Dia adalah suaminya dan tuan yang mengendalikan nasibnya.

Melihat Susan yang gemetar ketakutan, Julian pun menahan amarahnya dan menekan nada suaranya saat dia bertanya, “Kenapa kau masih berdiri di sini? Untuk mempermalukan kita?”

Setelah mengatakan itu, dia pun masuk ke dalam rumah.

“Baiklah,” Susan menjawab dengan panik, “Aku...Aku membawakan payung untukmu.”

“Kau tidak perlu melakukannya. Uruslah dirimu sendiri saja sudah cukup." Suara Julian menyiratkan sarkasme.

Dia menggantungkan blazernya yang basah kuyup karena hujan, lalu dia melepas dasinya dan membuka kancing dua kancing mansetnya. Setelah itu, dia memelototi wanita itu dengan tidak sabaran. "Katakan! Kenapa kau memintaku untuk datang ke rumah?"

“Kau…kau sudah tidak ada di rumah selama setengah bulan,” Susan menjawab dengan lembut, “Kita adalah pasangan suami dan istri. Lebih baik bagimu jika kau pulang. ”

Tatapan Julian meredup dan dia memandang Susan dengan harapan yang tak terkatakan di hatinya saat dia mengangkat alisnya. “Perempuan, kau tidak mungkin… merindukanku, bukan? Apakah kau jatuh cinta padaku? Kau tidak mungkin sebodoh itu.”

“Tidak, bukan itu.” Susan meremas tangannya.

Pernikahan antara dia dan Julian Shaw telah menjadi transaksi belaka sejak awal. Cinta adalah kata absurd semata yang tidak berani dia pikirkan.

Bantahan cepat Susan membuat Julian geram.

“Lalu, kenapa kau ingin aku pulang?” Suaranya menjadi dingin sekali lagi.

Susan pun menjadi kaku saat mencengkeram ujung bajunya dengan erat. "Aku... aku..."

"Jika tidak ada apa-apa, aku pergi." Julian tampak sedikit kesal. “Aku tidak ingin menyia-nyiakan kehidupan malamku yang menarik untukmu. Dan kau, ganti bajumu dan pergilah tidur!"

Kesehatan wanita ini sudah lemah, namun ia tetap saja tidak berganti pakaian meski semua pakaian yang dikenakannya basah.

Sungguh bodoh!

Tanpa ragu-ragu, Julian berbalik untuk pergi. Tepat ketika dia berjalan ke pintu masuk, terdengar sebuah suara gemetar dari belakang. “Julian, t-tunggu.”

"Apa yang kau mau sekarang?" Julian berbalik dengan gelisah. Kemudian, bola matanya tiba-tiba mengerut.

Tangan Susan gemetar saat dia membuka kancing pakaiannya.

"Kau, tahukah kau apa yang kau lakukan?"

Susan berkata dengan gemetar, “Aku tahu. Kita ... kita berdua adalah suami dan istri. Kita sudah menikah selama setahun, jadi kita harus…”

Julian berhenti mendengarkan. Dia berjalan mendekat, dan membopongnya ke kamar tidur.

Di dalam lingkup lengannya, Susan menghela napas lega. Dengan cara ini, dia dapat menyelesaikan apa yang diinginkan oleh ibu mertuanya, dan biaya pengobatan kakak laki-lakinya akan terjamin.

Buk!

Susan terlempar ke atas tempat tidur, merasa siap akan apa yang terjadi.

Tapi, kenapa…

Hatinya masih terasa perih.

Orang yang pernah berjanji padanya bahwa mereka akan hidup bersama selamanya, sekarang telah bertunangan dengan orang lain. Dia sendiri juga telah memiliki suami sekarang, sehingga janji yang dibuat sebelumnya tidak akan pernah terpenuhi.

Susan menarik napas dalam-dalam. Dia sendiri yang tidak bisa melepaskan jalinan hubungan sebelumnya, tapi sekarang dia harus melepaskannya. Namun, dia tidak tahu mengapa dia merasa begitu sedih.

Air mata menggenang di matanya dan beberapa tetes air mengalir di pipinya tanpa sadar. Seketika perasaan tertekan itu sirna.

Dia membuka matanya dan melihat Julian memelototinya dengan dingin sementara matanya dipenuhi gejolak amarah.

"Apakah kau menangis?" Dia meraih kerah bajunya. “Apakah kau memikirkan Luke Jenkins lagi?”

“Aku…” Nama pria yang berada di dasar hati Susan kini terbongkar. Perempuan itu lalu dengan panik berteriak, "Aku hanya... hanya..."

