Home / Romansa / CEO Wanita Menikahi 5 Pria / 5.Permintaan Aneh Lainnya

Share

5.Permintaan Aneh Lainnya

Author: Marrygoldie
last update Huling Na-update: 2022-01-15 19:17:05

“Kalian pasti bercanda.” Ucap Quen melongo menatap pemandangan di hadapannya.

Pasalnya, papanya tidak hanya menikahkan dirinya dengan lima pria pilihannya tapi dia juga berniat membuat Quen tidur dengan lima suaminya. Pasalnya setelah pesta pernikahan selesai, Arthur mengantarkan Quen dan kelima suaminya ke sebuah kamar di mana ada sebuah empat ranjang berukuran besar yang dijadikan satu.

Arthur menggelengkan kepalanya. “Tidak, Nona. Eh, maksudku Nyonya. Kata Tuan besar seorang istri, terutama pengantin, baru tidak boleh pisah ranjang. Karena itu Nyonya harus tidur di sini bersama para tuan muda.”

Quen mendengus kesal. “Bukankah ini keterlaluan? Aku sudah menuruti Papa untuk menikah dengan mereka. Dan sekarang dia memintaku untuk tidur bersama lima suamiku. Jangan bilang nanti dia akan meminta cucu.” 

“Benar sekali.” Suara Brandon membuat Arthur, Quen dan kelima suaminya menoleh.

Ayah sang mempelai wanita berjalan masuk dengan ekspresi wajah yang sangat cerah. Akhirnya satu impian yang sudah lama diinginkannya terwujud. Melihat putrinya menikah. Padahal sebelumnya Brandon nyaris menyerah membuat putri satu-satunya itu menikah.

“Benar sekali? Jawaban santai yang menyebalkan, Pa.” Dengan kesal Quen melemparkan buket bunga di tangannya ke arah sang ayah.

Meskipun usianya sudah termasuk tua, tapi Brandon masih gesit menghindari lemparan putrinya. Sehingga buket bunga malang itu terjatuh ke lantai.

“Itu pelajaran penting yang perlu kalian pelajari, Menantu-menantuku.” Ucap Brandon kepada kelima suami putrinya.

“Bagaimana bisa hal itu dijadikan pelajaran, Pa?” Quen mendengus kesal.

Sayangnya berbeda dengan Quen yang kesal, lima pria yang sudah menikah dengan Quen justru menghampiri mertua mereka.

“Wow, tadi jurus yang hebat, Pa.” Puji Ace mengacungkan dua jempol tangannya.

Dengan besar kepala Brandon berkata, “tentu saja hebat. Aku sudah mengenal putriku sejak lahir. Jadi tahu segalanya mengenai, Quen. Dia punya tanda lahir lucu dibagian tersembunyi.”

Seketika mata Ace berbinar mendengar ucapan mertuanya. “Apakah di dadanya, Pa? Dada kanan atau dada kiri?”

Bugh. Sebuah pukulan mengenai belakang kepala Ace. Tentu saja pelakunya adalah Quen.

“Dasar mesum!” Gerutu Quen.

Brandon mengulurkan tangannya untuk mengelus belakang kepala Ace. “Menantuku yang malang. Maafkan putriku yang segalak anjing herder ya.”

Levin menggelengkan kepalanya. “Aku pikir anjing herder tidak mirip dengan Quen. Dia lebih mirip anjing husky. Galak tapi menggemaskan. Jadi pengen peluk.”

Pria itu hendak menghampiri istrinya. Tapi saat Quen mengangkat kepalan tangannya membuat langkah Levin terhenti. Hal itu membuat Brandon tertawa. Terutama melihat ekspresi kecewa Levin seperti anjing yang malang yang kehilangan rumahnya.

“Anjing husky, ya? Perumpamaan yang bagus, Nak.” Brandon menepuk bahu Levin. “Meskipun galak, tapi sebenarnya putriku ini sangat baik.”

“Dan pintar.” Vinson menambahkan ucapan Brandon.

“Pintar? Bagaimana kamu tahu dia pintar?”

“Aku sudah membaca seluruh profil tentangnya. Quen melakukan banyak perubahan dengan toserba-toserba yang dijalankan oleh Chevalier inc.” Jelas Vinson.

