“Ya, Susan Shelby.” Charlotte memandang Luke dengan aneh. “Kakak, kenapa kau begitu terkejut? Apakah kau mengenal Susan?” Dia hanya bertanya pertanyaan sederhana. Tak pernah terbersit di pikirannya bahwa kakaknya memiliki hubungan dengan Susan."Aku pernah melihatnya beberapa kali saat aku bersama Mandy." Luke menahan keterkejutannya dan berpura-pura menjawab dengan tenang, "Mandy dan aku mengira dia salah satu wanita Julian, tetapi kami tidak pernah mengira bahwa... dia menikah dengannya."'Susan...menikah dengan Julian.' Luke tiba-tiba mendapati dirinya teralihkan.Dia bisa mendengar suara yang tajam di benaknya.“Luke, aku merasa sangat bahagia sekarang. Tapi, aku merasa takut sedikit. Apa menurutmu kita bisa bersama selamanya?”"Tentu saja. Aku, Luke Jenkins, tidak akan menginginkan orang lain selain dirimu.”"Hmph, kau tukang gombal."“Ini bukan kata-kata gombal. Susan, aku…”'Susan.' Kepala Luke mendadak terasa sakit.'Mengapa percakapan seperti itu berputar di kepalanya? Apakah
Di kediaman Shaw.“Chairman Shaw, kau nakal. Bagaimana kam bisa… ”“Apa kau tidak menyukainya?”"Aku menyukainya. Aku sungguh sangat menyukainya…"Susan mengabaikan suara-suara di sofa dan pergi ke ruang tamu tanpa suara.Ketika pintu kamar tamu ditutup, Julian mendengus dan mendorong Isla menjauh."Chairman Shaw..." Isla melihat ke pintu yang tertutup rapat dan tiba-tiba mengerti apa artinya semua ini!Kejadian serupa telah terjadi beberapa kali.Saat Susan muncul, Julian akan berpura-pura dekat dengannya. Begitu Susan pergi, Julian akan mendorongnya menjauh.Isla tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa mengerutkan keningnya saja. 'Tindakan Julian tidak sesuai dengan pendapat Madam Shaw bahwa dia tidak menyukai Susan. Faktanya, dia jelas-jelas ... terlalu peduli dengan wanita ini! Jika memang benar begitu, kenapa dia tidak menyentuh wanita sialan itu? Kalau tidak, aku pasti memiliki kesempatan, bukan?'Entah agenda tersembunyi apa yang dia miliki, Susan telah menghalangi jalannya
Suara itu...Susan berbalik dan melihat Luke menatapnya dengan terkejut.Air mancur di dekat mereka menciptakan kabut tipis di sekitar, melembutkan wajah pria itu seketika.Susan tidak bisa menahan diri untuk melihat segalanya seperti mimpi.Wajah yang tidak asing di tempat yang familiar.Segalanya tampak baru saja terjadi kemarin. Tetapi di saat yang bersamaan, waktu terase seperti seabad telah berlalu."Apa yang kau lakukan di sini?""Apa yang kau lakukan di sini?"Mereka berdua berbicara pada saat bersamaan.Tertegun, Luke kemudian tersenyum pada wanita di hadapannya. “Untuk beberapa alasan, aku selalu menganggap hari ini sebagai hari yang penting, jadi aku datang ke sini.”Jantung Susan berdebar kencang.“Lain kali di hari ulang tahunmu setiap tahun, kita akan datang untuk melihat air mancur. Lalu, aku akan membuatkanmu cincin, oke?”“Apa kau sepelit itu? Apakah cincin itu hanya akan terbuat dari jerami?”“Maksudku cincin sungguhan. Aku ingin memberikanmu sebuah cincin dengan berka
Tanpa sadar, Susan mendorong Luke menjauh.Saat Luke merasakan kehangatan di pelukannya menghilang, ia lalu mengerutkan kening dan tiba-tiba merasa kehilangan."Mrs. Shaw." Julian Shaw menyipitkan matanya dan berkata dengan sinis, “Kau harus mengingat statusmu sebagai wanita yang sudah menikah. Apakah kau begitu putus asa sampai-sampai kau secara terbuka memeluk pria lain selain suamimu?”Wajah Julian kaku. Tidak terlihat jejak amarah di matanya, tetapi terasa hawa kegelapan tersembunyi yang siap menelan siapapun seperti ombak laut. Ekspresinya membuat Susan ketakutan.“Julian, ini semua hanyalah salah paham saja. Aku…” Susan ingin memberikan penjelasan padanya.Luke pun lalu berkata dengan dingin, “Chairman Shaw, Susan adalah istrimu. Bukankah kau seharusnya berbicara dengannya dengan lebih sopan?”“Susan?” Julian tiba-tiba menunjukkan senyuman sinisnya. “Sungguh suatu panggilan yang begitu mesra untuk istriku tercinta. Mr. Jenkins, jangan lupa bahwa kau akan segera menikah!”Luke men