“Hanya apa?” cibir Julian, "Jangan lupa. Luke yang selama ini kau pikirkan sudah memiliki tunangan dan mereka akan segera menikah!"

"Aku tahu!" Susan sedikit gemetar. "Hubungan antara aku dan dia hanyalah masa lalu, dan aku tidak melakukan apa-apa!"

“Ya, kau memang tidak melakukan apa pun. Kau hanya memikirkan orang lain sepanjang hari sementara kau menjadi Mrs. Shaw."

Susan menatapnya dengan rasa takut di matanya.

Gelombang pikiran negatif yang tak dapat dijelaskan oleh kata, melanda hati Julian saat dia memandang istrinya seperti kelinci kecil yang ketakutan. Dia berbalik dan mendengus. "Lupakan saja. Aku memiliki urusan lain. Aku…"

“Julian.” Dengan gelisah, Susan tiba-tiba memeluknya dari belakang. “Bisakah kau tinggal di sini malam ini?”

Telapak tangannya yang sedingin es tampaknya memiliki sensasi api yang berkobar.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nit
novel kok panjang amaaattt
goodnovel comment avatar
Cak Ali
selamat menunggu
goodnovel comment avatar
indai anna
baik...slmt mbca kpda yg belum
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • CEO Manja : Jangan Ganggu Istri Rahasiaku yang Cantik   Bab 606 Tamat (2)

    Susan masih merajut syalnya dengan santai. Pada suatu malam, setelah semua orang tidur, Julian turun dari tempat tidurnya tanpa suara. Dengan menggunakan cahaya redup sebagai satu-satunya sumber cahayanya, ia mulai mempelajari cara merajut syal.Seseorang harus menuai apa yang telah dia tabur. Karena dia telah memulai semua ini, dia harus mengakhirinya sendiri tidak peduli betapa sulitnya itu.Julian tidak bisa gagal. Dia adalah CEO sebuah perusahaan. Dia adalah pembelajar yang cepat, jadi hanya butuh tiga hari untuk belajar merajut syal.Kemudian, dia selesai merajut syal sendiri dalam dua malam.Dia mengenakan syal ke perusahaan keesokan harinya.Meskipun masih terlalu dini untuk mengenakan syal dan seluruh tubuhnya berkeringat, pujian yang dia terima dari karyawannya menambah kesombongannya sehingga dia merasa itu sepadan.Tiba-tiba, sekretarisnya memanggilnya."Mr. Shaw, Mrs. Shaw ada di sini untuk menemuimu."“Susie? Biarkan dia masuk.”Sekretaris itu ragu-ragu sejenak dan kemudia

  • CEO Manja : Jangan Ganggu Istri Rahasiaku yang Cantik   Bab 605 Tamat (1)

    Sambil menatap sungai yang berkelap-kelip seperti berlian, Julian berkata dengan suara berbisik, “Semuanya sudah berakhir, Susie.”Hanya pada saat inilah semuanya berakhir.Susan mengangguk dengan ekspresi kompleks di wajahnya.Julian mengusap rambut Susan tetapi tidak mengatakan apa-apa.Matahari sore telah mewarnai permukaan sungai dengan lapisan emas. Waktu sepertinya telah berhenti, dan semuanya begitu halus seolah-olah ini adalah mimpi.Setelah beberapa lama, Susan ragu-ragu dan menyandarkan kepalanya ke bahu Julian.Sudut bibir Julian sedikit melengkung. Kemudian, dia meraih Susan dan memeluknya erat-erat.Willa telah menjadi akar dari semua masalah ini, dan dia telah mendapatkan pembalasan yang pantas diterimanya.Namun, trauma yang dia tinggalkan belum hilang sama sekali.Dalam beberapa bulan terakhir, Julian merasa ada dinding tak terlihat antara dia dan Susan. Tidak peduli seberapa keras mereka berusaha, mereka berdua tidak bisa kembali ke kedekatan yang biasa mereka bagi di

  • CEO Manja : Jangan Ganggu Istri Rahasiaku yang Cantik   Bab 604 Eksekusi

    Sikap Susan Shelby diperlihatkan dengan sangat kentara, namun sikapnya sama sekali tidak berlebihan dibandingkan dengan tindakan yang dilakukan oleh Madam Shaw.Julian Shaw hanya berterima kasih atas sikap Susan. Julian tidak memiliki keluhan.Madam Shaw pergi, sementara Willa Doyle dipenjara.Oliver Wright sengaja melihat situasi Willa dan menjelaskannya kepada Susan dengan jelas saat dia kembali.“Willa telah dijebloskan kedalam penjara dengan keamanan maksimum. Para wanita yang dipenjara di sana semuanya sangat kejam dan tanpa ampun. Kemampuan Willa menghasilkan virus sama sekali tidak berguna di penjara. Penampilannya yang centil membuatnya terlihat seperti minta diganggu.“Penjaga penjara sudah mempertimbangkan untuk memberinya perlakuan khusus karena kehamilannya. Namun, dia masih dalam kondisi yang sangat tragis. Trik para narapidana wanita tak terbayangkan. Kamu tidak dapat memikirkan apa saja yang bisa atau tidak bisa mereka lakukan. Mereka melakukan segalanya, termasuk meluda