Quen terkejut mendengar ucapan Vinson. Dia berpikir karena Vinson dingin dan pendiam, dia tidak akan tertarik padanya. Tapi ternyata sebaliknya. Vinson justru sudah menyelidikinya lebih dahulu. Padahal Quen belum membaca profil para suaminya.

Brandon menganggukkan kepalanya dengan sangat puas. “Memang benar. Quen sangat pintar dalam pekerjaannya. Bahkan jauh lebih pintar dariku. Tapi tetap saja dia galak. Jadi kalian harus berlatih jurus menghindar seperti tadi.”

“Sebenarnya aku ingin bertanya padamu, Pa.” Ucap Zane.

“Bertanya apa?”

“Apakah punggung Papa tidak sakit saat melakukan gerakan tadi? Bukankah Papa sudah tua?”

Tubuh Brandon membeku mendengar ucapan kejam Zane. Sedangkan Quen berusaha menahan tawanya melihat sang ayah seperti dibekukan dalam es. Bahkan Arthur berusaha menahan tawanya. Tapi kemudian pria itu berdiri di samping bosnya.

“Arthur, apakah aku benar-benar kelihatan setua itu?” Brandon menunduk sedih.

“Tentu saja tidak, Tuan. Anda masih terlihat muda dan bugar.” Arthur berusaha menghibur bosnya. Kemudian tatapan Arthur tertuju pada Zane. “Maafkan saya, Tuan muda. Meskipun Nyonya Quen terlihat pemberani, tapi berbeda dengan ayahnya. Dia lebih mudah down. Karena itu mohon berhati-hatilah saat berbicara dengannya.”

“Memang Arthur yang terbaik.” Brandon memeluk asistennya itu seakan Arthur adalah anaknya.

Quen mengehela nafas berat melihat drama ayah dan sekretarisnya. Akhirnya dia menghampiri Brandon dan Arthur lalu mendorong mereka ke arah pintu.

“Sudah. Jangan terlalu banyak drama. Aku mau tidur. Jadi sebaiknya kalian keluar.” 

Setelah mendorong Brandon dan sekretaris ayahnya keluar dari kamar. Setelah itu Quen berjalan menghampiri lima pria yang sudah resmi menjadi suaminya. 

“Akan ada banyak pengawal di luar kamar ini. Aku dan kalian tidak akan bisa keluar dari sini. Karena jika ada yang keluar, para pengawal itu akan menarik kita masuk ke dalam. Artinya aku akan terjebak bersama dengan kalian. Aku akan mengambil ranjang paling ujung. Kalian akan menggunakan tiga ranjang lainnya. Jika ada yang masuk ke ranjang, kalian akan mendapatkan hukuman paling menyakitkan dariku. Kalian mengerti?”

“Baik, Istriku.” Jawab Ace, Levin dan Owen.

Sedangkan Vinson dan Zane hanya menganggukkan kepalanya. Quen sudah memikirkan hukuman apa yang akan dilakukan para suaminya jika menyentuh tubuhnya sedikit saja. Dia yakin hukuman itu pasti akan membuat lima pria itu tidak akan mau mengulangi kesalahan mereka.

* * * * *

Alarm di ponsel Quen berbunyi. Membuat sang pemilik perlahan mulai membuka matanya. Dia mengerjapkan matanya berusaha beradaptasi dengan sinar matahari yang menembus dinding kaca. Saat hendak meregangkan tubuhnya, Quen merasakan sesuatu yang berat dalam tubuhnya. 

Dia menoleh ke kanan dan melihat Ace memeluk tangan kanannya. Kemudian dia menoleh ke kiri dan melihat Levin memeluk tangan kirinya. Dia sedikit menggerakkan kepalanya untuk melihat Vinson memeluk kaki kanannya sedangkan Owen memeluk kaki kirinya. Dia pun mendongak dan melihat Zane berbaring di atasnya dengan tangan memegang rambut Quen. 

“HUAA!!!!” Teriak Quen saat menyadari para suaminya telah melanggar batas tempat tidur.

Mendengar teriakan Quen membuat tidur lima pria itu terusik. Mereka mengucek matanya sebelum akhirnya duduk di atas ranjang. 

“Ada apa, Quen? Apa yang terjadi?” tanya Ace sembari menguap.

“Apa yang terjadi? Seharusnya aku yang bertanya apa yang sudah kalian lakukan semalam? Kenapa kalian melanggar aturan tidurnya?” 