Di kediaman Shaw, lampu bungalow menyala terang.Ketika Susan masuk, dia tercengang melihat ruang tamu yang didekorasi dengan indah. Meja kopi dan kusen jendela dihiasi dengan bunga segar.Ada kue berbentuk rumit di tengah meja makan. Semuanya tampak seperti perayaan ulang tahun seseorang.Perayaan ulang tahun?Hati Susan bergetar.Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menatap Julian. “Julian... kue ulang tahun ini…”Saat itu juga dia merasakan jantungnya berdebar kencang.Julian sebenarnya tahu bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Susan dan bahkan telah mempersiapkan hari ulang tahunnya lebih awal.Itu sebabnya dia pergi lebih awal dari kantor. Dia bukan pergi untuk klien, tetapi untuk menyiapkan perayaan ulang tahunnya!Susan merasakan gelombang harapan yang tak terkatakan di dalam hatinya.“Oh, maksudmu kue ini.” Julian menatap Susan dan mengangkat alisnya. "Aku menyiapkan ini untuk Isla."Harapan di mata Susan langsung sirna. Wajahnya memerah karena malu. "Hah?"“Kurasa kau tid
Sejajar dengan tatapan Susan, mata Julian tiba-tiba menjadi garang.'Wanita ini, kurasa dia tidak akan... Dia ... dia berani!'Susan mengerutkan bibir dan langsung melepaskan cincin kawinnya. Dia lalu menaruh cincin itu di telapak tangan Isla. "Untukmu."‘Berani-beraninya wanita ini!' Ekspresi Julian segera berubah. 'Itu... itu cincin kawinmu!'Mata Isla tanpa sadar bersinar bahagia sambil melihat wajah Julian yang sangat murung.“Aku telah mengatakan ucapan selamat dan memberinya hadiah. Bolehkah aku beristirahat sekarang?” Susan memandang Julian dengan penuh harap. Ia pun tidak menunggu jawabannya dan pergi ke kamar tamu.Pintu tertutup dengan suara keras.Julian tidak percaya bahwa wanita itu mengamuk padanya!'Dia bertemu dengan mantan kekasihnya! Dan sekarang dia marah? Apa-apaan ini?!'"Chairman Shaw, cincin ini..." Isla melihat cincin di jarinya dengan berat hati, tetapi gadis itu melepasnya dan mengembalikannya pada Julian.“Apa menurutmu aku menginginkan barang yang tidak dia
Saat Susan mengabaikan Isla, dia mencoba mati-matian untuk berdiri.Perasaan diabaikan membuat Isla semakin marah.Saat Susan hendak berdiri, lekukan dingin muncul di sudut bibir Isla. Tiba-tiba dia menendang betis Susan dengan keras, membuatnya terkapar di lantai lagi.Isla senang melihatnya menderita dan ia pun lalu berkata, “Mrs. Shaw, lihat dirimu sekarang. Apa kau tahu kalau kau terlihat seperti anjing mati sekarang?! Kau pikir kau siapa berani memegang posisi di samping Julian? Kau tahu betul bahwa Julian tidak menyukaimu dan dia bahkan tidak sudi menyentuhmu. Jika kau memiliki sedikit harga diri, kau seharusnya mengambil inisiatif untuk pergi dan tidak menjadi lintah untuknya. Apa kau mengerti?"Kepala Susan menunduk dan wajahnya pucat. Beberapa saat kemudian dia berkata dengan perlahan, "Apakah ini ... kata-katamu ... atau Julian?"Isla mengangkat alisnya. “Tentu saja, itu kata-kata Julian. Dia berkata kepadaku bahwa dia telah menggunakan semua cara untuk mengusirmu, tetapi kau
Julian ingin mengusirnya?Mata Isla berkedip dengan rasa enggan. Dia mengertakkan gigi dan berkata, "Chairman Shaw, Madam Shaw tidak akan senang jika kau melakukan ini."“Apa aku ingin kau mengkhawatirkan tentang apa yang terjadi antara ibuku dan aku?” Julian menatapnya dengan tidak tertarik. “Aku memberimu 3 menit. Setelah 3 menit, jika aku masih melihatmu di sini, aku akan mengusirmu sendiri."Isla melihat wajah dingin pria itu dan tahu bahwa dia tidak sedang bercanda. Gadis itu pun sontak melangkah pergi. 'Aku belum kalah! Madam Shaw akan membelaku.'Susan mengangkat kepalanya sambil terhuyung-huyung dan menatap Julian dengan bingung. “Kau ... kau mengusirnya? Bukankah kau menyukainya? Apa kau begitu cepat bosan dengannya?”Melihat tatapan bingung Susan, hati Julian berkobar, tetapi dia tidak bisa melepaskan emosinya. Pria itupun hanya menjawab dengan bosan, “Ya, aku bosan padanya.”“Oh, sepertinya Ibu akan segera mengirim orang baru lagi,” kata Susan.Tangan Julian mengepal, tetapi