Share

Permohonan

Jika pertemuan dengan seseorang adalah campur tangan Tuhan, apakah perasaan yang muncul begitu saja adalah salah satu rencananya juga?

Emil baru saja turun dari mobilnya tangan kanannya memperbaiki posisi dasinya dan jas yang sedikit kusut karena pergerakan tubuhnya yang sejak pagi sangat cepat. Laki-laki ini sudah berada di depan restoran Nusantara yang beberapa hari lalu ia datangi bersama dengan investor.

Matanya sinis menatap restoran ini penuh dengan kemarahan, sesekali ia bergumam di dalam hatinya dengan penyesalan. Kakinya yang jenjang melangkah masuk ke dalam restoran, dua orang karyawan sudah siap membukakan pintu untuknya.

“Selamat siang, Pak. Sudah reservasi atau belum?”

Ucapan karyawan hanya di acuhkan oleh Emil ia langsung bergegas berjalan masuk ke dalam kasir untuk menanyakan sendiri ke beradaan chef yang sudah beberapa hari ia cari.

“Saya ingin bertemu dengan semua chef yang ada di sini.”

Mata sang kasir pun terbelalak, tidak menyangka dengan ucapan tersebut.

Setelah s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status