Mendengar suara Quen yang sangat marah membuat kelima pria itu menoleh. Mereka bisa melihat apa yang sudah membuat istri mereka marah besar. Mereka langsung menjauh dari tubuh Quen.

“Bagaimana aku bisa tidur di kakimu?” tanya Owen bingung.

Quen pun bangun dan duduk di atas ranjangnya. Tatapan tajam tertuju pada Owen. “Jika kamu bertanya padaku, aku harus bertanya pada siapa? Bagaimana bisa lima orang pria tidur di kedua lenganku, kedua kakiku dan juga rambutku?”

“Kami tidak sadar, Quen. Maafkan kami.”

“Maaf? Aku akan memaafkan kalian jika kalian menjalani hukuman yang kuberikan. Hukuman yang akan membuat kalian benar-benar jera.” Quen tersenyum layaknya seorang iblis.”

Owen merinding melihatnya dan langsung memeluk Vinson. “Kenapa dia sangat menakutkan? Aku yakin hukumannya pasti mengerikan.”

* * * * *

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   36.Sesuatu Yang Buruk Terjadi

    Brandon berdecak takjub melihat berbagai wahana besar dengan lampu kelap-kelip yang memeriahkan suasana. Orang-orang berlalu lalang dengan wajah ceria, berteriak histeris saat menaiki wahana ekstrem, dan tampak senang melihat beberapa atraksi. Benar, setelah beberapa waktu tadi ia dan Levin melihat anak-anak bermain di taman bermain, kini mereka berdua pergi ke sebuah taman hiburan terbesar, Coney Island."Kenapa harus tempat ini? Apakah ada sesuatu yang khusus?" tanya Levin, melirik pada ayah mertuanya.Brandon tersenyum tipis. Matanya terlihat memancarkan sesuatu yang tak bisa diartikan saat melihat seorang anak kecil bergandengan tangan bersama dengan ayah dan ibunya, sementara tangannya memegang permen loli besar. Brandon jadi ingat cita-cita sederhana Quen dulu."Karena Quen pernah merajuk sampai menangis karena ingin pergi ke tempat ini, Levin," pungkas Brandon pelan. Wajahnya menengadah, menatap ke atas, pada wahana bianglala yang berputar dengan kecepatan konstan lalu pada rol

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   35.Kasih Sayang Sang Ayah

    Taman bermain terlihat tidak begitu ramai karena ini adalah hari kerja. Hanya terlihat beberapa orang anak yang tampak main ditemani oleh orang tua atau pengasuhnya di sana. Ada yang duduk di atas ayunan, ada yang ceria menaiki perosotan, ada pula yang begitu bahagia bermain bola di dalam kolam khusus yang diisi oleh bola kecil berwarna-warni.Levin berjalan bersama Brandon di tempat tersebut usai turun dari mobil beberapa saat lalu. Keduanya beriringan dan lalu duduk di sebuah kursi panjang di depan wahana bermain tersebut, di depan sebuah jungkat-jungkit yang tidak ada seorang pun anak yang bermain di sana. Taman bermain itu memang cukup luas dan lengkap."Kenapa Papa ingin ke taman?" tanya Levin, seraya menyodorkan minuman ringan yang sebelumnya mereka beli di jalan.Benar, hari ini adalah giliran Levin yang menemani Brandon untuk menghabiskan waktu bersama. Dan Brandon secara tiba-tiba mengatakan ingin pergi ke sebuah taman bermain yang lengkap di kota. Meski terdengar agak aneh,

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   34.Jangan Bilang Bahwa Kamu ... Tidak Normal?

    Quen masih tak habis pikir dengan pengakuan yang Owen berikan padanya tadi. Bagaimana bisa pria dewasa seperti Owen, yang gagah, memiliki rupa yang sama sekali tidak berada di bawah rata-rata, juga penampilan yang sebenarnya cukup menarik, tidak pernah bercinta sekali pun? Oh, ayolah! Setidaknya jika dia tidak memiliki waktu untuk berkencan, bukankah dia memiliki waktu sedikit saja untuk pergi ke tempat hiburan dan melakukan one night stand dengan wanita-wanita cantik yang haus akan belaian?"Kamu bukan biksu, kan?" tanya Quen, menatap Owen dengan nanar.Owen yang saat ini sudah berlutut di lantai, di sisi ranjang yang ditempati oleh Quen, menggeleng pelan. Dia seperti terdakwa yang hendak dihukum oleh Ratu. Apalagi dengan ekspresi wajahnya yang terasa begitu menghayati peran."Lalu bagaimana bisa ...." Quen kehabisan kata untuk Owen.Wanita itu lalu menggeleng pelan dan kembali memusatkan atensi pada Owen dengan tatapan yang begitu nyalang, seolah dia sadar bahwa ada hal lain yang le