  • CEO Manja : Jangan Ganggu Istri Rahasiaku yang Cantik   Bab 603 Mengantar Pergi

    ‘Jika Ibu memilih untuk tetap tinggal, aku tidak tahu apa gunanya mempertahankan hubungan orang tua-anak ini nantinya…’Lutut Madam Shaw lemas dan dia hampir jatuh ke tanah.Ucapan Julian Shaw bergema dengan keseriusan yang belum pernah terjadi sebelumnya.Apakah… Apakah dia benar-benar berusaha untuk menyangkal ibunya?Semua yang madam Shaw lakukan adalah untuk Shaw.Julian, yang sepertinya bisa membaca pikiran Madam Shaw, berkata dengan acuh tak acuh, "Ibu adalah keluarga bagiku, namun aku sudah memiliki lebih dari satu anggota keluarga sekarang. Dulu, aku membuat kesalahan besar dengan menoleransi Ibu saat Ibu menyakiti Susie dan Chessie. Namun, aku tidak akan melakukannya lagi. Mereka berdua adalah orang terpenting dalam hidupku, dan aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti mereka lagi, bahkan Ibu pun tidak boleh."Saat Julian berbicara, dia menoleh ke Susan dan berkata, “Susie, ayo pergi.”Madam Shaw tercengang karena kebingungan saat dibiarkan berdiri di tempat yang sama send

  • CEO Manja : Jangan Ganggu Istri Rahasiaku yang Cantik   Bab 602 Tak terbantahkan

    Paha bagian dalam seseorang dapat dianggap sebagai area tubuh yang sangat pribadi.Ada bunga di sana?Madam Shaw melihat Willa Doyle dengan curiga.Meskipun Willa masih menunjukkan sikap yang kuat, kepanikan yang jelas terlihat melewati tatapannya.Meskipun dia tenang dengan cepat, Madam Shaw berhasil memperhatikan ekspresinya.Madam Shaw merasakan jantungnya berdegup kencang.Mungkinkah Trey Lowe mengatakan yang sebenarnya?“Omong kosong macam apa yang kamu bicarakan?” Willa membantahnya dengan keras. “Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan.”“Kita sangat bergairah hari itu. Kamu tidak bisa begitu saja melawanku dan menolak untuk mengakuiku sekarang." Bagaimana mungkin seorang gangster seperti Trey membiarkan Willa membicarakan masalah ini secara ambigu? Dia berjalan mendekat dan mencoba menurunkan celana Willa. “Kita akan mencari tahu apakah ada tato atau tidak setelah kita memeriksanya.”“Hentikan, hentikan!” Willa memekik.Madam Shaw ingin membantu secara tidak sadar, tetapi pe

  • CEO Manja : Jangan Ganggu Istri Rahasiaku yang Cantik   Bab 601 Itu Bukan Anakku

    Wajah Willa langsung memucat saat Chesney berbicara dengan sangat jelas.Dia berharap video itu akan menampilkan hal lain saat pertama kali diputar.Namun, saat video terus diputar, dia benar-benar merasakan hawa dingin di punggungnya saat melihat Julian.Fakta bahwa Julian telah menunjukkan video itu kepada mereka berarti dia sudah tahu bahwa Willa adalah orang yang merencanakan kejadian itu beberapa waktu yang lalu.Namun, mengapa Julian masih dengan sabar bekerja dengan Willa selama ini?Mengapa?Alasannya sederhana dan jelas!Sejak awal, Julian hanya ingin mengalihkan perhatian Willa sebentar agar dia setuju untuk merawat Susan.Saat itu, tangan Willa terjalin erat.Willa menggigit giginya dan tidak sabar untuk bergegas maju dan menghancurkan proyektor. Namun, dia tahu tidak ada yang akan berubah.Video itu masih diputar.Semuanya, termasuk Willa menikam dirinya sendiri, meminta bantuan, dan menuduh Susan dan Chessie, terekam dengan jelas dalam video tersebut.Banyak orang yang mer

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status