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   33.Masih Perawan

    Quen baru saja membersihkan diri usai pulang dari makan malam mereka yang diadakan di luar rumah. Dia begitu begah usai menghabiskan berbagai makanan di restoran tadi. Membuat dirinya juga ikut mengantuk.Quen melihat Owen sudah berbaring setengah duduk di atas ranjang. Pria itu menyadari kehadiran Quen dan menepuk sisi ranjang di sebelahnya, memberi isyarat agar Quen datang dan duduk di sisinya.Quen pun dengan segera menghampiri pria tersebut dan ikut berbaring di sisinya. Keduanya berbagi selimut yang sama di sana untuk menutupi kaki sampai pinggang mereka berdua."Kamu tidak mengantuk?" tanya Owen, melirik Quen. Owen tahu seharian ini pasti melelahkan bagi Quen karena dia harus bekerja dengan keras di kantor, makan malam di luar dengan kelima suaminya, kemudian melakukan perjalanan pulang yang cukup alot karena terjadi kemacetan sebab terjadi kecelakaan di jalur menuju rumah mereka tadi."Sedikit, tetapi belum cukup untuk membuatku bisa segera tertidur," jawab Quen pelan.Owen me

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   32.Ada Seseorang Yang...

    "Papa?" Quen masih memasang ekspresi terkejut melihat Brandon yang tiba-tiba saja berdiri di hadapan mereka semua dengan seulas senyum polos yang dia miliki."Papa datang bersamaku," kata Zane tanpa rasa bersalah sama sekali.Brandon mengangguk pelan. "Ya. Papa datang bersama dengan Zane," pungkas lelaki itu, mengamini. "Karena Papa datang terakhir dan membuat Zane jadi ikut terlambat, jadi Papa yang akan membayar."Zane dan Brandon berjalan menuju kursi yang kosong. Sayangnya, hanya ada sisa satu kursi di sana. Zane membiarkan Brandon yang duduk duluan. Sementara dirinya pergi untuk menemui pelayan dan meminta kursi tambahan.Tak berapa lama, pelayan datang membawa satu kursi untuk Zane dan juga buku menu. Mereka mulai memesan makanan satu per satu."Sebenarnya apa yang Papa lakukan sampai membuat Zane terlambat?" tanya Quen pada ayahnya.Brandon tersenyum penuh arti. "Papa mengajak Brandon menuju Danau George," dia jawab sambil melirik pada Zane."Benarkah? Danau George adalah harta

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   31.Makan Malam Keluarga Chevalier, Tapi...

    Alamat restoran yang diberikan oleh Quen adalah Restoran Indonesia Wayan yang terletak di Kota Manhattan. Ialah restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia seperti halnya nasi goreng, gado-gado, sop buntut, pepes ikan, dan sebagainya.Quen berjalan masuk, mencari kursi yang sudah ia reservasi sebelumnya. Namun begitu tiba, dia terkejut karena Ace sudah ada di sana, tengah bermain ponsel dan tidak menyadari kedatangannya "Bagaimana kau sudah tiba di sini?" tanya Quen, membuat Ace mengangkat wajah dan menatapnya.Ace menyunggingkan senyum simpul. "Blade Storm baru saja melakukan wawancara di area dekat sini. Jadi, aku datang lebih cepat. Bahkan tidak sampai lima menit hingga aku tiba."Quen mendesah kecewa. Dia pikir, dia yang akan datang pertama, tetapi Ace justru mendahuluinya."Kamu sudah tiba berapa lama?"Ace sedikit memicing, berpikir. "Mungkin sekitar lima menit atau lebih? Entahlah," dia jawab dengan tak yakin. "Kemarilah, Quen. Ayo, kita berfoto." Ajak Ace. Menarik Quen un

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status